Tabel 5.7. Jenis Alat Tangkap, Jumlah serta Pendapatan Yang Diperoleh Oleh Nelayan Responden
Ikan Karang Ikan Non Karang
No Alat Tangkap
Kg Harga
rata Pendapatan
Rp Kg
Harga rata
Pendapatan Rp
1 Jaring dan
Pancing 2.093 16.798
81.005.000 8.899 218.256 146.020.000
2 Pancing
104 20.000 5.260.000
972 136.910
17.810.000 3
Jaring 2.961 17.443
46.076.000 880
46.364 15.132.000
3 Bubu
2.130 23.565 48.701.000
- -
4 Bubu dan
Jaring 28 15.107 423.000
- -
Total 181.465.000
178.962.000 Sumber : Hasil Analisis Data, 2012
Rata-rata hasil tangkapan dengan menggunakan pancing dan jaring merupakan hal yang dominan dan sebanding dengan hasil yang diperoleh oleh masyarakat Pulau
Seribu, hal ini terlihat dari jumlah yang besar dan pendapatan yang diperoleh dengan menggunakan alat tersebut. Sedangkan armada yang rata-rata digunakan oleh nelayan
di Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang disajikan pada Tabel 5.8. dimana sebagian besar kapal yang digunakan yaitu kapal motor 10 GT sebesar 98,31.
Tabel 5.8. Persentase Armada Nelayan di Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang
No Nelayan
Jumlah unit Persentase
1 Perahu Layar
1 1,69
2 Kapal Motor 10 GT
58 98,31
Total 59 100,00
Sumber : Hasil Analisis Data, 2012
Hasil tangkap perikanan di dominasi oleh alat tangkap pancing dengan menggunakan kapal motor berkapasitas mesin yang kecil di bawah 10 GT, hal ini
dikarenakan aktifitas penangkapan dilakukan di daerah yang tidak begitu jauh dari Pulau Pramuka Tabel 5.8.
5.1.5. Kegiatan Pariwisata Pulau Pramuka
Wisatawan yang datang ke Pulau Pramuka berdasarkan hasil penelitian terhadap responden yang terpilih menunjukkan sekitar 70 dari pengunjung berasal dari
Jakarta dan 30 berasal dari Bogor Gambar 5.5.
Gambar 5.5. Asal Lokasi Wisatawan Untuk mencapai daerah Pulau Pramuka dapat menggunakan kapal motor
berkapasitas 150 orang, atau dengan menggunakan kapal-kapal pesiar. Lokasi keberangkatan dapat melalui daerah Muara Angke atau Ancol. Waktu perjalanan di
laut menuju Pulau Pramuka membutuhkan waktu ± 2 jam perjalanan, dimana waktu keberangkatan wisatawan umumnya selalu di pagi hari yaitu pukul 07.00 wib.
Responden wisatawan didominasi oleh pria dan karyawan swasta dengan umur 26-36 tahun sebesar 50; 15-25 tahun sebesar 35; dan selebihnya adalah umur 37
tahun keatas sebesar 15. Tujuan utama wisatawan adalah menyelam diving, snorkeling
, mancing dan untuk pendidikanpenelitian. Kegiatan wisata yang banyak dilakukan yaitu snorkling sebesar 45, pendidikanpenelitian sebesar 25, dan
selebihnya adalah memancing dan diving yang masing-masing sebesar 15 Gambar 5.6.
Gambar 5.6. Kegiatan Pariwisata yang Diminati oleh Wisatawan Rata-rata wisatawan yang berkunjung sebagian besar memiliki pekerjaan
sebagai pengusahapekerja swasta sebanyak 65 dan mahasiswa sebanyak 35. Informasi mengenai wisatawan belum begitu lengkap karena keterbatasan waktu,
sarana dan fasilitas selama penelitian. Selain kegiatan wisata, kawasan Pulau Pramuka juga sering dimanfaatkan untuk
pendidikan alam atau penelitian. Hal ini sejalan dengan data yang di dapat dari banyaknya responden yang juga melaksanakan kegiatan pendidikan dan penelitian
sebesar 25.
Perkembangan dan peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke ke Pulau Pramuka dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 jumlah
wisatawan mencapai 7.543 jiwa, tahun 2008 sebesar 14.000 jiwa, tahun 2009 sebesar 22.689 jiwa dan pada tahun 2010 jumlah kunjungan sebesar 25.654 jiwa. Peningkatan
jumlah wisatawan yang terjadi akibat pengembangan wisata bahari di Pulau Pramuka dilakukan secara inovatif dan juga dikarenakan meningkatnya minat masyarakat
sekitar untuk mengelola sarana wisata secara lebih efektif sejak tahun 2003 Kepulauan Seribu, 2011.
5.2. Indeks Kepekaan Lingkungan Pulau Pramuka