66 dibangun oleh industri. Selain industri berorientasi ekspor, juga berkembang
industri berbasis bahan baku yang tersebar di wilayah sentra produksi pertanian. Selain keterkaitan, agroindustri juga memberikan dampak pengganda bagi
output sektoral, pendapatan rumah tangga sektoral, dan kesempatan kerja sektoral. Angka pengganda output menghitung output total yang tercipta dari satu unit uang
permintaan akhir. Karena output sektor-sektor agroindustri yang paling besar, maka keterkaitan antarsektor dan dampak pengganda agroindustri dalam perekonomian
wilayah Provinsi Lampung menjadi lebih besar dibandingkan sektor lain.
3.2.2. Konsentrasi Spasial, Klaster dan Kekuatan Aglomerasi
Konsentrasi spasial merupakan pengelompokan setiap industri dan aktivitas ekonomi secara spasial yang berlokasi pada suatu wilayah tertentu. Klaster adalah
konsentrasi spasial dari industri-industri yang sama atau sejenis. Aglomerasi merupakan berkumpulnya atau terkonsentrasinya suatu kegiatan ekonomi pada suatu
wilayah atau area tertentu yang memberikan manfaat bagi kegiatan sektor ekonomi. Aglomerasi merupakan suatu proses yang menyebabkan industri
berkonsentrasi secara spasial. Suatu industri yang terpesialisasi atau industri utama share besar akan cenderung terkonsentrasi pada wilayah secara spasial.
Agroindustri di Provinsi Lampung merupakan sektor utama atau industri yang terspesialisasi sehingga cenderung terkonsentrasi secara spasial
Aglomerasi menimbulkan manfaat bagi pembangunan wilayah yaitu pergerakan barang, pergerakan sumberdaya manusia, dan kemudahan informasi.
Pada beberapa industri yang lokasinya berdekatan, commuting cost untuk memudahkan pergerakan barang di antara industri tersebut menjadi lebih murah.
Pasar tenaga kerja menjadi lebih besar di kawasan industri yang teraglomerasi, informasi mengenai ketenagakerjaan menjadi lebih banyak, sedangkan biaya lain
yang ditimbulkan adalah biaya hidup, commuting, dan biaya lainnya.
67 Kekuatan aglomerasi disebabkan oleh natural advantage dan knowledge
spillover . Natural advantage bagi sektor agoindustri di Provinsi Lampung didukung
ketersediaan bahan baku dan sarana infrastruktur penunjang. Sedangkan faktor knowledge spillover
ditunjang oleh semakin meningkatnya derajat pendidikan pekerja.
3.2.3. Penghematan Akibat Aglomerasi di Sektor Agroindustri
Aglomerasi muncul karena para pelaku ekonomi berupaya mendapatkan penghematan aglomerasi agglomeration economies, baik karena penghematan
lokasi maupun penghematan urbanisasi, dengan mengambil lokasi yang saling berdekatan satu sama lain.
Penghematan aglomerasi merupakan fungsi dari sejumlah barang-barang
kapital, skala ekonomi, bahan baku, upah tenaga kerja dan jumlah pekerja.
Interaksi dalam aglomerasi industri mencerminkan adanya sistem interaksi antara pelaku ekonomi, antar perusahaan dalam industri yang sama, antar perusahaan
dalam industri yang berbeda, ataupun antar individu, perusahaan dan rumah tangga.
Faktor-faktor yang menentukan ouput agroindustri di Provinsi Lampung yang beraglomerasi agglomeration economies adalah kapital, bahan baku, upah tenaga
kerja, energi, penghematan akibat lokasi, dan penghematan akibat urbanisasi.
Penghematan akibat lokalisasi terjadi jika biaya produksi dari perusahaan secara individu menurun sebagai akibat dari meningkatnya jumlah output dari
wilayah perkotaan. Salah satu alasan mengapa penghematan akibat lokalisasi akan meningkatkan produktivitas karena alasan tenaga kerja, di mana pada daerah industri
tertentu, tenaga dengan keahlian yang dibutuhkan oleh industri tersebut berkumpul dan memudahkan industri dalam mencari tenaga kerja sesuai kebutuhan sehingga
menurunkan biaya pencarian.
68 Penghematan akibat urbanisasi merupakan keuntungan-keuntungan yang
bcrsifal eksternal bagi industri, terutama dirasakan di daerah perkotaan. Aglomerasi yang bersifat penghematan akibat urbanisasi akan mempengaruhi aktifitas ekonomi
wilayah perkotaanmetropolitan karena pertumbuhan penduduk dan tenaga kerja kepadatan penduduk mencerminkan pertumbuhan ekonomi daerah. Masuknya
unsur penghematan akibat aglomerasi ke dalam fungsi produksi menyebabkan terjadinya kenaikan penggunaan input. Akibatnya, output akan terdorong naik
dengan derajat yang lebih tinggi dibanding kenaikan input itu sendiri, sehingga penghematan akibat aglomerasi akan membawa dampak positif bagi perekonomian
wilayah.
3.2.4. Dampak Kebijakan Ekonomi di Sektor Agroindustri terhadap Perekonomian Wilayah