Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian

55 meningkat pada tahun 2011 sebesar 1.364 jiwa, sedangkan penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan relatif menurun jumlahnya, meski sempat naik pada tahun 2010 sebesar 3.110 jiwa kemudian kembali menurun pada tahun 2011, sehingga tersisa 2.791 jiwa. Pada kecamatan Kota Lama menunjukkan bahwa pada tahun 2007 penduduk yang bermata pencaharian sebagai PNS adalah berjumlah 797 jiwa, meski sempat meningkat pada tahun 2008 sebanyak 805 jiwa, pada tahun berikutnya sampai dengan tahun 2011 jumlahnya menurun dan tersisa 773 jiwa, sedangkan penduduk yang bermata pencaharian sebagai pedagang di kecamatan ini adalah yang paling dominan dibandingkan dengan jenis mata pencaharian lainnya, hal tersebut karena pada kecamatan Kota Lama merupakan pusat ekonomi dan perdagangan Kota Kupang, sehingga tidak mengherankan jika jumlah pedagang pada kawasan tersebut terus meningkat, tercatat pada tahun 2007 jumlah pedagang di tempat ini sebesar 901 jiwa kemudian meningkat pada tahun 2011 menjadi 1.295 jiwa, dan untuk jenis mata pecaharian nelayan jumlahnya dari tahun 2007 hingga 2011 menunjukkan angka yang relatif menurun dari 709 jiwa menurun menjadi 536 jiwa. Pada kecamatan Kelapa lima jenis mata pencaharian penduduk sebagai PNS adalah yang paling tinggi jumlahnya dibandingkan dengan jumlah PNS yang ada di 2 dua kecamatan lainnya. Dimana pada tahun 2007 jumlah penduduk sebagai PNS adalah sebesar 3.388 jiwa, kemudian pada tahun 2011 meningkat menjadi 3.457 jiwa, jumlah penduduk bermata pencaharian sebagai pedagang juga tercatat memiliki jumlah yang paling besar dibandingkan dengan kecamatan yang lain, dimana pada tahun 2007 jumlah pedagang di tempat ini sebesar 5.780 jiwa kemudian pada tahun 2011 meningkat tajam menjadi 7.436 jiwa, sedangkan untuk penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan selama periode tahun ini 2007 – 2011 menunjukkan peningkatan, masing-masing sebesar 1.213 jiwa menjadi 1.826 jiwa. Sebagai gambaran bahwa masing-masing kecamatan yang berada pada kawasan pesisir memiliki karakteristik pengembangan wilayah yang berbeda-beda sehingga dengan sendirinya juga turut mempengaruhi perkembangan mata pencaharian pada kawasan tersebut. 4.4 Aktivitas Perekonomian Pesisir Kota Kupang 4.4.1 PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi di Tiap Kecamatan Pesisir Kota Kupang PDRB merupakan indikator makro ekonomi yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu daerah, yang dihitung atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Tahun dasar yang dipakai adalah Tahun 2000. Kondisi perekonomian secara umum di tiap kecamatan pesisir Kota Kupang selama periode tahun 2005 - 2011 menunjukkan kecenderungan meningkat dan cukup memberikan sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Kupang pada umumnya. Kondisi pertumbuhan ekonomi di tiap kecamatan pesisir Kota Kupang disajikan pada Tabel 7. 56 Tabel 7 Produk Domestik Regional Bruto di Tiap Kecamatan Pesisir Kota Kupang atas dasar harga berlaku ADHB dan harga konstan ADHK tahun 2000 periode tahun 2005 – 2011 Keterangan : Angka Sementara Angka Sangat Sementara Sumber: BPS Kota Kupang 2012 Pada tahun 2005 misalnya, laju pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Alak hanya 7,29 dan pada tahun 2011 meningkat menjadi 11,25, sektor yang memberikan sumbangsih terbesar dalam pembentukan PDRBnya adalah sektor perdagangan, restoran dan hotel, menyusul sektor jasa-jasa pada urutan kedua, kemudian sektor pengangkutan dan komunikasi. