7 keterkaitan antara pertanian dan industri yang tangguh. Dengan demikian, penelitian
keterkaitan antarsektor agroindustri di Provinsi Lampung diperlukan untuk melihat peran agroindustri sebagai leading sector menuju tercapainya transformasi struktural
dari pertanian ke industri. Aglomerasi agroindustri di Provinsi Lampung terjadi karena posisi Provinsi
Lampung dekat dengan kawasan Jabotabek sebagai daerah pemasaran, dan dekat dengan sumber bahan baku lihat Lampiran 8. Oleh karena itu, diperlukan
penelitian tentang aglomerasi industri dan peranannya dalam perekonomian Provinsi Lampung. Analisis peranan agroindustri dalam perekonomian wilayah dilakukan
agar target agroindustri dalam meningkatkan output, pendapatan dan penyerapan tenaga kerja wilayah memberikan kontribusi yang besar.
Dari latar belakang dan gambaran kondisi agroindustri di Provinsi Lampung, maka ada beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana keterkaitan antarsektor agroindustri terhadap sektor-sektor lain
dalam perekonomian wilayah? 2.
Apakah terjadi konsentrasi spasial dan aglomerasi pada sektor-sektor agroindustri di Provinsi Lampung?
3. Apakah aglomerasi menimbulkan penghematan agglomeration economies
dalam produksi sektor agroindustri? 4.
Kebijakan ekonomi apakah yang berpotensi meningkatkan peran sektor agroindustri dalam perekonomian wilayah?
1.3. Tujuan Penelitian
Secara lebih spesifik, tujuan penelitian adalah : 1.
Menganalisis keterkaitan sektor agroindustri dalam perekonomian wilayah. 2.
Mengidentifikasi terjadinya konsentrasi spasial dan aglomerasi pada sektor agroindustri.
8 3.
Menganalisis penghematan aglomerasi agglomeration economies dalam sektor agroindustri.
4. Menganalisis dampak kebijakan ekonomi di sektor agroindustri dalam
perekonomian wilayah.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat : 1.
Memberikan kontribusi bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pengambilan keputusan guna mengoptimalkan peranan agroindustri dalam
perekonomian Provinsi Lampung melalui pendekatan aglomerasi, keterkaitan dan kontribusi agroindustri dalam output, pendapatan, dan tenaga kerja.
2. Memperkaya khasanah pengetahuan tentang ekonomi pembangunan, ekonomi
pertanian, geografi ekonomi, ekonomi regional, ekonomi publik, dan perencanaan wilayah.
3. Sebagai bahan referensi bagi penelitian lanjutan yang lebih mendalam.
1.5. Ruang Lingkup dan Keterbatasan
Penelitian ini mengkaji dampak eksternalitas aglomerasi dan peran agroindustri dalam perekonomian wilayah Provinsi Lampung dengan ruang lingkup
dan keterbatasan sebagai berikut : 1.
Penelitian ini meliputi langkah-langkah berikut: 1 pengkajian struktur ekonomi wilayah, 2 pembaharuan data updating Tabel Input-Output Tahun 2000 ke
Tahun 2005, 3 pengkajian keterkaitan ke belakang dan ke depan, serta dampak pengganda agroindustri, 4 pengkajian besarnya konsentrasi spasial dan
kekuatan aglomerasi, 5 pengkajian faktor-faktor penentu penyebab tumbuhnya penghematan akibat aglomerasi agroindustri agglomeration economies, 6
pemodelan simulasiskenario kebijakan, dan 7 perumusan implikasi kebijakan.
9 2.
Lingkup wilayah penelitian dibatasi pada tingkat makro wilayah Provinsi Lampung dan tidak menganalisis keterkaitan antar wilayah inter region. Salah
satu alat analisis data yang dipergunakan adalah Model Input-Ouput I-O sehingga berlaku asumsi-asumsi yang dipergunakan dalam model tersebut.
Asumsi-asumsi tersebut adalah : 1 keseluruhan kegiatan ekonomi dibagi habis menurut klasifikasi tertentu ke dalam sektor dan institusi, 2 jumlah penerimaan
dan jumlah pengeluaran dari masing-masing sektorinstitusi berimbang adanya prinsip keseimbangan umum, dan 3 distribusi koefisien antar sektorberlaku
konstan. 3.
Asumsi yang digunakan dalam analisis input-output yaitu: 1 keseragaman homogeneity, yang mensyaratkan bahwa tiap sektor memproduksi suatu output
tunggal dengan struktur input tunggal dan tidak ada substitusi otomatis terhadap input dari output sektor yang berbeda-beda, 2 kesebandingan proportionality,
yang menyatakan hubungan antara input dan output di dalam tiap sektor merupakan fungsi liniar, yaitu jumlah tiap jenis input yang diserap oleh sektor
tertentu naik atau turun sebanding dengan kenaikan atau penurunan output dari sektor-sektor tersebut, 3 penjumlahan additivity, yang berarti bahwa efek
total dari kegiatan produksi di berbagai sektor merupakan efek masing-masing kegiatan, dan 4 ekses kapasitas atau kapasitas sumberdaya berlebih. Artinya
sisi penawaran selalu dapat merespon perubahan sisi permintaan dan penawaran tidak pernah menimbulkan kesenjangan antara keduanya. Konsekuensinya
harga-harga tidak pernah berubah atau harga tetap fixed price dan bersifat eksogen.
4. Tidak membangun Tabel Input-Output Interregional antar kabupatenkota
ataupun antar provinsi.
10 5.
Analisis pengaruh penghematan akibat aglomerasi agglomeration economies agroindustri dibatasi pada maanfaatnya bagi produksi atau output industri besar
dan sedang karena berhubungan dengan konfigurasi spasial dan keterbatasan data.
6. Analisis konsentrasi spasial dan kekuatan aglomerasi sektor agroindustri dibatasi
pada unit spasial kabupaten atau kabupaten yang berdekatan co-location. 7.
Analisis knowledge spillovers dibatasi pada tingkat pendidikan pekerja, sedangkan natural advantage berkaitan dengan bahan baku agroindustri.
11
II. TINJAUAN PUSTAKA