42
4 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
4.1 Sejarah Awal Perkembangan dan Perubahan Pada Kawasan Pesisir Kota
Kupang
Perkembangan dan perubahan yang terjadi pada kawasan pesisir Kota Kupang di awali dari masuknya kolonial Belanda di Kota Kupang Damaledo
2003, dalam Baun 2008. Pembangun pelabuhan di Kelurahan Lahi Lai Bissi Kopan LLBK yang bertujuan sebagai jalur ekonomi dan perdagangan pada masa
itu mendorong masyarakat untuk hidup dan tinggal disekitar kawasan tersebut, antara lain di bagian timur Teluk Kupang tepatnya di Pantai Namosain ada
sekelompok kaum urbanis dari Pulau Sabu, yang hidup sebagai nelayan, sedangkan di bagian barat Pantai Oesapa ada juga sekelompok urbanis dari Pulau
Rote yang juga hidup sebagai nelayan dan membuat gula dari pohon lontar. Di bagian utara ada sekelompok masyarakat Etnis Kisar Maluku Tenggara, yang
kemudian tempat itu dinamakan Tode Kisar Kelurahan Tode Kisar sekarang.
Berkembangnya aktivitas di pelabuhan LLBK menarik para kaum urbanis Etnis Cina yang datang dan membangun kawasan perdagangan di sepanjang
pantai. Hingga kini di kelurahan LLBK masih tampak beberapa bangunan tua yang masih di gunakan sebagai kegiatan perdagangan, namun terdapat juga
beberapa bangunan yang sudah roboh dan tidak dapat digunakan lagi, selain karena bangunan berada di atas sempadan pantai, sebagian bangunan tersebut
rusak akibat cuaca yang buruk dan abrasi pantai.
Setelah masa kemerdekaan, aktivitas perdagangan pada kawasan tersebuat terus berkembang, sedangkan di beberapa bagian pantai lainnya hanya terdapat
permukiman nelayan yang tidak mengalami perkembangan yang pesat, karena hanya merupakan kumpulan keluarga klan tertentu, seperti Pantai Nunhila, Pantai
Oeba, Pantai Kelapa Lima dan Pantai Oesapa. Memasuki tahun 1970-an Pesisir Teluk Kupang belum mengalami perkembangan yang berarti, karena belum di
dukung oleh infrastruktur yang memadai yakni jaringan jalan yang ada pada saat itu hanya sampai Kelurahan Pasir Panjang.
Kegiatan perdagangan mulai meningkat dengan masuknya para pedagang dari Padang yang mulai mengembangkan kegiatan perdagangan di Kelurahan
Solor. Pada saat itu juga selain kegiatan perdagangan, kegiatan lainnya yang dikembangkan adalah kegiatan pertahanan dan keamanan yaitu di tandai dengan
dibangunnya Pangkalan Angkatan Laut di Kelurahan Solor sebelah timur pelabuhan dan Pangkalan Angkatan Darat di Kelurahan Fatufeto sebelah barat
pelabuhan.
Pada tahun 1980-an perkembangan kawasan pesisir masih berkisar pada pemanfaatan perairan sebagai sumber hidup, hal ini ditandai dengan
berkembangnya permukiman nelayan di sebelah barat Pantai Oesapa yang didominasi oleh para nelayan pendatang dari Etnis Bugis Sulawesi Utara. Selain
itu juga telah dikembangkan beberapa kegiatan rekreasi, dengan dibangunnya Taman Ria di sekitar Pantai Pasir Panjang dan juga dikembangkan taman kota di
Pantai Kelapa Lima.
Sampai sekitar tahun 1990-an atau setelah pengalihan status Kota administratif Kotif Kupang menjadi Kotamadya Dati II Kupang pada tahun 1996.
43 Pengembangan yang dilakukan adalah pembangunan jaringan jalan ke arah timur
menuju luar kota arah kabupaten yang diikuti dengan pengembangan pada sektor pariwisata antara lain; kegiatan wisata Pantai Lasiana, hotel dan restoran
disekitar pantai Tode Kisar dan akhir tahun 1990-an pengembangan hotel dan restoran mulai dilakukan di sekitar pantai Pasir Panjang. Sedangkan
pengembangan kearah barat di bangun jaringan jalan sampai ke Pelabuhan Tenau.
Memasuki era otonomi hingga sekarang, pengembangan kegiatan yang lebih bernilai ekonomis seperti pengembangan hotel dan restoran di sekitar Pantai
Kelapa Lima, Pusat Pendaratan Ikan PPI di Pantai Oeba semakin meningkat dan mendominasi pembangunan pada kawasan tersebut. Sehingga dengan sendirinya
penggunaan lahan permukiman juga samakin pesat seiring dengan meningkatnya permintaan akan lahan. Gambaran kondisi perkembangan pesisir Kota Kupang
pada jaman dahulu hingga penelitian ini berlangsung disajikan pada Gambar 12.
a b
c d
Sumber: Bappeda Kota Kupang 2009 dan Dokumentasi Pribadi 2013 Gambar 12 a,b Kondisi Pelabuhan LLBK berkisar Tahun 1960
– 1970 dan c,d Kondisi Pelabuhan LLBK Tahun 2009
– 2013.