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Kelapa Lima pada tahun 2005 adalah 5,58, kemudian pada tahun 2011 meningkat menjadi 8,90, sektor yang menjadi penyumbang utama PDRBnya adalah sektor jasa-jasa, kemudian disusul oleh sektor perdagangan, restoran dan hotel sedangkan pada Kecamatan Kota Lama, yang merupakan kecamatan baru hasil pemekaran dari Kecamatan Kelapa Lima pada tahun 2005, laju pertumbuhan ekonominya pada tahun 2007 sebesar 6,35, kemudian pada tahun 2011 mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu sebesar 19,45. Dan yang menjadi pembentuk utama PDRBnya adalah sektor perdagangan, baik itu sub sektor perdagangan besar dan eceran, karena Kecamatan Kota Lama merupakan pusat perdagangan yang ada di Kota Kupang, kemudian disusul oleh sektor jasa-jasa dan yang tidak kalah penting adalah sektor komunikasi dan pengangkutan dengan andalannya adalah sub sektor angkutan. Dari data diatas terlihat bahwa masing-masing kecamatan pesisir juga dominan memberikan sumbangan sektor ekonomi pada Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB Kota Kupang dalam struktur ekonomi kota tersebut. Data tahun 2010 menunjukkan bahwa tiga sektor utama yang memberikan kontribusi pada PDRB Kota Kupang adalah sektor jasa 29,68, sektor perdagangan, restoran dan hotel 29,43 dan sektor angkutan dan komunikasi 15,13, kemudian sektor Kecamatan Uraian Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Alak PDRB atas dasar Harga Berlaku Juta Rupiah 348,958,541 359,867,523 371,871,221 389,712,234 411,142,320 437,345,762 478,576,320 Laju Pertumbuhan 2,33 3,12 3,33 4,79 5,49 6,37 9,42 PDRB atas dasar Harga Konstan 2000 Juta Rupiah 247,311,108 269,654,234 281,098,213 310,012,310 337,289,012 358,701,201 409,092,879 Laju Pertumbuhan 7,29 9,03 4,24 10,28 8,79 9,01 11,25 Kelapa Lima PDRB atas dasar Harga Berlaku Juta Rupiah 664,752,296 680,167,821 695,134,561 711,290,132 735,769,013 765,348,905 807,137,890 Laju Pertumbuhan 1,57 2,31 2,20 2,32 3,44 4,02 5,46 PDRB atas dasar Harga Konstan 2000 Juta Rupiah 516,166,744 536,137,654 558,097,231 585,691,098 627,223,089 673,145,653 733,090,216 Laju Pertumbuhan 5,58 3,86 4,09 4,94 7,09 7,32 8,90 Kota Lama PDRB atas dasar Harga Berlaku Juta Rupiah - 412,217,596 423,931,148 442,926,169 465,090,137 561,702,371 607,013,901 Laju Pertumbuhan - - 2,84 4,40 5,00 12,17 16,35 PDRB atas dasar Harga Konstan 2000 Juta Rupiah - 223,124,083 237,311,304 260,321,089 294,090,861 338,109,823 404,023,890 Laju Pertumbuhan - - 6,35 9,69 12,97 14,96 19,49 57 pertanian masih memberikan sumbangan pada PDRB meski persentasenya relatif kecil yakni hanya 5. Kota Kupang kini sedang terjadi transisi ekonomi dari ekonomi tradisional menjadi ekonomi modern. Aktivitas pertanian ladang hingga kini masih berlangsung, namun aktivitas tersebut hanya berlangsung pada kelurahan- kelurahan pinggiran kota yang masih memiliki cukup lahan untuk dilakukan kegiatan berladang. Dalam perkembangannya aktivitas perdagangan dan jasa mulai tumbuh dan bergeliat di Kota Kupang, khususnya di kelurahan-kelurahan yang termasuk pusat kota. Beberapa Kelurahan pesisir di Kota Kupang merupakan pusat perdagangan dan jasa. Proses transisi ini menyebabkan di Kota Kupang terjadi dualisme antara aktivitas ekonomi modern dan aktivitas ekonomi tradisional dualisme ekonomi. Di satu sisi masih banyak penduduknya yang sumber nafkahnya bertumpu pada sektor pertanian ladangkebun dan di sisi lain banyak pula yang sumber nafkahnya bertumpu pada sektor perdagangan dan jasa terutama jasa pemerintahan. Bahkan banyak pula penduduk yang selain melakukan aktivitas di sektor pertanian ladangkebun, juga melakukan aktivitas pedagangan terutama di sektor informal. Sekalipun Kota Kupang secara legal formal berstatus sebagai kota tetapi sebagian besar penduduknya belum dapat melepaskan dirinya dari budaya tani ladang-ternak. Pada tahun 2007 laju pertumbuhan ekonomi Kota Kupang meningkat hingga 9, meski ditahun berikutnya kondisi pertumbuhan ekonominya terjadi penurunan, namun pada perkembangannya kondisi pertumbuhan ekonomi yang berlangsung di Kota Kupang pada umumnya relatif meningkat. Rata-rata pertumbuhan ekonomi di Kota Kupang dari tahun 2007 – 2010 adalah 7,69. Kota Kupang beberapa tahun terakhir ini banyak mengalami perkembangan dalam meningkatkan perekonomian daerahnya. Perkembangan yang paling pesat terjadi pada kawasan pesisirnya, dikarenakan kawasan tersebut memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga kondisi pesisir Kota Kupang saat ini sudah banyak terlihat bangunan hotel dan restoran.

