Analisis Input-Output METODE PENELITIAN

73 Data lain yang digunakan sebagai bahan analisis dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Departemen Perindustrian, Badan Pusat Statistik, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Bappeda Provinsi Lampung, Dinas Kebudayaan Pariwisata Promosi dan Investasi Provinsi Lampung, asosiasi perusahaan, dinasinstansi tingkat kabupatenkota, serta berbagai sumber lain yang dianggap relevan dengan tujuan penelitian. Survei terhadap departemen dinas instansi di samping untuk mengumpulkan data sekunder, juga untuk mengetahui kebijakanstrategi program yang berkaitan dengan aglomerasi dan klaster industri. Survei dilakukan pada Bulan November 2006 sampai dengan Juli 2007. Pengolahan data penelitian menggunakan bantuan software Microsoft Office 2003, IO Windows for Practioners 1.0.1 , SAS ETS 6.12 dan GRIMP 7.2.

4.3. Analisis Input-Output

Data utama yang diperlukan dalam penelitian analisis Input-Output adalah Tabel Input-Output Provinsi Lampung Tahun 2000 dan 2005 dua titik waktu. Tabel Input-Output Provinsi Lampung Tahun 2005 diperoleh dengan cara mengestimasi data input-output pada tahun 2000, sebagai data perekonomian setelah krisis ekonomi di Indonesia, khususnya di provinsi Lampung. Selain itu, diperlukan data-data lain yang dapat mendukung analisis dan pembahasan penelitian ini. Rancang bangun Tabel Input-Output Provinsi Lampung 2005 memerlukan beberapa jenis data antara lain dari Tabel Input-Output Provinsi Lampung 2000, Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas, dan Statistik Keuangan Daerah. Data Tabel I-O Tahun 2000 meliputi : 1 alokasi nilai tambah faktor produksi tenaga kerja dan modal, 2 transaksi antar sektor produksi menurut harga pembelian, 3 ekspor, impor dan investasi, 4 marjin perdagangan dan pengangkutan, dan 5 pajak tidak langsung netto. Data Susenas meliputi : 1 pengeluaran golongan rumah 74 tangga atas komoditas, dan 2 pajak langsung masing-masing golongan rumah tangga, sedangkan Statistik Keuangan Daerah meliputi: 1 penerimaan pemerintah daerah, 2 pengeluaran pemerintah untuk rutin APBD, 3 pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur ekonomi, dan 4 pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur sosial. Tabel Input-Output I-O Provinsi Lampung Tahun 2000 merupakan tabel dasar untuk penyusunan Tabel Input-Output I-O Provinsi Lampung Tahun 2005. Pada prinsipnya Tabel I-O Provinsi Lampung Tahun 2005 yang dibangun disusun dengan struktur sebagai berikut : 1. Kuadran I, yaitu kuadran transaksi antar sektor atau permintaan antara, yang terdiri dari atas 70 sektor. 2. Kuadran II, yaitu kuadran permintaan akhir, yang terdiri dari 5 jenis permintaan, yaitu: 1 konsumsi rumahtangga C, 2 konsumsi pemerintah G, 3 pembentukan modal tetap investasi I, 4 perubahan stok R, dan 5 ekspor X. 3. Kuadaran III, yang merupakan kuadran nilai tambah atau input primer, terdiri dari : 1 upah dan gaji, 2 surplus usaha, 3 penyusutan, dan 4 pajak tidak langsung. Tabel Input-Ouput tahun 2005 dibangun dengan cara mengagregasi Tabel Input-Ouput Tahun 2000 yang terdiri dari 70 sektor menjadi 26 sektor. Hasil agegasi 26 sektor terdiri dari 12 sektor-sektor agroindustri dan 14 sektor-sektor non agroindustri. Nama dan kode transaksi Input-Output Provinsi Lampung Tahun 2000 dan agregasi sektor-sektor pada Tabel Input-Output Provinsi Lampung Tahun 2005 disajikan pada Tabel 6. 