Pendekatan Nilai Penggunaan Langsung Direct Use Value Pendekatan Nilai Pilihan Option Value

Harga Hedonic hedonic pricing, Teknik Pengupahan Wage Techniques, Metode Biaya Perjalanan Travel Cost Methode, Perilaku mencegah pencemaran Avertive Behaviour dan pendekatan pasar konvensional Conventional Market Approaches. Beberapa teknik Analisis Nilai ekonomi Economic Valuation yang dapat digunakan dapat dijelaskan dalam uraian di bawah ini.

2.3.1. Nilai GunaPemanfaatan Use Value

Nilai gunapemanfaatan Use Value pada dasarnya diartikan sebagai nilai yang diperoleh seorang individu atas pemanfaatan langsung dari sumberdaya alam dimana individu tersebut berhubungan langsung dengan sumberdaya alam dan lingkungan, yang didalamnya termasuk pemanfaatan secara komersial atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam Fauzi 1999. Dimana Use Value terdiri dari nilai-nilai penggunaan langsung Direct Use Value, nilai penggunaan tidak langsung Indirect Use Value, dan nilai pilihan Option Value.

2.3.1.1. Pendekatan Nilai Penggunaan Langsung Direct Use Value

Nilai penggunaan langsung Direct Use Value merupakan pernyataan masyarakat dalam menghadapi perubahan lingkungan. Metode Valuasi Contingent adalah teknik survei untuk memperoleh nilai tentang harga yang diberikan pada komoditas lingkungan yang tidak memiliki pasar Adrianto et al. 2007. Spesifikasi metode ini secara umum dapat dipaparkan sebagai berikut : Tabel 2.15. Spesifikasi Metoda Valuasi Contingent. Penggunaan Digunakan secara luas hampir seluruh perubahan lingkungan, cara untuk memperoleh non-use value, air bersih, kualitas air dan hutan Prosedur Pengisian kuesioner kepada masyarakat tentang Willingness to Pay WTP atau Willingness to Accept WTAC, pendekatan yang dapat digunakan antara lain menggunakan ekonometrik. Metode yang digunakan a. Metode Bertanya. b. Metode Tawar menawar c. Pertanyaan terbuka d. Metode Kartu Pembayaran e. Metode Pertanyan Dikotomi f. Metode Ranking Validitas Potensi Kesalahan a. Kesalahan Hipotesis hypothetical bias b. Kesalahan strategis strategic bias c. Kesalahan Informasi information bias d. Kesalahan Titik Awal starting point bias e. Kesalahan Alat vehicle bias Sumber : Adrianto et al 2007 Metode valuasi contingent merupakan suatu metode untuk mengetahui preferensi masyarakat terhadap nilai suatu sumberdaya. Dapat dilakukan dengan cara bertanya, tawar menawar, pertanyaan terbuka dan dikotomi atau bahkan dengan penentuan rangking Tabel 2.15.

2.3.1.2. Pendekatan Nilai Penggunaan Tidak Langsung Indirect Use Value

1 Pendekatan Pasar Konvensional Metode ini menggunakan pendekatan pasar konvensional sebagai informasi dasar dalam pendugaan nilai perubahan lingkungan Adrianto et al. 2007. Digunakan secara luas untuk melihat hubungan antara pencemaran dan dampak yang diketahui. Secara lengkap dapat dipaparkan pada Tabel 2.16 sebagai berikut: Tabel 2.16. Spesifikasi Pendekatan Pasar Konvensional. Penggunaan Digunakan secara luas untuk melihat hubungan antara pencemaran dan dampak yang diketahui. Misal untuk melihat dampak pencemaran pada tanaman, hutan, dan kesehatan. Dose-Respons : menghubungkan antara Pencemaran dose dan Dampak response dan nilai dengan dampak akhir pada pasar atau shadow price. Umumnya digunakan regresi berganda Replacement Cost biaya penggantian mengetahui kerusakan lingkungan dengan pasti dan kemudian memperkirakan biaya perbaikan lingkungan hingga mencapai keadaan seperti semula Prosedur Opportunity Cost . Mengetahui fungsi dari penggunaan sumberdaya alam yang hilang dan memperkirakan pendapatan dari penggunan SDA tsb. Validitas Dose-Respons : Ketidak pastian hubungan antara dose dan respon. Replacement Cost: Validitas terbatas pada konteks terhadap biaya standar yang disepakati Opportunity Cost: Lebih kompleks meliputi kehilangan surplus konsumer Sumber : Adrianto et al 2007 2 Pendekatan Pasar Rumah Tangga

