107 melalui tahap 3 R Reduce, Reuse, Recycle sehingga sesuai dengan Perda
Kota Kupang No 3 dan No 4 Tahun 2011 tentang pengurangan sampah di Kota Kupang.
108
6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Selama periode tahun 1999 – 2013 telah terjadi perubahan penggunaan
lahan di kawasan pesisir Kota Kupang. Jenis penggunaan lahan permukiman paling dominan luasannya dan sebagian besar mengkonversi
luas lahan ladangtegalanbelukar dengan luas perubahan 836,53 ha. Jenis penggunaan lahan lainnya mengalami dinamika perubahan yang berbeda-
beda,
tanah kosong
dan hutan
kota berfluktuasi,
sedangkan ladangtegalanbelukar, sawah dan hutan bakau terus menurun.
2. Keterkaitan antara pertumbuhan penduduk, perubahan penggunaan lahan
dan jumlah timbunan sampah di kawasan pesisir Kota Kupang ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk pada tahun 2030 sebesar
207.251,74 jiwa maka kebutuhan lahan untuk permukiman pada tahun 2030 turut meningkat sebesar 3.337,05 ha dan jumlah timbunan sampah
sebesar 211.396,77 kg. Penurunan signifikan terjadi pada jenis penggunaan lahan ladangtegalanbelukar, sawah dan hutan bakau pada
tahun 2030 masing-masing tersisa 380,55 ha, 0,74 ha dan 1,20 ha, hutan kota dan tanah kosong terus berfluktuasi.
3. Arahan kebijakan dikelompokkan menjadi 2 dua yaitu: 1 kebijakan
penggunaan lahan melalui peraturan zonasi penggunaan lahan yang telah ditetapkan dalam rencana penggunaan lahan RTRW dan 2 kebijakan
pengendalian penyebaran penduduk serta volume sampah melalui tertib terhadap RTRW dan peningkatan pelayanan pengangkutan sampah serta
pengelolaan sampah secara Zero Waste berbasis masyarakat melalui tahap 3 R Reduce, Reuse, Recycle.
6.2 Saran
Adapun saran yang diberikan berkaitan dengan dinamika perubahan penggunaan lahan di kawasan pesisir Kota Kupang sebagai berikut :
1. Perlu dilakukan pengendalikan peningkatan perubahan penggunan lahan,
pertumbuhan penduduk dan jumlah timbunan sampah melalui kebijakan pembangunan rusunawa atau rumah vertikal dan menambah fasilitas
pengelolaan sampah, yaitu: armada pengangkutan sampah dan tempat penampungan sampah sementara TPS
2. Sebagai implementasi maka kebijakan pengendalian penggunaan lahan dan
pengendalian penyebaran penduduk serta volume sampah perlu berpijak pada Perda RTRW No 11. Tahun 2011 sebagai sumber rujukan keruangan dan
Perda No 3 dan No 4 Tahun 2011 tentang pengurangan sampah di Kota Kupang.
3. Mewujudkan Rencana Detail Tata Ruang RDTR Kota Kupang.
109
DAFTAR PUSTAKA
Abraham RH. 2002. The genesis of complexity. Di dalam: A. Montuori, Editor.Advances in Systems Theory, Complexity, and the Human
Sciences. NewYork: Hampton Press. 1-17. Arsyad S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor ID: IPB Press.
[BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Kupang. 2011. Perda No 11 Tahun 2011, Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kupang
2011 – 2031. Pemerintah Kota Kupang. Kupang ID. Bappeda.
Barus B, Wiradisastra US. 2000. Sistem Informasi Geografi, Sarana Manajemen Sumberdaya. Bogor ID: Laboratarium Penginderaan Jauh dan Kartografi,
Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian. IPB. Baun P. 2008. Kajian Pengembangan Pemanfaatan Ruang Terbangun di kawasan
pesisir Kota Kupang.[Tesis].Semarang ID: Sekolah Pasca sarjana Universitas Diponegoro
Bengen DG. 2000. Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut. Bahan Prosiding Pelatihan pengelolaan wilayah
pesisir terpadu. Bogor ID: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Bengen DG. 2001. Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut. Bogor
ID: Sinopsis. PKSPL IPB. ISBN : 979-95617-44. Bintarto R. 1989. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Edisi Revisi.
Jakarta ID: Ghalia Indonesia Blaschke T. 2001. GIS-based rationalization of indicators and eco-balances for a
sustainable regional planning. Paper presented at the conference: Human dimensions research in Austria and in central european Countries. May 18-
19. Austria AT: University of Graz.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Kupang. 2013. Kota Kupang Dalam Angka 2012. Kupang ID. BPS Kota Kupang.
Budihardjo E. 1995. Kota Berkelanjutan. Bandung ID: PT Alumni, Bandung.
Bungin B. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta ID: Kencana Prenada Media Group.
Dahuri R, Rais Y, Ginting PS, Sitepu MJ. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta ID: PT Pradnya Paramita.
Dahuri R. 1998. Kebutuhan Riset Untuk Mendukung Implementasi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jurnal Pesisir dan Lautan
Indonesian Journal Of Coastal And Marine Resources. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. 1 2: 61-77
Dahuri R, Rais Y, Ginting PS, Sitepu MJ. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta ID: PT Pradnya Paramita. Edisi Revisi
Damaledo AY. 2003. Studi Arahan Penataan Kawasan Sempadan Pantai Teluk Kupang di Kota Kupang, NTT. Jurnal ASPI Volume 3.
Dardak AH. 2006. Kebijakan Penataan Ruang Dalam Pengelolaan kawasan rawan Bencana Longsor. Lokakarya Ditjen Penataan Ruang Dep. PU dan Badan
Kejuruan Sipil PII. Jakarta. Indonesia Deal B, Schunk D. 2004. Spatial dynamic modeling and urban land use
transformation: a simulation approach to assessing the costs of urban sprawl. The Journal of Ecological Economics. 51: 79-95.