3 Manfaat Perlindungan Pantai 4 Total Nilai Manfaat Tidak Langsung Terumbu Karang

b.3 Manfaat Perlindungan Pantai

Ekosistem terumbu karang memiliki fungsi perlindungan pantai dari gelombang dan bahaya abrasi. Jika terumbu karang tersebut rusak atau hilang, maka masyarakat akan menanggung sejumlah kerugian. Untuk itu, perlu dihitung manfaat perlindungan pantai yang dimiliki terumbu karang di perairan Pulau Pramuka. Manfaat perlindungan pantai yang dimiliki oleh terumbu karang dapat didekati dengan biaya rehabilitasi yang dilakukan apabila terumbu karang tersebut hilang atau rusak. Biaya yang dikeluarkan untuk rehabilitasi terumbu karang adalah sebesar US 2100 per ha Heeger dan Sotto 2000. Jadi, untuk menggantikan fungsi perlindungan pantai yang dimiliki oleh ekosistem terumbu karang KHU di perairan Pulau Pramuka seluas 2,72 ha adalah Rp. 52.767.456 per tahun dan KHS dengan luas 0,8 Ha adalah Rp. 15.519.840 Tabel 5.16. Tabel 5.16. Manfaat Tidak Langsung Ekosistem Terumbu Karang Pulau Pramuka Keterangan KHU KHS Nilai tukar rupiah 2012 Rp. 9.238 Rp. 9.238 Nilai rehabilitasi TK 2.100Ha 2.100Ha Luasan Terumbu Karang 2,72 Ha 0,80 Ha Nilai Manfaat Perlindungan Rp. 52.767.456 Rp. 15.519.840 Sumber : Hasil Analisis Data, 2012