A. Fungsi Produksi Rumah Tangga

A.1. Metoda Biaya Perjalanan Travel Cost Method Metode ini digunakan menggunakan pasar buatan surrogate market untuk memperkirakan nilai ekonomi terhadap perubahan lingkungan. TCM ini digunakan untuk mencari nilai kunjungan wisata. Metode biaya perjalanan dilakukan untuk melihat manfaat tidak langsung dari suatu ekosistem. Beberapa model yang dipakai dalam metode ini adalah zona, individu dan pilihan Tabel 2.17. Tabel 2.17. Spesifikasi Metoda Biaya Perjalanan. Penggunaan Umumnya digunakan secara terbatas pada sebuah tempat dan menilai terhadap waktu. Sering dikenal dengan pilihan diskrit discrete choice. Prosedur Survei secara detil terhadap perjalanan kemudian dihitung jumlah biaya perjalanannya. Validitas Cukup rumit dan terdapat tempat yang kompetitif dan tujuan ganda dari perjalanan, yang mengganggu korelasi perjalanan dengan harga. Tiga kelompok dasar dalam Travel Cost Model adalah : Zonal Travel Cost Model, Individual Travel Cost Model, Discrete Choice Travel Cost Model Sumber : Adrianto et al 2007 A.2. Perilaku Pengeluaran Metode ini digunakan menggunakan perilaku ekonomi untuk memperkirakan nilai ekonomi terhadap perubahan lingkungan Tabel 2.18. Metoda ini jarang digunakan tetapi secara metodologi cukup potensial untuk digunakan. Tabel 2.18. Spesifikasi Perilaku Pengeluaran. Penggunaan Penggunaannya terbatas pada kasus dimana rumah tangga mengeluarkan uang untuk menanggulangi masalah lingkungan, misalnya penggunaan bahan kedap suara, penggunaan detektor asap, sabuk pengaman, saringan air dsb. Prosedur Jarang digunakan namun secara metodologi cukup potensial digunakan. Metode ini dilakukan melalui survei terhadap pengeluaran rumah tangga terhadap permasalahan lingkungan yang dihadapinya. Validitas Menggunakan pengeluaran aktual akan relatif valid Sumber : Adrianto et al 2007 A.3. Pengaruh Produksi Effect On Production Metode ini digunakan untuk menduga nilai ekosistem pesisir berdasarkan fungsinya terhadap produktivitas perikanan, dimana dikategorikan ke dalam beberapa teknik seperti pendekatan pendapatan dan pendekatan biaya sewa Barton 1994. Pola pendekatan ini mengabaikan biaya produksi yang dikeluarkan Tabel 2.19. Tabel 2.19. Spesifikasi pendekatan pengaruh produksi. Penggunaan Penggunaannya memiliki asumsi dimana agen ekonomi yang terpengaruh tidak mengkompensasi untuk merubah produktivitas, misal meningkatkan effort, bila terjadi maka harus ada prediksi respon pasar. Kegiatan, dampak lingkungan dan perubahan output diasumsikan tidak mempengaruhi harga pasar. Prosedur Keterbatasan metode ini adalah ketidakpastian dampak ekonomi yang terjadi karena ketidakpastian perubahan sistem alami. Tidak menangkap nilai non- marketed secara langsung. Validitas Pendekatan ini mengabaikan biaya produksi yang dikeluarkan. Sumber : Adrianto et al 2007