75 Tabel 6. Nama dan Kode Sektor berdasarkan Agregasi Sektor Tabel Input-Output Provinsi Lampung Nomor Sektor Sektor Tahun 2000 Agregasi Sektor Tahun 2005 Kode 1 Padi 2. Jagung 3 Ubi Kayu 4 Sayur-sayuran 5 Pisang 6 Nanas 7 Buah-buahan lainnya 8 Tanaman bahan makanan lainnya Tanaman Pangan TPGN 9 Karet 10 Tebu 11 Kelapa 12 Kelapa Sawit 13 Kopi 14 Cengkeh 15 Kakao 16 Lada 17 Tanaman perkebunan lainnya 18 Tanaman lainnya Tanaman Perkebunan TKBN 19 Peternakan dan hasil-hasilnya 20 Unggas dan hasil-hasilnya Peternakan PTK 21 Kayu 22 Hasil hutan lainnya Kehutanan KHTN 23 Perikanan laut 24 Perikanan darat 25 Udang Perikanan IKAN 26 Penambangan minyakgas dan panas bumi 27 Penambangan dan penggalian lainnya Pertambangan dan Penggalian TBNG 28 Industri pengolahan buah sayuran Industri Buah dan Sayur IBS 29 Industri pengolahan ikan dan udang Industri Ikan dan Udang IKUD 30 Industri pengolahan pengawetan makanan lainnya Industri Tapioka Tepung Lain ITKT 31 Industri kopra Industri Kopra Kelapa IKKL 32 Industri minyaklemak Industri Minyak Lemak IML 33 Industri penggilingan padi Industri Padi IPD 34 Industri gula Industri Gula IGL 35 Industri pengupasan biji kopi 36 Industri penggilingan kopi Industri Kopi IKP 37 Industri pakan ternak Industri Pakan Ternak IPKT 38 Industri pengupasan penggilingan tanaman lainnya 39 Industri makanan lainnya Industri Makanan Lainnya IMLN 40 Industri minuman Industri Minuman IMN 47 Industri barang karet dan plastik Industri Pengolahan Karet IKRT 76 Tabel 6. Lanjutan Nomor Sektor Sektor Tahun 2000 Agregasi Sektor Tahun 2005 Kode 41 Industri permintalan dan rajutan 42 Industri tekstil, pakaian dan kulit 43 Industri bambo, kayu dan kulit 44 Industri kertas, barang kertas dan karton 45 Industri pupuk, pestisida dan kimia 46 Industri pengilangan minyak bumi 48 Industri barang mineral bukan logam 49 Industri dasar besibaja, logam dasar bukan besi 50 Industri mesin, alatperlengkapan bukan 51 Industri alat angkut dan perbaikannya 52 Industri barang lainnya Industri Lainnya ILNY 53 Listrik, gas dan air minum Listrik, Gas dan Air Minum LGA 54 Bangunan BangunanKonstruksi BKST 55 Perdagangan 56 Restoran 57 Hotel Perdagangan, Hotel Restoran PHR 58 Angkutan darat 59 Angkutan air 60 Angkutan udara 61 Jasa penunjang angkutan 62 Komunikasi Transportasi dan Komunikasi TRKM 63 Bank dan lembaga keuangan lainnya 64 Usaha bangunan dan jasa perusahaan Lembaga keuangan, persewaan dan jasa perusahaan LKJP 65 Pemerintahan umum dan pertahanan Pemerintahan Umum PTUM 66 Jasa kesehatan, pendidikan dan jasa pemerintahan lainnya 67 Jasa kesehatan, pendidikan dan jasa swasta lainnya 68 Jasa hiburan, rekreasi dan kebudayaan swasta 69 Jasa perbengkelan, perorangan, dan jasa rumah tangga 70 Kegiatan yang tidak jelas batasannya Jasa-jasa dan Lainnya JJLN Sektor-sektor agroindustri dalam Tabel Input-Output Provinsi Lampung Tahun 2005 diagregrasi berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 2005 dan International Standard of Industrial Clasification ISIC, yaitu industri pengolahan buahsayuran, industri pengolahan ikan dan udang, industri pengolahan pengawetan makanan lainnya, industri kopra, industri minyak lemak, 77 industri padi, industri gula, industri kopi, industri pakan ternak, industri makanan lainnya, dan industri minuman. Uji Perbedaan Kelompok Agroindustri dan Non Agroindustri Mann-Whitney Uji Mann-Whitney Mann-Whitney Test disebut juga Uji U atau Uji Jumlah Peringkat Wilcoxon Wilcoxon Rank Sum Test. Uji Mann-Whitney merupakan alternatif dari uji-t dua sampel independen. Uji Mann-Whitney berdasarkan jumlah peringkat rank data. Uji ini digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan ranking yang diberikan kepada kelompok agroindustri dan kelompok non agroindustri. Data dari kedua sampel digabungkan dan diberi peringkat dari terkecil hingga terbesar. Bentuk hipotesis untuk Uji Tanda : 2 1 : η η = H 2 1 1 : η η ≠ H dimana : 1 η = median peringkat pada group 1 kelompok agroindustri 2 η = median peringkat pada group 2 kelompok non agroindustri Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak dan menerima H o berdasarkan P- value adalah : Jika P-value α, maka H o ditolak Jika P-value ≥ α, maka H o diterima

4.4. Analisis Konsentrasi Spasial dan Kekuatan Aglomerasi 1. Koefisien Hoover-Balassa