Geografi dan Lokasi Industri

30

2.5. Geografi dan Lokasi Industri

Aktivitas industri membutuhkan fasilitas fisik, bangunan instalasi permesinan, perlengkapan dan faktor lingkungan kerja. Dari seluruh fasilitas fisik, maka lokasi merupakan faktor penentu sebelum kegiatan tersebut berlangsung. Di samping itu, lokasi menjadi tempat melangsungkan suatu kegiatan dan dapat menentukan atau mempengaruhi hal teknis yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, seperti pengangkutan bahan baku, permesinan dan perlengkapan lainnya, pemasaran dan perlengkapan lainnya Sejumlah faktor yang ikut menentukan munculnya industri di suatu wilayah, antara lain faktor ekonomis, historis, manusia, politis, dan akhirnya geografis. Menurut Richardson 1977, faktor geografis terdiri atas bahan mentah, sumberdaya tenaga, suplai tenaga kerja, suplai air, pemasaran, dan fasilitas transportasi. 1. Bahan mentah Tak ada barang dapat dibuat jika tak ada bahan-mentahnya; misalnya untuk industri pensil dibutuhkan tambang grafit dan kayu jenis khusus tentunya. Industri kulit pasti berlatarbelakang daerah peternakan di mana jenis ternak dapat menyediakan kulit yang diperlukan. Industri semen membutuhkan jenis lempung yang mengandung kapur. Selanjutnya masih perlu dipikirkan, bagaimana mengangkut bahan mentah tersebut ke kota yang mempunyai industri tersebut. 2. Sumberdaya tenaga Sumberdaya tenaga yang diperlukan dalam industri adalah sumberdaya untuk menggerakkan mesin pabrik, yaitu tenaga air atau perlistrikan. Untuk mendatangkan bahan-bahan seperti itu, lokasi pabrik dapat mendekat ke pelabuhan pengimpor bahan tersebut atau mendekat ke lokasi sumber air dan pembangkit listrik. 31 3. Suplai tenaga kerja Suplai tenaga kerja menyangkut dua segi, yaitu kuantitatif artinya banyaknya orang yang direkrut dan kualitatif yaitu tenaga kerja berdasarkan ketrampilan tekniknya. 4. Suplai air Industri amat memerlukan persediaan air, misalnya pabrik kertas, pabrik pangan, dan pabrik kimiawi. Bahkan ada yang memerlukan air bersih atau air yang keras atau lunak secara kimiawi, serta air yang bebas dari pencemaran. Hal ini penting dalam pelayanan industri pembuatan kertas, minuman dan tekstil. 5. Pemasaran Tujuan industri adalah memproduksi barang-barang untuk dijual sehingga pemasaran mempunyai kedudukan yang penting. Pemasaran tergantung pada luasnya pasar, kuatnya pasaran, dan taraf hidup para pelanggan. 6. Fasilitas transportasi Transportasi lewat darat, air atau udara amat diperlukan bagi industri. Hal ini bertalian dengan usaha untuk mendatangkan bahan mentah dan usaha untuk melempar produksi ke pasar. Kajian lokasi industri sebagaimana dikemukakan oleh McCann 2001 bertujuan untuk menemukan lokasi optimal optimum location bagi setiap pabrik atau industri, yaitu lokasi yang terbaik secara ekonomis. Keuntungan tertinggi akan diperoleh apabila biaya yang ditanggung paling rendah, namun diperoleh pendapatan yang tertinggi. Teori Weber menyatakan bahwa lokasi industri mengacu pada tempat yang biayanya paling minimal. Inilah prinsip dari least cost location, di mana untuk mendapatkan hal itu perlu dilakukan evaluasi pada beberapa prakondisi sebagai berikut: 1 wilayah yang seragam dalam hal topografi, iklim, dan penduduknya, 2 sumberdaya atau bahan mentah, 3 upah buruh, 4 biaya 32 transportasi yang tergantung dari bobot bahan mentah dan jarak antara terdapatnya sumberdaya bahan mentah dan lokasi pabrik, dan 5 terdapatnya kompetisi antarindustri. Masalah lokasi bisa muncul baik sebelum pendirian suatu perusahaan maupun setelah perusahaan berproduksi. Bisa saja suatu perusahaan yang sudah lama berproduksi mendadak harus pindah lokasi, sehubungan dengan perkembangan perusahaan, perubahan pasar, atau sumber penawaran bahan baku. Dengan demikian, dalam situasi persaingan yang melibatkan masalah biaya, maka penentuan lokasi industri menjadi faktor penting. Hal ini sesuai dengan dasar teori lokasi perusahaan, yaitu penentuan lokasi perusahaan pada titik geografis yang terbanyak memberi kesempatan pada peningkatan daya saing atau potensi pasar perusahaan. Tingkat persaingan dalam pasar dapat diketahui dari posisi suatu perusahaan dalam suatu industri. Struktur structure menentukan perilaku conduct dan pada gilirannya juga akan menentukan kualitas dari kinerja industri-industri. Struktur mengacu pada sifat industri yang mempengaruhi keadaan proses persaingan. Struktur mencakup ukuran dan distribusi ukuran perusahaan, penghalang- penghalang dan syarat-syarat masuk dalam industri, diferensiasi produk, struktur hargabiaya, dan aturan pemerintah. Struktur pasar bisa mempengaruhi kebijakan perusahaan conduct, misalnya kebijakan personalia, syarat-syarat kerja, dan berbagai faktor lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap alokasi sumber daya perusahaan tersebut dan produk-produk dihasilkannya. Perilaku conduct perusahaan dalam industri perlu mempertimbangkan faktor-faktor desain produk, diferensiasi produk, cara penetapan harga, aktivitas-aktivitas promosi penjualan, dan iklan. Kinerja merupakan suatu penilaian tentang pencapaian 33 ekonomi dari tujuan-tujuan yang telah direncanakan, misalnya efisiensi, pertumbuhan ekonomi, ekspor, dan kesempatan kerja.

2.6. Teori Lokasi, Kutub Pertumbuhan dan Pengembangan Wilayah