Sektor Perkebunan Potensi Sektor Perekonomian

60 Kecamatan Alak, dengan komoditi andalannya adalah Kelapa dan Jambu Mente, hal tersebut karena lokasi di Kecamatan Alak masih sangat mendukung untuk dijadikan lokasi perkebunan oleh masyarakatnya atau dengan kata lain lahannya masih tersedia untuk dijadikan lahan perkebunan.sedangkan di kecamatan Kelapa Lima dan Kota Lama masing-masing masyarakatnya hanya mengusahakan komoditi Kelapa, namun luas lahan dan produksinya sangat kecil, hal ini berbeda dengan kondisi lahan yang ada di Kecamatan Alak. Ketersedian lahan untuk perkebunan yang ada di Kecamatan Kelapa Lima dan Kota Lama sudah tidak memungkinkan lagi untuk pengembangan lahan perkebunan, dikarenakan lahan di kedua kecamatan tersebut kini di dominasi oleh pekarangan dan bangunan atau tempat tinggal. Kondisi Luas dan Produksi Perkebunan Kelapa dan Jambu Mente di tiap kecamatan pesisir Kota Kupang Pada Tahun 2008 – 2011 disajikan dalam Tabel 10. Tabel 10 Luas Lahan dan Produksi Perkebunan di Tiap Kecamatan Pesisir Kota Kupang Tahun 2008 – 2011 Kecamatan Komoditas 2008 2009 2010 2011 Luas Panen Produksi Luas Panen Produksi Luas Panen Produksi Luas Panen Produksi ha Ton ha Ton ha Ton ha Ton Alak Kelapa 85 46 86 54,25 88 59 88 1 Jambu Mente 77 21 79 21 80 25 80 6 Kelapa Lima Kelapa 26 16 29 19 30 19 16 6 Jambu Mente - - - - - - - - Kota Lama Kelapa 12 8,26 10 6 10 7 10 1 Jambu Mente - - - - - - - - Sumber: BPS Kota Kupang 2012 Berdasarkan Tabel 10, perkembangan luas lahan dan produksi komoditi perkebunan maka dapat di lihat bahwa Kecamatan Alak memiliki potensi dalam pengembangan sub sektor perkebunannya. Data tahun 2008 mencatat luas lahan komoditi Kelapa di Kecamatan Alak adalah 85 ha dengan produksi 46 ton kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2011 dengan luas lahan 88 ha dan produksinya mencapai 61 ton, begitu juga dengan komuditi Jambu Mente mengalami sedikit peningkatan, luas lahan tahun 2008 adalah 77 ha dan produksinya sebesar 21 ton, kemudian pada tahun 2011 luas lahannya meningkat menjadi 80 ha dengan produksi 26 ton. Pada Kecamatan Kelapa Lima dan Kecamatan Kota Lama luas lahan dan produksi komoditi kelapanya menunjukkan kecenderungan menurun setiap tahunnya, hal tersebut disebabkan oleh tekanan dari sektor-sektor lainnya. Secara umum jika perkebunan Kelapa dan Jambu Mente dapat di kembangkan secara serius, maka masing-masing komoditi tersebut dapat memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat, khususnya untuk komoditi Jambu Mente karena memiliki nilai jual yang tinggi, dan cocok dengan kondisi iklim di Kota Kupang, sehingga di harapkan komoditi Jambu Mente ini dapat di 61 kembangkan dan menjadi komoditi unggulan bagi Kota Kupang dan turut memberikan sumbangsih dalam PAD Kota Kupang.