B. Pendekatan Hedonik

B.1. Harga Properti Metode ini digunakan hanya untuk karakter lingkungan tertentu yang dibangun dalam pembangunan rumah atau properti Tabel 2.20. Tabel 2.20. Spesifikasi pendekatan harga properti. Penggunaan Digunakan hanya untuk karakter lingkungan tertentu yang dibangun dalam pembangunan rumah atau properti. Prosedur Pendekatan umumnya melibatkan data penjualan rumah atau estimasi harga rumah oleh agen properti bersamaan dengan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga. Regresi berganda sangat dibutuhkan untuk memperoleh estimasi harga implisit. Validitas Perkiraan akhir tidak dalam bentuk kurva permintaan. Harga dan faktor determinan sering sulit didapatkan. Sumber : Adrianto et al 2007 B.2. Upah : Pendugaan Risiko Risk Estimation Metode ini digunakan sangat terbatas pada resiko kesehatan yang berwujud resiko yang digunakan sebagai nilai dari kehidupan. Tabel 2.21. Tabel 2.21. Spesifikasi pendekatan harga properti. Penggunaan Digunakan sangat terbatas pada risiko kesehatan yang berwujud risiko morbiditas dan mortalitas. Digunakan sebagai nilai dari kehidupan. Digunakan secara luas seperti pendekatan dose-response Prosedur Pendekatan menggunakan teknik regresi berganda dari upahgaji terhadap faktor-faktor determinan dalam risiko kecelakaan. Validitas Sama dengan validitas Contingen Valuation Methode CVM. Sumber : Adrianto et al 2007

2.3.1.3. Pendekatan Nilai Pilihan Option Value

Option Value lebih diartikan sebagai nilai yang diberikan oleh masyarakat atas adanya pilihan untuk menikmati barang dan jasa dari sumberdaya di masa mendatang. Dengan kata lain option value juga merupakan nilai pemeliharaan sumberdaya sehingga pilihan untuk memanfaatkannya option masih tersedia untuk masa yang akan dating. Option Value, mengandung makna ketidakpastian. Manfaat pilihan ekosistem dapat menggunakan nilai keanekaragaman hayati biodiversity dari suatu ekosistem seperti yang dijelaskan Ruiteenbeek 1999 dimana nilai keanekaragaman hayati dapat bernilai minimal US 15 per hektar per tahun.

2.3.2. Nilai Bukan GunaPemanfaatan Non-Use Value

Komponen Non-Use Value adalah nilai yang diberikan kepada sumberdaya alam atas keberadaannya meskipun tidak dikonsumsi secara langsung, yang lebih bersifat sulit diukur karena lebih didasarkan pada preferensi terhadap lingkungan ketimbang pengamatan langsung Fauzi 1999. Non-Use Value terdiri atas nilai warisan Bequest Value dan nilai eksistensi Existence Value.

2.3.2.1. Nilai Warisan Bequest Value

Bequest value atau nilai pewarisan diartikan sebagai nilai yang diberikan oleh generasi kini dengan menyediakan atau mewariskan bequest sumberdaya untuk generasi mendatang mereka yang lahir. Jadi bequest value diukur berdasarkan keinginan membayar masyarakat untuk memelihara to preserve sumberdaya alam dan lingkungan untuk generasi mendatang sehingga mereka dapat menikmatinya.

2.3.2.2. Nilai Eksistensi Existence Value

Existence Value atau nilai keberadaan pada dasarnya adalah penilaian yang diberikan atas keberadaan atau terpeliharanya sumberdaya alam dan lingkungan meskipun masyarakat misalnya tidak akan memanfaatkan atau mengunjunginya. Sebagai contoh, seseorang misalnya mungkin mau membayar untuk menjaga keberdaan Taman Nasional Laut Pulau Seribu meskipun yang bersangkutan belum pernah mengujunginya. Nilai eksistensi ini sering juga disebut dengan intrinsic value atau nilai intrinsik dari sumberdaya alam atau nilai yang memang sudah melekat pada sumberdaya alam itu sendiri.