Analisis Penghematan Akibat Aglomerasi

81

4.5. Analisis Penghematan Akibat Aglomerasi

Spesifikasi model yang dilakukan merupakan pengembangan model Somik 2004 dan Kanemoto 1996. Model tersebut mengikuti bentuk model yang menguji kontribusi faktor eksternal dalam suatu fungsi produksi sesuai model Moomaw 1983, Nakamura 1985 dan Henderson 1995. Model tersebut secara matematis dinyatakan sebagai berikut : i i i K X A g Y = 4.1 , Urb Loc f A g i = = i K X fkapital, upah, bahan baku, energi Dimana Y i adalah output pada industri i, gAi menunjukkan pengaruh eksternal dari sumber-sumber aglomerasi; Loc merupakan ukuran penghematan akibat lokalisasi, sedangkan Urb merupakan ukuran penghematan akibat urbanisasi. i K X merupakan input industri i, yang terdiri dari kapital, upah labor, bahan baku material dan energi. Spesifikasi model dalam penelitian ini merupakan fungsi produksi Cobb- Douglas dalam bentuk linier logaritma yaitu : + + + + + = it it it it it it labor capital urban local LnY ln ˆ ln ˆ ln ˆ ln ˆ ˆ 2 1 2 1 β β α α α 4.2 it it it energi material ε β β + + ln ˆ ln ˆ 4 3 Dimana Y i merupakan output agroindustri industri yang tergantung pada jenis penghematan akibat aglomerasi yang terdiri dari penghematan akibat lokalisasi lokal t dan penghematan akibat urbanisasi urban t . Jenis input produksi terdiri dari kapital, upah, bahan baku, dan energi. 82 Hipotesis yang digunakan adalah menduga bahwa 4 3 2 1 2 1 , , , , , β β β β α α adalah positif. Seluruh variabel memiliki efek positif terhadap output industri. Nilai koefisien tersebut merupakan elastisitas output kapital, elastisitas output labour, elastisitas output material, elastisitas output energi. Metode untuk menganalisis faktor-faktor penentu penghematan aglomerasi adalah uji regresi ols dan panel data untuk berbagai macam agroindustri pada industri besar dan sedang di Provinsi Lampung pada tahun 1988-2005. Variabel terikat yang digunakan adalah output, sedangkan variabel-variabel bebasnya adalah kapital, bahan baku, upah tenaga kerja, energi, penghematan akibat lokasi, dan penghematan akibat urbanisasi. Output produksi OP didefinisikan sebagai total nilai output yang dihasilkan oleh kelompok industri atau subsektor agroindustri dalam ribuan rupiah. Kapital KPT didefinisikan sebagai taksiran modal yang diperlukan dalam industri, terdiri dari taksiran gedung, mesin dan barang kapital lainnya dalam ribuan rupiah. Bahan Baku BBK atau material didefinisikan sebagai total nilai input yang diperlukan oleh kelompok industri dalam ribuan rupiah. Upah Tenaga Kerja UTK didefinisikan sebagai total upah tahunan pekerja dalam ribuan rupiah. Energi ENG didefinisikan sebagai energi yang dipergunakan dalam proses produksi yang dihitung dari total pembelian listrik dan bahan bakar dalam ribuan rupiah. Penghematan Lokalisasi PLK didefinisikan sebagai jumlah tenaga kerja pada sektor agroindustri. Penggunaan ukuran jiwa pekerja ini sejalan dengan manfaat spillovers karena lokalisasi ekonomi berasal dari aktivitas di suatu daerah. Penghematan Urbanisasi PUB didefinisikan sebagai kepadatan penduduk yang menggambarkan konsentrasi spasial. Penggunaan jiwa penduduk per km persegi sebagai ukuran konsentrasi spasial. 83 OP t = f KPT, BBK, UTK, ENG, PAL, PUB 4.3 LnOP t = b o + b 1 LnKPT t +b 2 LnBBK t + b 3 LnUTK t +b 4 LnENG t + b 5 LnPAL t +b 6 LnPUB t Paramater yang diharapkan : b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5 , b 6 dimana Sektor Agroindustri berdasarkan ISICKLUI yang dianalisis adalah : 1 = Industri Pengolahan Buah Sayuran 2 = Industri Ikan, Daging dan Udang 3 = Industri Tapioka dan Tepung Lain 4 = Industri Kopra Kelapa 5 = Industri Minyak Lemak 6 = Industri Padi 7 = Industri Gula 8 = Industri Kopi 9 = Industri Pakan Ternak 10 = Industri Makanan Lainnya 11 = Industri Minuman 12 = Industri Pengolahan Karet Kemudian dilakukan perbandingan antara industri yang beraglomerasi dan tidak beraglomerasi, dengan menggunakan persamaan gabungan sektor agroindustri sebagai berikut : OP it = f KPT, BBK, UTK, ENG, PLK, PUB, DAG 4.4 DAG = Dummy aglomerasi, jika sektor agroindustri beraglomerasi berklaster maka dinilai 1 dan yang tidak beraglomerasi dinilai 0. LnOP it =b o +b 1 LnKPT it +b 2 LnBBK it +b 3 LnUTK it +b 4 LnENG it +b 5 LnPLK it + b 6 LnPUB it + dAG it Paramater yang diharapkan : b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5 , b 6 , d0

4.6. Konstruksi Keterkaitan Model Input-Output dan Ekonometrika