Gambar 5.15.
Ekosistem Lamun ELU dan ELS di Pulau Pramuka ELU=Ekosistem Lamun Utara; ELS=Ekosistem Lamun Selatan
5.2.3.1. Indeks Kerentanan IK
Lamun seagras merupakan salah satu ekosistem penting di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang memegang peranan penting dalam melindungi garis pantai
serta daratan pulau kecil. Secara ekologi ekosistem lamun memiliki peran penting bagi ekosistem. Lamun merupakan sumber pakan bagi invertebrate, tempat tinggal
bagi biota perairan dan sebagai tempat berlindung biota dari serangan predator. Ekosistem lamun yang ditemukan di wilayah studi secara umum hidup pada perairan
dangkal yang berpasir. Dari hasil survei lapangan, dengan melihat kondisi ekosistem lamun yang berada di wilayah studi, sangat lah rentan jika perairan yang ditumbuhi
lamun tersebut terkena dampak pencemaran berupa tumpahan minyak. Hal tersebut dilihat dari kondisi bahwa apabila terjadi gelombang pasang yang
membawa arus akan langsung dapat mengenai Lamun. Sehingga apabila perairan tersebut terkena suatu bentuk pencemar tumpahan minyak maka arus yang
membawa arus tersebut dapat mempengaruhi kondisi perairan tempat Lamun tersebut hidup. Dengan melihat kondisi tersebut dan berdasarkan ranking NOAA 2001,
ELU
ELS
maka kerentanan ekosistem Lamun ELU dan ELS yang berada di wilayah studi
termasuk kategori sangat peka dengan skor 5.
Gambar 5.16. Kondisi Ekosistem Lamun Pulau Pramuka ELS
5.2.3.2. Indeks Ekologi IE
Ekosistem lamun dilihat dari indeks ekologi adalah sensitif dengan melihat kondisi lingkungan habitatnya. Ekosistem lamun memiliki kerentanan yang peka
apabila terkena suatu bentuk pencemaran. Berdasarkan hasil survei lapangan, kondisi Lamun di wilayah studi terdiri dari beberapa jenis yaitu Thalassia hemprichii dan
Halophila ovalis. Kerapatan Lamun yang dilakukan pada tiap stasiun pengamatan berkisar antara 497 indEMS untuk ELU sampai 376 indEMS untuk ELS. Kondisi
Lamun yang ada di wilayah studi memiliki persentase penutupan sebesar 80,55, dengan kondisi substrat dasar adalah pasir. Berdasarkan persentase penutupan yang
diperoleh, maka kondisi lamun di wilayah studi tergolong baik. Hal ini sesuai dengan kriteria Lamun berdasarkan persentase penutupan yang mengacu pada Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup No. 200 Tahun 2004. Selengkapnya penetapan skor dalam indeks ekologi dapat dilihat pada Tabel 5.20.
Tabel 5.20. Kriteria dan Skor Tiap Variabel Ekologi Lamun Pulau Pramuka
Kriteria Pengamatan Metode
Penilaian ELU
Skor ELS
Skor
1 Persentase Penutupan
Transek Kuadrat
65,00 5 80,55 5 2 Karakteristik
Pantai Survei
Terlindung dari Pasut
4 Terlindung dari
Pasut 4
Nilai Indeks Ekologi 5
5
Sumber : Hasil Analisis Data, 2012
Berdasarkan Tabel 5.15, kondisi ekosistem Lamun di wilayah studi memiliki
nilai indeks ekologi sangat tinggi skor 5 untuk masing-masing wilayah baik ELS
maupun ELU, sangat peka apabila terjadi tumpahan minyak dilihat dari sudut pandang ekologi. Penentuan skoring terhadap masing-masing kriteria pengamatan dilakukan
dengan melihat kondisi ekosistem Lamun yang berada di wilayah studi. Berdasarkan hasil perhitungan persentase penutupan, kondisi Lamun di wilayah studi tergolong
baik dengan persentase sebesar 80,55 dan 65, dengan kondisi yang baik tersebut maka apabila perairan tersebut tercemar akan tumpahan minyak, sangat
mempengaruhi keberadaan ekosistem lamun. Jenis lamun yang teridentifikasi di wilayah studi ada dua jenis, yaitu Thalassia
hemprichii dan Halophila ovalis. Jenis lamun Thalassia hemprichii ini merupakan
lamun yang sangat sensitif terhadap suatu bentuk pencemaran. Karena jenis lamun ini dapat berkembang dengan baik pada kondisi lingkungan perairan yang jernih,
sehingga apabila kondisi perairan tidak jernih akibat pencemaran tumpahan minyak maka dapat mempengaruhi pertumuhannya. Begitupula jenis lamun Halophila ovalis,
jenis lamun ini juga sangat peka terhadap apabila terjadi perubahan kondisi lingkungan yang diakibatkan oleh pencemaran. Dari kedua jenis lamun yang
ditemukan di wilayah studi, jenis lamun Halophila ovalis lebih tahan terhadap perubahan kondisi lingkungan dibanding jenis Thalassia hemprichii. Sehingga dalam
penentuan skoring untuk kriteria berdasarkan jenis, maka lamun jenis Thalassia hemprichii
lebih rentan dibanding Halophila ovalis.
5.2.3.3. Indeks Sosial-Ekonomi IS