Manfaat Penelitian Dinamika Penggunaan Lahan Di Kawasan Pesisir Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur

6 pertumbuhan ekonomi dan penduduk populasi memberikan tekanan pada kawasan pesisir terutama terhadap lingkungan dan ekosistemnya. Kondisinya jalur hijau sempadan pantai Kota Kupang sebagian besar sudah terpenetrasi oleh kegiatan pembangunan dan sebagian besar bangunan tersebut berada diatas sempadan pantai. Hal tersebut merupakan bukti bahwa konversi lahan akan terus meningkat manakala pemerintah tidak segera membatasi peningkatan ruang terbangun di kawasan pesisir Kota Kupang. Arahan pemanfaatan ruang dan penggunaan lahan pada kawasan pesisir mengacu pada perencanaan yang bersifat umum maupun detail yakni Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Kupang tahun 2011 dan Rencana Detail Tata Ruang RDTR Kota Kupang. Namun dalam perjalanannya kedua produk perencanaan ini belum mampu sepenuhnya menjalani hal-hal yang lebih rinci antara lain menyangkut pengaturan sempadan utilitas bangunan, utilitas lingkungan serta arahan perencanaan lainnya. Terjadinya pergeseran peruntukan ruang di kawasan pesisir Kota Kupang merupakan awal dari permasalahan yang ada pada kawasan tersebut kemudian ditambah dengan pola bangunan yang membelakangi pantai. sehingga cepat atau lambat kawasan ini akan semakin tidak teratur. Ketidakteraturan bangunan di sepanjang kawasan pesisir juga sangat berpengaruh terhadap aspek penataan dan estetika lingkungan dan tidak sesuai dengan konsep kota tepi pantai atau waterfront city yang berkelanjutan Keterbatasan lahan yang dimiliki oleh kawasan pesisir Kota Kupang merupakan tolok ukur bagi semua yang terlibat dalam pengembangannya, oleh karena itu dalam rangka mengarahkan perkembangannya dimasa mendatang, maka diperlukan suatu konsepsi seluruh perubahan yang berkelanjutan, melalui arahan dalam pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang, dalam menampung perkembangan kota dengan harapan dapat tetap mempertahankan kawasan yang berfungsi melindungi kehidupan kota dan masyarakat. Dalam perkembangannya pembangunan pada kawasan pesisir Kota Kupang harus sesuai dengan yang akan di capai dan terjamin tidak akan memberikan dampak terhadap lingkungan dan ekosistemnya, oleh karena alih fungsi lahan, penambahan unsur- unsur lain dalam media lingkungan pencemaran yang menimbulkan degradasi lingkungan pada kawasan tersebut Dengan demikian, meningkatnya alih fungsi lahan untuk pembangunan di kawasan pesisir Kota Kupang dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan sehingga perlu dianalisis, dengan tujuan untuk dapat diketahui sejauh mana dinamika perubahan penggunaan lahan yang terjadi selama periode tahun 1999 – 2013 dan kemudian melalui pendekatan model sistem dinamik dapat memprediksi pola interaksi antara perubahan penggunaan lahan, peningkatan jumlah penduduk, serta dampaknya terhadap jumlah sampah pada kawasan tersebut, yang pada akhirnya dapat membantu dalam pengelolaan dan pengembangan kawasan pesisir Kota Kupang pada masa yang akan datang. Kerangka pemikiran penelitian disusun dan disajikan pada Gambar 1. Ruang lingkup dalam penelitian ini, sebagaimana yang telah dibahas dalam sub bab latar belakang, akan dibatasi pada pengembangan kawasan pesisir Kota Kupang yang sedang berlangsung. Kebijakan pemerintah setempat yang ditetapkan dalam Perda No. 11 tahun 2011 tentang RTRW Kota Kupang menetapkan bahwa sebagian kawasan pesisir di peruntukan sebagai wilayah