Indeks Sosial Ekonomi Ekosistem Terumbu Karang

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, persentase tutupan karang di Pulau Pramuka sebesar 55 untuk KHU dan 32,50 untuk KHS, hal ini diperkirakan karena pertumbuhan alga yang tinggi dan menyebabkan pertumbuhan karang terhambat. Sedangkan untuk kerapatan karang yang diamati di lapang menunjukkan kerapatan yang cukup tinggi, dengan kondisi kelandaian karang bersifat landai. Spesies karang yang ada di Pulau Pramuka merupakan spesies yang umum di temukan di perairan dan tidak terdapat spesies khusus yang dilindungi. Berdasarkan kriteria penentuan indeks ekologi diatas, maka ekosistem terumbu karang Pulau Pramuka masing-masingnya KHU dan KHS memiliki skor 3 dengan tingkat kepekaan yang cukup peka apabila terkena suatu bentuk beban pencemar minyak.

5.2.2.3. Indeks Sosial Ekonomi

Dalam indeks kepekaan lingkungan, penilaian sosial dan ekonomi didasarkan kepada dua nilai penting yaitu nilai sosial dan nilai ekonomi. Besarnya manfaat yang diperoleh dari suatu lingkungan terhadap penggunanya manusia dapat diidentifikasi sebagai nilai sosial. Sementara nilai ekonomi suatu sumberdaya merupakan perwujudan dari preferensi masyarakat terhadap keberadaan suatu ekosistem, baik secara langsung maupun tidak. Indeks Sosial Ekonomi selanjutnya menggambarkan tingkat sensitifitas aktual suatu wilayah dari sudut pandang sosial dan ekonomi.

5.2.2.3.1. Nilai Sosial

Nilai sosial dari ekosistem Terumbu Karang diartikan sebagai fungsi ekosistem terumbu karang dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar Pulau Pramuka. Manfaat sosial ekosistem terumbu karang dapat diklasifikasikan atas pemanfaatan langsung yang dirasakan masyarakat seperti pengembangan area potensi wisata, daerah penangkapan dan pemanfaatan lainnya. Penilaian preferensi masyarakat terhadap nilai sosial diambil dari pola kebijakan pembangunan daerah dan hasil wawancara langsung di lapangan dengan masyarakat dan literatur yang ada. Manfaat sosial terhadap ekosistem untuk wilayah pesisir menurut Grigalunas, TA and R Congar 1995 di adopsi dan dimodifikasi oleh PKSPL-IPB 2009 dapat diidentifikasi berdasarkan peran ekosistem terhadap kepentingan masyarakat dalam hal pengembangan area potensi wisata, daerah penangkapan ikan dan pemanfaatan lainnya. Penilaian nilai sosial terhadap ekosistem terumbu karang berdasarkan potensi lokasinya disajikan pada Tabel 5.15. Tabel 5.15. Skor Penilaian Nilai Sosial Ekosistem Terumbu Karang Pulau Pramuka Hasil Pengamatan No Kriteria Pengamatan Metode Penilaian KHU Skor KHS Skor 1 Sebagai Pengembangan Area Potensial Wisata Survei Lapangan Sangat Potensial 5 Sangat Potensial 5 2 Daerah Penangkapan Ikan Survei Lapangan Insentif 4 Intensif 4 3 Pemanfaatan Lainnya penelitian Survei Lapangan sangat bermanfaat 5 sangat bermanfaat 5 Nilai Sosial 5 5 Sumber : Hasil Analisis Data, 2012 Berdasarkan hasil survei, potensi keberadaan terumbu karang sebagai pengembangan area wisata di wilayah studi sangat potensial. Dilihat dari minat para pengunjung wisata yang kebanyakan memilih ekosistem terumbu karang sebagai objek wisata di Pulau Pramuka seperti snorkeling, diving, dan memancing di sekitar lokasi yang terdapat ekosistem terumbu karang terutama di wilayah utara dan timur pulau pramuka KHU skor 5. Wilayah KHU lebih berpotensial untuk dapat dikembangkan untuk wisata, karena mempunyai kondisi karang yang lebih bagus dibanding dengan KHS. Dengan kondisi terumbu karang tersebut ditunjang dengan keberadaan karang gosong, memberikan nilai positif bagi kegiatan perikanan di sekitar pulau. Hamparan karang gosong yang sangat luas ini dimanfaatkan sebagai daerah fishing ground penangkapan ikan oleh nelayan Pulau Pramuka untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Sehingga keberadaan terumbu karang pulau Pramuka intensif digunakan sebagai daerah penangkapan ikan oleh nelayan Pulau Pramuka skor 4. Sementara itu untuk pemanfaatan lainnya yaitu sebagai sarana pendidikan penelitian ekosistem terumbu karang Pulau Pramuka sangat bermanfaat dijadikan sebagai objek penelitian bagi para mahasiswa ataupun peneliti lainnya. Hal ini juga disampaikan oleh LAPI ITB 2001 bahwa lokasi dan sumberdaya terumbu karang kepulauan seribu sangat bermanfaat untuk suatu penelitian skor 5. Berdasarkan agregasi penilaian indeks sosial yang dilakukan, terumbu karang Pulau Pramuka memiliki nilai tingkat kepekaan yang sangat peka untuk kedua wilayah KHU dan KHS dimana masing-masingnya memiliki skor 5.

5.2.2.3.2. Nilai Ekonomi

a Nilai Manfaat Langsung Direct Use Value Nilai manfaat langsung terumbu karang Direct Use Value adalah nilai yang diperoleh dari pemanfaatan komoditas yang diperoleh masyarakat dengan cara mengambil langsung dari alam. Komoditas tersebut bermanfaat bagi masyarakat karena memiliki nilai ekonomi, sehingga dapat dijual. Jenis pemanfaatan langsung yang ditemukan di kawasan terumbu karang perairan Pulau Pramuka adalah manfaat penangkapan ikan penghuni asli terumbu karang. Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa nelayan yang menjadi responden, terdapat 8 jenis ikan karang yang dimanfaatkan. Dengan menggunakan metode pengaruh pada produksi Effect on ProductionEOP, maka total penerimaan dari ikan karang ini adalah sebesar Rp. 2.532.467.964 per tahun dalam kondisi optimal aktifitas penangkapan ikan selama 9 bulan 274 hari dalam setahun. Nilai EOP ini berlaku untuk kedua wilayah KHU dan KHS rincian dapat dilihat pada Lampiran 2. Komoditas manfaat langsung ikan dari kawasan terumbu karang di Pulau Pramuka biasanya dipasarkan kepada pedagang pengumpul ataupun langsung dipasarkan kepada warga yang ingin membeli. b Nilai Manfaat Tidak Langsung Indirect Use Value Nilai manfaat tidak langsung Indirect Use Value merupakan nilai dari manfaat yang dirasakan oleh pengguna kawasan terumbu karang di perairan Pulau Pramuka secara tidak langsung. Jenis pemanfaatan tidak langsung yang dapat diidentifikasi di kawasan terumbu karang perairan Pulau Pramuka terdiri dari :

b.1 Manfaat Feeding Ground

Salah satu manfaat tidak langsung dari ekosistem terumbu karang adalah sebagai tempat mencari makan feeding ground biota baik yang hidup di lingkungan ekosistem terumbu karang maupun yang hanya singgah untuk mencari makan. Manfaat feeding ground didekati dari nilai penjualan ikan yang tidak hidup di ekosistem terumbu karang, tetapi tertangkap di wilayah ekosistem terumbu karang. Perhitungan EOP untuk kawasan terumbu karang perairan Pulau Pramuka ini dapat dilihat pada Lampiran 2.