62 mengalami peningkatan sebanyak 5.107 jiwa. Jumlah nelayan ternyata juga
sangat berpengaruh terhadap produksi sub sektor perikanan. Produksi perikanan di Kota Kupang periode tahun 2007
– 2011 juga turut mengalami dinamika dalam produksinya. Pada tahun 2007 jumlah total produksi
perikanan di Kota Kupang sebesar 17.217 ton, kemudian pada tahun 2011 mengalami peningkatan hingga mencapai 19.147 ton, namun demikian
peningkatan produksi ikan tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar 19.779 ton, sehingga produksi ikan pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 632,2 ton
dibandingkan dengan produksi pada tahun 2010. Gambaran dinamika produksi perikanan di Kota Kupang dalam lima tahun ke belakang yakni periode tahun
2007
– 2011 di sajikan dalam Gambar 19.
Gambar 19 Produksi Perikanan di Kota Kupang Periode Tahun 2007 – 2011
4.5 Sistem Persampahan Kota Kupang
Semakin pesatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan yang terjadi akan berpengaruh cukup besar terhadap perubahan tatanan lingkungan berupa
menurunnya kualitas lingkungan, degradasi lingkungankerusakan lingkungan serta berkurangnya sumberdaya alam maupun perubahan tata guna lahan.
Permasalahan sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang kini sedang terjadi pada kawasan pesisir Kota Kupang, sebagai akibat dari akumulasi
jumlah pertumbuhan penduduk yang setiap tahunnya terus meningkat dan memberikan tekanan terhadap ruang pesisir Kota Kupang. Jumlah sampah yang
akan di hitung dalam penelitian adalah jumlah sampah yang dihasilkan perorangan yang dikalikan dengan total jumlah penduduk yang terdapat di pesisir Kota
Kupang. 4.5.1
Pengelolaan Sampah Kota Kupang
Pada umumnya sampah yang berada di dalam kawasan perdagangan Kota Kupang merupakan sampah yang tercampur antara organik dan anorganik dan tidak
ada upaya pemilahan sampah dari sumbernya. Jikalau ada, upaya daur ulang dan pengolahan sampah hanya dilakukan dengan cara mengkomposkan sampah dan
pemilahan sampah yang dilakukan di tempat pemrosesan akhir sampah TPA
15,500 16,000
16,500 17,000
17,500 18,000
18,500 19,000
19,500 20,000
2007 2008
2009 2010
2011
P rod
u k
si Ik
an T
on
Tahun
63 tetapi tidak berjalan. Selain adanya proses daur ulang di TPA, juga terdapat
pengurangan sampah yang dilakukan oleh pemulung sampah. Sehingga, secara umum pola pengelolaan sampah di dalam kawasan masih menggunakan pola
konvesional Angkut-Kumpul-Buang.
Secara umum sistem pembuangan sampah terbagi atas 2 sistem pembuangan, yaitu :
Pembuangan secara individual, dimana masyarakat membuang dan memusnahkan sampahnya sendiri dengan cara dibakar dan ditimbun,
Pembuangan sampah secara kolektif yang biasanya dikelola oleh dinas kebersihan melalui suatu sistem pengelolaan persampahan yang terdiri
pewadahan, pengumpulan, pendistribusian, pengolahan dan pembuangan akhir. Sampah yang dihasilkan dari kegiatan penduduk Kota Kupang terdiri dari
sampah rumah tangga, sampah tempat usaha seperti pertokoan, hotel, restoran, pasar, perkantoran dan kegiatan lainnya. Daerah yang terlayani sistem
pengolahan sampah di Kota Kupang tersebut antara lain jalur jalan utama kota, permukiman dan pasar. Pengumpulan sampah dilakukan dengan menggunakan
motor sampah yang beroperasi di setiap Kelurahan. Pada Kelurahan Kelapa Lima, Kelurahan Bakunase, Kelurahan Kolhua, Kelurahan Naikoten I, Kelurahan
Naikoten II, Kelurahan Batuplat sudah mulai mengolah sampah sendiri untuk dijadikan kompos maupun didaur ulang kembali. Sampah-sampah yang sudah
dikumpulkan ke TPS dan kemudian diangkut oleh truk sampah menuju TPA di Kelurahan Alak.
Pengumpulan sampah di kawasan permukiman saat ini masih cenderung dilakukan secara individual, dan sebagian masyarakat masih membuang sampah
di sembarang tempat seperti tempat kosong, kali bahkan pada saluran drainase. Kapasitas pengangkutan sampah Kupang sebesar 907 M³ hari. Sebagian
besar atau 733.3 M³ sampah dibuang di sembarang tempat dan hanya 174 M³ sampah masuk TPA. Untuk kawasan umum seperti perumahan, perdagangan
termasuk pasar, jasa dan perkantoran, sistem pengumpulan sampah umumnya dilakukan dengan pola komunal, yaitu sampah dikumpulkan di tempat
pembuangan sampah sementara TPS tertentu untuk kemudian dibawa oleh truk sampah menuju ke TPA. Untuk sampah yang bersumber dari pasar, pengelolaan
dilakukan oleh Badan Pengelola Pasar dan Terminal BP3T, mulai dari pengumpulan dan pewadahan sampah ke TPS, sementara pengangkutannya
dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Lokasi TPA Kota Kupang berada di Kelurahan Alak Kecamatan Alak, yaitu ±16 km dari pusat kota dengan
luas lahan sekitar 10,2 ha. Sistem TPA yang digunakan saat ini adalah sistem Sanitary Landfill, yang sudah kembali menjadi
‘open dumping’ hal ini karena sistem pengelolaan yang ada di TPA tidak optimal. Selain itu di TPA sudah
dilengkapi bangunan penunjang seperti incinerator, pengolahan kompos, 3R. Rencana pengembangan terkait sistem persampahan meliputi : Perbaikan
TPS dan peningkatan sarana dan prasarana penunjang persampahan Kota Kupang, seperti gerobak sampah dan tong sampah, Peningkatan kualitas TPS menjadi
TPST di seluruh kelurahan di Kota Kupang, Pengaturan rute dan peningkatan armada pengangkutan sampah, Pembuatan masterplan manajemen persampahan,
menambah
armada pengangkutan
sampah dan
sumberdaya manusia,
meningkatkan proses sosialisasi pengolahan sampah 3R di masyarakat, studi mengenai pengembangan TPA bersama dengan Kabupaten Kupang.