43 Pengembangan yang dilakukan adalah pembangunan jaringan jalan ke arah timur
menuju luar kota arah kabupaten yang diikuti dengan pengembangan pada sektor pariwisata antara lain; kegiatan wisata Pantai Lasiana, hotel dan restoran
disekitar pantai Tode Kisar dan akhir tahun 1990-an pengembangan hotel dan restoran mulai dilakukan di sekitar pantai Pasir Panjang. Sedangkan
pengembangan kearah barat di bangun jaringan jalan sampai ke Pelabuhan Tenau.
Memasuki era otonomi hingga sekarang, pengembangan kegiatan yang lebih bernilai ekonomis seperti pengembangan hotel dan restoran di sekitar Pantai
Kelapa Lima, Pusat Pendaratan Ikan PPI di Pantai Oeba semakin meningkat dan mendominasi pembangunan pada kawasan tersebut. Sehingga dengan sendirinya
penggunaan lahan permukiman juga samakin pesat seiring dengan meningkatnya permintaan akan lahan. Gambaran kondisi perkembangan pesisir Kota Kupang
pada jaman dahulu hingga penelitian ini berlangsung disajikan pada Gambar 12.
a b
c d
Sumber: Bappeda Kota Kupang 2009 dan Dokumentasi Pribadi 2013 Gambar 12 a,b Kondisi Pelabuhan LLBK berkisar Tahun 1960
– 1970 dan c,d Kondisi Pelabuhan LLBK Tahun 2009
– 2013.
44
4.2 Kondisi Umum Kota Kupang dan Kawasan Pesisir Kota Kupang
4.2.1 Letak Geografis dan Administrasi Wilayah
Secara administrasi wilayah Kota Kupang memiliki luas wilayah 165,34 km² atau seluas 16.534 ha. Fungsi yang diemban oleh Kota Kupang sebagai Pusat
Kegiatan Nasional PKN berbasis Kota Tepi Pantai Waterfront City yang berkelanjutan. Kota Kupang memiliki batas-batas wilayah administrasi dengan :
Teluk Kupang, di sebelah Utara, Kecamatan Nekamese dan Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang, di sebelah Selatan, Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten
Kupang, di sebelah Timur, Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang, di sebelah Barat.
Secara topografi, daerah tertinggi bagian selatan Kota Kupang terletak 100
– 300 m dari permukaan laut, sedangkan daerah terendah bagian utara terletak 0
– 50 m dari permukaan laut dengan elevasi = 15 . Kota Kupang memiliki 6 wilayah kecamatan dan 51 wilayah kelurahan. Pembagian wilayah
berdasarkan kecamatan dan luasannya disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Luas wilayah Kota Kupang Menurut Kecamatan.
Sumber: BPS Kota Kupang 2011 Kawasan pesisir Kota Kupang sendiri terbagi dalam tiga kecamatan yaitu,
Kecamatan Alak, Kecamatan Kelapa Lima dan Kecamatan Kota Lama dan terdiri dari 27 kelurahan.namun tidak semua mencakup kelurahan pesisir. Kelurahan-
kelurahan yang mencakup kawasan pesisir hanya terdiri atas 15 kelurahan. Adapun luas wilayah kelurahan-keluarahan pesisir Kota Kupang disajikan dalam
Gambar 13.
Gambar 13 Luas Wilayah Kelurahan-kelurahan Pesisir Kota Kupang km ² Tahun
2009
10.1
0.46 0.37
0.82 1.42
2.45
0.11 0.15
0.17 0.4
0.93 2.76
4.37 2.23
4.83 Alak
Fatufeto Nunhila
Nun Baun Delha Nun Baun Sabu
Namosain LLBK
Solor Tode Kisar
Fatubesi
No. Kecamatan Jumlah
Kelurahan Luas
wilayah km²
Persentase terhadap luas Kota Kupang
1 Alak
12 70,40
42,58 2
Maulafa 9
55,67 33,67
3 Oebobo
7 14,72
8,90 4
Kota Raja 8
6,19 3,74
5 Kelapa Lima
5 15,31
9,26 6
Kota Lama 10
3,05 1,85
Kota Kupang 51
165,34 100,00
45 Berdasarkan data diatas, Kecamatan Alak memiliki total luas kelurahan
pesisir yang terluas yaitu sebesar 15,62 Km², yang terdiri dari Kelurahan Alak, Fatufeto, Nunhila, Nun Baun Delha, Nun Baun Sabu dan Namosain. Kemudian
kecamatan Kelapa Lima seluas 14,19 Km², yang terdiri dari Kelurahan Kelapa Lima, Oesapa, Oesapa Barat, dan Lasiana, sedangkan kecamatan Kota Lama
memiliki luas kelurahan pesisir terkecil yaitu 1,76 Km², yang terdiri dari Kelurahan LLBK, Solor, Tode Kisar dan Fatubesi.
4.2.2 Aspek Fisik Dasar Kawasan Pesisir Kota Kupang
Lingkup wilayah geografis dari penelitian ini berada pada wilayah pesisir Teluk Kupang yang te
rletak antara 9°91’LS-123°23’BT dan 1040 LS-12333 BT yang mencakup wilayah administratif Kota Kupang. Secara administrasi kawasan
pesisir Kota Kupang ini terletak di 3 kecamatan dan terbagi dalam 15 kelurahan, dengan luas wilayah 31,57 Km² atau seluas 3.157 ha dan memiliki panjang garis
pantainya 21,8 Km.
Secara topografi, merupakan pertemuan antara darat dan air, dataran landai, serta sering terjadi erosi, abrasi dan sedimentasi yang bisa menyebabkan
pendangkalan badan perairan. Topografi lahan dapat dibedakan atas 3 tiga kategori, yaitu :
Daerah perbukitan dengan kemiringan dataran 20 – 60 di darat; Daerah relatif datar dengan kemiringan 0 – 3 di darat, termasuk daerah
pasangsurut; Daerah rawa atau di atas air;
Untuk kawasan pesisir Teluk Kupang secara topografi pada umumnya mempunyai topografi yang datar bergelombang dengan kelerengan berkisar antara
3 - 15 . Secara hidrologi merupakan daerah pasang surut, mempunyai air tanah tinggi, terdapat tekanan air laut terhadap air tanah, serta merupakan daerah retensi
sehingga run-off air rendah. Berdasarkan pasang surutnya air laut, maka kawasan Pesisir Kota Kupang dikatakan mempunyai tipe pasang surut tunggal, dengan
tinggi muka air pada suhu rata-rata berkisar antara 1-3 meter. Kawasan Pesisir Kota Kupang ini juga mempunyai salinitas yang cukup tinggi, terutama pada
musim kemarau. Hal ini diindikasikan dengan adanya air tanah dalam yang menjadi payau.
Secara Geologi, sebagian besar mempunyai struktur batuan lepas, tanah lunak, serta rawan bencana tsunami. Secara garis besar, keadaan geologi kawasan
pesisir Kota Kupang mempunyai tipe batuan kompleks bobonaro, formasi noele, satuan batuan gamping koral dan satuan endapan alluvial. Keadaan iklim di
kawasan pesisir tidak beda dengan keadaan iklim Kota Kupang secara umum yang mempunyai iklim panas, lembab dan berangin serta secara klimatologi dibagi
menjadi 2 musim yaitu musim basah dan kering. Untuk musim basah berada pada bulan November sampai dengan Maret, suhu udara 20,16°C sampai dengan 31°C.
sedangkan musim kering sekitar bulan April sampai dengan Oktober dengan suhu udara 29,1°C sampai dengan 33,4°C.