utuh menyentuh hal yang terkait kepada keterwakilan nilai ekonomi sumberdaya pada masing-masing wilayah tersebut. Indeks Sosial-Ekonomi yang merupakan
salah satu dari 3 tiga faktor penentu dalam IKL masih mengacu pada nilai dari benefit transfer
sehingga belum bisa menggambarkan kondisi nyata terhadap nilai total ekonomi sumberdaya pada wilayah studi IKL tersebut.
Berdasarkan informasi diatas, maka perlu dilakukan suatu metode dalam mengintegrasikan nilai total ekonomi sumberdaya yang berasal dari lingkungan dan
masyarakat sekitar kedalam suatu valuasi ekonomi dalam penentuan indeks kepekaan lingkungan di wilayah studi. Dengan demikian proses pengambilan
keputusan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan dapat secara komprehensif mempertimbangkan aspek nilai ekonomi sumberdaya kelautan dalam
kerangka pembangunan berkelanjutan.
1.2. Rumusan Masalah
Penerapan Indeks Kepekaan Lingkungan IKL selama ini umumnya masih berorientasi kepada faktor keberadaan ekosistem Indeks Ekologi. Hal tersebut dapat
menjadi masalah ketika terjadi konflik kepentingan antara ekologi dan ekonomi, misalnya ketika ada satu ekosistem dinyatakan sensitif menurut IKL, tetapi menurut masyarakat
dinyatakan tidak sensitif karena beberapa pertimbangan, terutama ekonomi. Dalam pemanfaatan sumberdaya dan lingkungan, wilayah pesisir dan pulau-pulau
kecil memiliki ekosistem yang khas sehingga diperlukan metode perhitungan yang holistik dengan mengintegrasikan nilai ekonomi sumberdaya dalam penyusunan IKL
tersebut. Berdasarkan keadaan diatas, maka perumusan masalah dapat dinyatakan ke
dalam beberapa bentuk pertanyaan: 1 Bagaimana cara menentukan IKL di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil?
2 Bagaimana menentukan faktor dan parameter dari tiap-tiap wilayah yang telah dikategorikan dalam suatu hasil penentuan IKL?
3 Dapatkah faktor dan parameter tersebut di integrasikan dengan suatu valuasi ekonomi?
4 Seperti apa bentuk pemetaan dari hasil integrasi valuasi ekonomi dalam suatu kajian IKL tersebut?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: 1 Melakukan identifikasi dan analisis faktor dan parameter terkait dengan
pengelolaan sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil. 2 Melakukan analisis IKL berdasarkan tiga faktor penentu yaitu Indeks
Kerentanan IK, Indeks Ekologi IE dan Indeks Sosial-Ekonomi IS. 3 Melakukan analisis dan kajian nilai total ekonomi sumberdaya dan
mengintegrasikannya kedalam IKL serta menyajikannya dalam bentuk peta.
1.4. Ruang Lingkup
Pulau Pramuka memiliki tiga ekosistem khas wilayah pesisir yaitu ekosistem mangrove, lamun dan terumbu karang. Ekosistem tersebut memiliki ketergantungan
dengan aktifitas manusia secara langsung maupun tidak. Melalui metode penentuan IKL, maka akan dihitung indeks kerentanan IK; indeks ekonomi IE serta indeks sosial-
ekonomi IS. Kajian ini mencakup penentuan krakteristik ekosistem pesisir dan pulau-pulau
kecil, menyusun IKL serta mengintegrasikan nilai ekonomi total kedalam penghitungan IKL tersebut.
1.5. Manfaat Penelitian