b.4 Total Nilai Manfaat Tidak Langsung Terumbu Karang

Setelah menghitung nilai masing-masing komponen manfaat tidak langsung ekosistem terumbu karang, didapatkan nilai total manfaat tidak langsung ekosistem terumbu karang KHU dan KHS di perairan Pulau Pramuka diperoleh nilai masing- masingnya adalah Rp. 107.618.266.188 untuk TK 1 dan Rp. 107.581.018.572 untuk KHS, rincian penjumlahan dari manfaat tidak langsung KHU dan KHS seperti yang dapat dilihat pada Tabel 5.17. Tabel 5.17. Manfaat Tidak Langsung Ekosistem Terumbu Karang Pulau Pramuka No Jenis Manfaat Tidak Langsung KHU KHS 1 Feeding Ground 5.522.073.325 5.522.073.325 2 Pariwisata 102.043.425.407 102.043.425.407 3. Perlindungan Pantai 52.767.456 15.519.840 Total Nilai Manfaat Tidak Langsung Rp. 107.618.266.188 Rp. 107.581.018.572 Sumber : Hasil Analisis Data, 2012 c Manfaat Pilihan Manfaat pilihan ekosistem terumbu karang dalam penelitian ini menggunakan nilai keanekaragaman hayati biodiversity dari ekosistem tersebut seperti yang dijelaskan Ruiteenbeek 1999. Nilai keanekaragaman hayati ekosistem terumbu karang bernilai minimal US 15 per hektar per tahun. Dengan demikian, untuk ekosistem terumbu karang perairan Pulau Pramuka yang memiliki luas KHU adalah 2,72 Ha dan KHS seluas 0,80 Ha, dimana nilai manfaat pilihan yang diperoleh sebesar US 40,8 untuk KHU dan US 12 untuk KHS. Dengan nilai tukar rupiah terhadap dollar sebesar Rp. 9.238 Agustus 2012, maka nilai manfaat pilihan kawasan terumbu karang di perairan Pulau Pramuka adalah sebesar Rp. 376.910 KHU dan Rp. 110.856 KHS Tabel 5.18. Tabel 5.18. Manfaat Pilihan Ekosistem Terumbu Karang Pulau Pramuka Keterangan KHU KHS Nilai tukar rupiah 2012 Rp. 9.238 Rp. 9.238 Nilai manfaat biodiversity 15Ha 15Ha Luas Terumbu Karang 2,72 Ha 0,80 Ha Nilai Manfaat Pilihan Rp. 376.910 Rp. 110.856 Sumber : Hasil Analisis Data, 2012 d Manfaat Keberadaan Existense Value Manfaat keberadaan ekosistem terumbu karang di kawasan perairan Pulau Pramuka dianalisis dengan pendekatan teknik Contingent Valuation Method CVM. Teknik ini dapat menghasilkan nilai Willingness to Pay WTP atau keinginan untuk membayar terhadap pemanfaatan terumbu karang di kawasan Pulau Pramuka. Berdasarkan hasil wawancara dengan kuesioner, diperoleh nilai terendah WTP sebesar Rp. 5.000 dan nilai WTP tertinggi sebesar Rp. 35.000. Responden bebas menentukan besarnya nilai WTP terhadap terumbu karang sesuai dengan kehendak tanpa dibatasi rentan nilai tertentu. Hasil regresi menghasilkan fungsi sebagai berikut : Ln WTP = 9,5327 + 0,0565 Ln E - 0,2412 Ln A + 0,03917 Ln I Keterangan : WTP : Keinginan membayar E : Education Pendidikan A : Age Umur I : Income Pendapatan Hasil perhitungan menyatakan bahwa nilai rata-rata WTP individu adalah sebesar RP. 11.166,78. Dengan memperhitungkan jumlah populasi yang mendiami Pulau Pramuka sebanyak 5.849 jiwa, maka hasil tersebut kemudian dikonversi menjadi nilai total WTP sebesar Rp. 65.314.517,66 per tahun Lampiran 6. e Nilai Total Ekonomi Nilai ekonomi total ekosistem terumbu karang di perairan Pulau Pramuka merupakan penjumlahan dari nilai-nilai manfaat yang telah diuraikan diatas, yaitu nilai manfaat langsung Direct Use Value, nilai manfaat tidak langsung Indirect Use Value , nilai manfaat pilihan, dan nilai manfaat keberadaan yang dapat diidentifikasi di kawasan tersebut. Tabel 5.19 menyajikan Nilai Ekonomi Total tersebut. Tabel 5.19. Nilai Ekonomi Total Ekosistem Terumbu Karang Pulau Pramuka No Jenis Manfaat KHU Rp Persen Skor KHS Rp Persen Skor 1 Manfaat Langsung 2.532.467.964 2,30 1 2.532.467.964 2,30 1 2 Manfaat Tidak Langsung 107.618.266.188 97,64 5 107.581.018.572 97,64 5 3 Manfaat Pilihan 376.910 0,00 1 110.856 0,00 1 4 Manfaat Keberadaan 65.314.518 0,06 1 65.314.517 0,06 1 Nilai Ekonomi Total 110.216.425.580 100 2 110.178.911.909 100,00 2 Sumber : Hasil Analisis Data, 2012 Perhitungan nilai ekonomi untuk terumbu karang dilakukan menggunakan perhitungan valuasi ekonomi yang dikonversi kedalam suatu persamaan dalam menentukan skor tingkat kepekaan lingkungan daerah kajian mangrove berdasarkan manfaat yang diperoleh. Masing-masing ekosistem memiliki skor 2. 5.2.2.3.3. Indeks Sosial Ekonomi Berdasarkan nilai sosial dan nilai ekonomi yang diperoleh, maka indeks sosial ekonomi dari ekosistem terumbu karang dapat diperoleh yaitu skor 3 untuk ekosistem terumbu karang KHU dan skor 3 untuk ekosistem terumbu karang KHS Lampiran 7. Tingkat sensitif yang sama dari sisi sosial-ekonomi menjelaskan bahwa perbedaan cara pandang dan preferensi masyarakat antara ekosistem terumbu karang yang di bagian utara dan bagian selatan hampir tidak ada.

5.2.2.4. Penentuan Indeks Kepekaan Lingkungan Ekosistem Terumbu Karang

Tingkat sensitifitas ekosistem Terumbu Karang berdasarkan klasifikasi Indeks Kepekaan Lingkungan wilayah KHU dan KHS berada pada tingkat peka. Masing- masing wilayah memiliki skor 45 untuk KHU dan skor 45 untuk KHS Gambar

5.14. IKL yang diperoleh oleh masing-masing ekosistem terumbu karang