4.4.2 Potensi Sektor Perekonomian

4.4.2.1 Sektor Pertanian

Terdapat dua kecamatan di kecamatan pesisir yang masyarakatnya sebagian bermata pencaharian disektor pertanian yaitu Kecamatan Alak dan Kecamatan Kelapa Lima, sedangkan pada kecamatan Kota Lama sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian pada sektor jasa dan perdagangan. Pada kecamatan Alak, tanaman yang memiliki luas lahan paling besar adalah tanaman jagung dan produksinya juga relatif meningkat dari tahun ke tahun, kemudian disusul oleh tanaman padi sawah, namun dalam tiga tahun terakhir didapati bahwa luas lahan padi sawah mengalami penurunan, produksinya pun juga ikut menurun, pada urutan ketiga adalah tanaman ubi kayu, namun kondisi luas lahan dan produksinya dari tahun ketahun juga mengalami penurunan, sedangkan tanaman ubi jalar dan padi lading mengalami peningkatan, baik luas lahan ataupun produksinya. Luas lahan tertinggi di Kecamatan Kelapa Lima tidak jauh berbeda dengan kondisi yang terdapat di Kecamatan Alak, dimana tanaman jagung menempati posisi pertama luas lahannya dan relatif meningkat yang cukup signifikan baik luas lahan maupun produksinya, kemudian tanaman padi sawah 58 dari tahun 2008 – 2011 luas lahan dan produksi mengalami penurunan yang cukup signifikan, begitu juga yang terjadi dengan tanaman ubi kayu, kacang tanah, ubi jalar, dan kacang hijau, dimana luas lahan dan produksi dari masing-masing tanaman tersebut mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Namun jika di lihat secara keseluruhan sumbangan sub sektor pertanian dari tahun ke tahun dalam pembentukan PDRB cenderung menurun. Terjadinya penurunan luas lahan dan produksi tanaman pangan di tiap kecamatan Pesisir Kota disebabkan karena berkurangnya lahan basah atau lahan pertanian yang berubah atau di alih fungsikan menjadi pekarangan atau tempat tinggal. Sampai saat ini sub sektor pertanian yang terdapat di tiap kecamatan pesisir Kota Kupang turut menyumbang sekitar 4,28 - 4,58 terhadap pembentukan PDRB Kota Kupang. Perubahan luas panen dan produksi tanaman pangan di tiap kecamatan pesisir selama periode tahun 2008 – 2011 di sajikan dalam Tabel 8. Tabel 8 Luas Panen dan Produksi Tanaman Pangan di Tiap Kecamatan Pesisir Kota Kupang Tahun 2008 – 2011 Kecamatan Komoditas 2008 2009 2010 2011 Luas Panen Produksi Luas Panen Produksi Luas Panen Produksi Luas Panen Produksi ha Ton ha Ton ha Ton ha Ton Alak Padi sawah 56 222,31 56 225,45 49 145 43 139 Padi Ladang 6 8 7 8,94 9 12,23 14 24 Jagung 98 558,97 98 564 120 729 127 770 Kacang Tanah - - - - 35 32,05 38 39 Kacang Hijau 1 0,87 1 0,80 - - - - Ubi Kayu 36 289 35 280 27 263 25 256 Ubi Jalar 5 9,85 6 10,80 19 177 22 183 Kelapa Lima Padi sawah 20 134,05 20 133,81 14 121,30 12 39 Padi Ladang - - - - - - - - Jagung 33 129,76 35 133,27 49 125,38 54 117 Kacang Tanah 5 4,47 5 4,50 4 3,87 4 4 Kacang Hijau 1 0,88 1 0,80 - - - - Ubi Kayu 9 76 10 80 7 60,22 3 29 Ubi Jalar 1 5,7 1 1,6 1 6,8 1 8 Keterangan : Gabah Kering Sumber: BPS Kota Kupang 2009,2010,2011,2012

4.4.2.2 Sektor Peternakan

Sub sektor peternakan dan hasil-hasilnya pada ke 3 tiga kecamatan pesisir Kota Kupang memiliki kontribusi yang relatif kecil yaitu hanya 2,7 - 3,3 pada pembentukan PDRB Kota Kupang. Dari data potensi peternakan, Kecamatan Alak merupakan kecamatan yang memiliki jumlah ternak paling besar dan memiliki kecenderungan meningkat setiap tahunnya, dimana pada tahun 2008, jumlah ternak keseluruhannya adalah 115.027 ekor, kemudian pada tahun