Skala Pengembalian TINJAUAN PUSTAKA

38 Dimensi geografis telah dimasukkan dalam pengaruh kutub pengembangan. Antara kota dan pedesaan terdapat kaitan yang sangat erat, satu sama lain saling melengkapi seperti dikemukakan Isard 1956. Friedmann 1964 meninjau dari ruang lingkup yang luas dengan menampilkan teori core region wilayah inti. Wilayah inti dikaitkan dengan fungsinya yang dominan terhadap perkembangan wilayah-wilayah di sekitarnya, misalnya sebagai pusat perdagangan atau pusat industri. Wilayah-wilayah di sekitar wilayah inti disebut wilayah-wilayah pinggiran periphery regions. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemilihan lokasi suatu industri atau unit produksi pada umumnya dikaitkan dengan lokasi sumber bahan mentah dan wilayah pasarnya. Kriteria penentuan yang digunakan bermacam-macam, yaitu biaya transportasi yang terendah, sumber tenaga kerja yang relatif murah, ketersediaan sumberdaya air, energi ataupun daya tarik lainnya berupa penghematan-penghematan lokasional dan penghematan-penghematan aglomerasi. Dimensi wilayah dan aspek tata ruang telah dimasukkan sebagai variabel tambahan yang penting dalam kerangka teori pembangunan.

2.7. Skala Pengembalian

Skala pengembalian returns to scale menunjukkan hubungan perubahan input secara bersama-sama dalam persentase terhadap perubahan output. Menurut Nicholson 2000, skala pengembalian merupakan suatu keadaan di mana output meningkat sebagai respon adanya kenaikan proporsional dari seluruh input. Berkaitan dengan efek skala, skala pengembalian dibedakan menjadi tiga macam yaitu skala pengembalian konstan constant returns to scale, skala pengembalian menurun decreasing returns to scale, dan skala pengembalian meningkat increasing returns to scale. 39 Sebuah fungsi produksi dikatakan menunjukkan skala pengembalian konstan constant returns to scale jika peningkatan seluruh input sebanyak dua kali lipat berakibat pada peningkatan output sebanyak dua kali lipat pula. Jika penggandaan seluruh input menghasilkan output yang kurang dari dua kali lipatnya, maka fungsi produksi tersebut dikatakan menunjukkan skala pengembalian menurun decreasing returns to scale . Jika penggandaan seluruh input menghasilkan output lebih dari dua kali lipatnya, maka fungsi produksi mengalami skala hasil meningkat increasing returns to scale. Menurut Sugiarto et al. 2002, spesialisasi pekerja dan teknologi skala besar sering disebut sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi baik increasing returns to scale maupun decreasing returns to scale. Sebagai ilustrasi, pekerja spesialis biasanya memiliki kinerja yang membaik dengan bertambahnya waktu dan pengalaman. Tetapi bila mereka secara terus menerus menggeluti pekerjaan tersebut, kemungkinan timbul kejenuhan yang pada akhirnya menurunkan kinerja. Teknologi skala besar terkait dengan economic of scale. Sampai pada tingkat produksi tertentu di mana kapasitas maksimal faktor produksi belum terlampaui, produksi masih bisa dioptimalkan. Namun apabila kapasitas optimal faktor produksi telah terlampaui, penambahan produksi walaupun sangat kecil akan berdampak pada peningkatan biaya produksi. Secara umum increasing returns to scale muncul pada saat skala operasi perusahaan masih kecil hingga sedang, diikuti munculnya kondisi constant returns to scale dan selanjutnya muncul kondisi decreasing returns to scale saat skala operasi perusahaan sudah besar. Gambar 3 mengilustrasikan keadaan tersebut, yaitu dari titik A ke titik D berlaku kondisi increasing return to scale, dari titik D ke titik F berlaku kondisi constant return to scale dan di atas F berlaku kondisi decreasing returns to scale . 40 Gambar 3. Skala Pengembalian

2.8. Studi Terdahulu Model I-O dalam Analisis Perekonomian