4.4.2.4 Sektor Perikanan

Dalam usaha meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir dan produktifitas sub sektor perikanannya, pemerintah Kota Kupang telah mencanangkan program gerakan masuk laut GEMALA yang merupakan implementasi dari program tiga batu tungku bidang perikanan. Dengan harapan hasil yang di dapatkan dari sub sektor perikanan ini dapat menunjang program pemerintah dalam usaha meningkatkan kemampuan sumber daya masyarakat dan turut serta dalam menunjang PAD. Usaha nelayan merupakan bagian utama dalam mewujudkan program tersebut. Perkembangan usaha nelayan di Kota Kupang dari tahun ke tahun mengalami dinamika. Sebagian besar masyarakat yang melakukan usaha nelayan di Kota Kupang hanya berada di ketiga kecamatan pesisir, antara lain Kecamatan Alak, Kecamatan Kelapa Lima dan Kecamatan Kota Lama. Kondisi perkembangan jumlah usaha nelayan di tiap kecamatan pesisir Kota Kupang pada tahun 2008 - 2011 di sajikan dalam Tabel 11. Tabel 11 Dinamika Jumlah Usaha Nelayan Menurut Jenisnya di Tiap Kecamatan Pesisir Kota Kupang Tahun 2008 – 2011 No Kecamatan Jenis Nelayan Tahun Jumlah 2008 2009 2010 2011 1 Alak Nelayan Penuh 1,774 1,921 2,234 1,205 7,134 Nelayan Sambilan Penuh 412 589 592 376 1,969 Nelayan Sambilan Tambahan 312 321 320 303 1,256 2 Kelapa Lima Nelayan Penuh 587 587 681 852 2,707 Nelayan Sambilan Penuh 221 237 239 294 991 Nelayan Sambilan Tambahan 213 234 223 263 933 3 Kota Lama Nelayan Penuh 554 514 523 1,140 2,731 Nelayan Sambilan Penuh 203 167 135 390 895 Nelayan Sambilan Tambahan 122 132 138 284 676 Kota Kupang 4,398 4,702 5,085 5,107 19,292 Sumber: BPS Kota Kupang 2009, 2010, 2011, 2012 Pada Tabel 11 di atas menunjukkan bahwa Kecamatan Alak memiliki sebaran jumlah Nelayan penuh paling besar dibandingkan dengan 2 dua kecamatan lainnya, dimana total jumlah nelayan penuh di wilayah tersebut periode tahun 2009 – 2011 tercatat sebanyak 7.134 jiwa, peningkatan jumlah Nelayan penuh tertinggi, terjadi pada tahun 2010 yaitu sebanyak 2.234 jiwa, namun pada akhir tahun 2011 baik jumlah nelayan penuh, nelayan sambilan penuh dan nelayan sambilan tambahan di kecamatan tersebut relatif menurun jumlahnya. Jika dilihat secara keseluruhan maka perubahan jumlah nelayan di pesisir Kota Kupang relatif meningkat, dimana tercatat pada tahun 2008, jumlah total nelayannya adalah sebanyak 4.398 Jiwa, kemudian pada tahun 2011, 62 mengalami peningkatan sebanyak 5.107 jiwa. Jumlah nelayan ternyata juga sangat berpengaruh terhadap produksi sub sektor perikanan. Produksi perikanan di Kota Kupang periode tahun 2007 – 2011 juga turut mengalami dinamika dalam produksinya. Pada tahun 2007 jumlah total produksi perikanan di Kota Kupang sebesar 17.217 ton, kemudian pada tahun 2011 mengalami peningkatan hingga mencapai 19.147 ton, namun demikian peningkatan produksi ikan tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar 19.779 ton, sehingga produksi ikan pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 632,2 ton dibandingkan dengan produksi pada tahun 2010. Gambaran dinamika produksi perikanan di Kota Kupang dalam lima tahun ke belakang yakni periode tahun 2007 – 2011 di sajikan dalam Gambar 19. Gambar 19 Produksi Perikanan di Kota Kupang Periode Tahun 2007 – 2011

4.5 Sistem Persampahan Kota Kupang

Semakin pesatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan yang terjadi akan berpengaruh cukup besar terhadap perubahan tatanan lingkungan berupa menurunnya kualitas lingkungan, degradasi lingkungankerusakan lingkungan serta berkurangnya sumberdaya alam maupun perubahan tata guna lahan. Permasalahan sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang kini sedang terjadi pada kawasan pesisir Kota Kupang, sebagai akibat dari akumulasi jumlah pertumbuhan penduduk yang setiap tahunnya terus meningkat dan memberikan tekanan terhadap ruang pesisir Kota Kupang. Jumlah sampah yang akan di hitung dalam penelitian adalah jumlah sampah yang dihasilkan perorangan yang dikalikan dengan total jumlah penduduk yang terdapat di pesisir Kota Kupang. 4.5.1 Pengelolaan Sampah Kota Kupang Pada umumnya sampah yang berada di dalam kawasan perdagangan Kota Kupang merupakan sampah yang tercampur antara organik dan anorganik dan tidak ada upaya pemilahan sampah dari sumbernya. Jikalau ada, upaya daur ulang dan pengolahan sampah hanya dilakukan dengan cara mengkomposkan sampah dan pemilahan sampah yang dilakukan di tempat pemrosesan akhir sampah TPA 15,500 16,000 16,500 17,000 17,500 18,000 18,500 19,000 19,500 20,000 2007 2008 2009 2010 2011 P rod u k si Ik an T on Tahun