Luas Kota Kupang Dinamika Penggunaan Lahan Di Kawasan Pesisir Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur

48 pembangunan bagi sektor perdagangan dan jasa diantara pembangunan hotel dan restoran yang sebagian bangunan tersebut berada pada jalur hijau atau sempadan pantai. Pada saat penelitian ini dilaksanakan, pada wilayah tersebut sedang dilakukan pembangunan hotel. Adapun kondisi penggunaan lahan eksisting dan gambaran perubahan dalam pemanfaatan ruang yang terjadi pada kawasan pesisir Kota Kupang disajikan pada Gambar 14. a b c d Sumber: Bappeda Kota Kupang 2009 dan Dokumen Pribadi 2013 Gambar 14 a,b Permukiman dan Bangunan di Kelurahan Namosain dan Kelurahan Pasir Panjang Tahun 2008 dan 2013. c,d Penggunaan Lahan di Kelurahan Namosain Tahun 2009 dan 2013.

4.3 Aspek Sosial Kawasan Pesisir Kota Kupang

Penduduk merupakan kumpulan manusia yang menempati wilayah geografis dan ruang tertentu. Tarigan 2006 menjelaskan pentingnya penduduk sebagai faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan wilayah. Di dalam konteks wilayah, perencanaan akan melihat ke depan untuk kurun waktu tertentu misalnya 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun, atau 25 tahun, tergantung jangkauan kedepan dari perencanaan sendiri. Salah satu penyebab perlu dilakukannya perencanaan wilayah adalah meningkatnya penduduk pada suatu wilayah yang membutuhkan ruang untuk dapat berinteraksi satu sama lain. 49 Terkonsentrasinya aktivitas penduduk pada kawasan pesisir tidak terlepas dari aktivitas perdangangan yang juga bertumbuh dan berkembang pada kawasan tersebut. Dengan meningkatnya jumlah penduduk pada kawasan pesisir, maka kebutuhan akan ruang pada kawasan tersebut juga akan meningkat dan berdampak pada alih fungsi lahan yang cepat. Pada dasarnya bahasan tentang aspek sosial dapat dibagi menjadi 3 hal utama, yaitu kependudukan, sosial budaya, dan sosial ekonomi masyarakat pada suatu wilayah.

4.3.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Terjadinya peningkatan penduduk pada suatu wilayah tidak terlepas dari beberapa faktor yang ikut andil dalam mempengaruhinya antara lain : 1 angka kelahiran, dan 2 migrasi masuknya penduduk yang bukan masyarakat lokal dalam mencari pekerjaan. Data Badan Pusat Statistik Kota Kupang menunjukkan peningkatan jumlah penduduk dari tahun 1997 – 2011. Pada tahun 1997 Jumlah penduduk Kota Kupang sebanyak 209.290 jiwa dengan kepadatan penduduk 1.305 jiwakm² dan meningkat menjadi 349.344 jiwa pada tahun 2011 dengan kepadatan penduduk 2.113 jiwakm². Dari data tersebut menunjukan terjadinya pertumbuhan penduduk di Kota Kupang dalam kurun waktu 14 tahun 1997 – 2011 adalah sebesar 140.054 jiwa. Lebih jelasnya dinamika jumlah penduduk yang terjadi di Kota Kupang dari tahun 1997 – 2011 disajikan dalam Tabel 5. Tabel 5 Dinamika Jumlah Penduduk Kota Kupang Periode Tahun 1997 – 2011 Sumber : BPS Kota Kupang 2012 Berdasarkan hasil registrasi jumlah penduduk pada setiap kecamatan di Kota Kupang pada akhir Tahun 1997 dan akhir Tahun 2011, diketahui bahwa Kecamatan Oebobo memiliki total kenaikan jumlah penduduk tertinggi yaitu sebesar 40.942 jiwa 29,24, dan diikuti oleh Kecamatan Kelapa Lima sebesar 36.825 jiwa 26,29 , Kecamatan Maulafa 28.601 jiwa 20,42, Kecamatan Alak 19.823 jiwa 14,15, Kecamatan Kota Raja 8.092 jiwa 5,78 sedangkan pada Kecamatan Kota Lama kenaikan jumlah penduduknya relatif lebih kecil yaitu sebesar 5.771 jiwa 4,12. Kondisi dinamika jumlah penduduk di Kota Kupang pada tiap Kecamatan dapat dilihat pada Gambar 15.