Tabel 2.6. Kriteria Nilai Sosial NS Ekosistem Mangrove
No. Penjelasan
Kriteria Skor
1 Pengembangan area potensial wisata
Sangat potensial Potensial
Cukup potensial Kurang potensial
Tidak potensial 5
4 3
2 1
2 Daerah penangkapan ikan
Sangat intensif Intensif
Cukup intensif Kurang intensif
Tidak intensif 5
4 3
2 1
3 Pemanfaatan lainnya
Sangat bermanfaat
Bermanfaat Cukup bermanfaat
Kurang bermanfaat Tidak bermanfaat
5 4
3 2
1
Sumber: Grigalunas, TA and R Congar 1995 di adopsi dan dimodifikasi oleh PKSPL-IPB 2009
Pengembangan area potensi wisata dikategorikan kedalam 5 kriteria potensial. Penentuan kriteria ini didasarkan kepada beberapa hal seperti intensitas kegiatan
wisata serta kebijakan daerah setempat terhadap keberadaan ekosistem mangrove. Daerah penangkapan ikan dikelompokkan kedalam 5 kriteria, mulai dari sangat
intensif sampai kepada tidak intensif. Disebut sangat intensif apabila kegiatan di sekitar wilayah di dominasi oleh kegiatan perikanan setiap harinya dan jenis
peralatan tangkap yang aktif seperti pancing dan jala di sekitar ekosistem mangrove. Sementara itu, penentuan skor dengan kriteria sangat bermanfaat sampai tidak
bermanfaat ditentukan oleh seberapa besar ekosistem mangrove dimanfaatkan untuk kegiatan lain.
2.2.2. IKL Ekosistem Terumbu Karang
2.2.2.1. Indeks Kerentanan dan Ekologi
Nilai Kerentanan ekosistem terumbu karang dikelompokkan ke dalam empat kriteria yaitu persentase penutupan karang, kerapatan karang, kelandaian karang,
dan keberadaan spesies yang dilindungi Sloan 1993. Menurut NOAA 2001 menyatakan bahwa tingkat kerentanan untuk eksosistem terumbu karang apabila
terkena pencemaran minyak adalah sangat tinggi, sehingga indeks kerentanan IK untuk ekosistem terumbu karang adalah 5.
Sedangkan nilai Indeks ekologi IE pada ekosistem terumbu karang dihitung dengan menggunakan parameter ekologi karang seperti persentase penutupan
karang, kerapatan karang, kelandaian karang, dan keberadaan spesies yang terlindungi Sloan 1993 modifikasi PKSPL-IPB 2009.
Tabel 2.7. Kriteria Indeks Ekologi IE Ekosistem Terumbu Karang
Skor Persentase
Penutupan Karang Kerapatan
Karang Kelandaian
Karang Keberadaan Spesies
yang Dilindungi
1 0,0 – 10,9
Sangat rendah Tubir
Tidak ada 2
11,0 – 30,9 Rendah
Sangat curam -
3 31,0 –
50,9 Cukup Curam -
4 51,0 –
75,9 Tinggi Landai Ada
5 76,0 – 100
Sangat tinggi -
- Sumber: PKSPL-IPB 2009
Indeks ekologi IE pada ekosistem terumbu karang ditentukan dengan menghitung agregasi dari persentase penutupan karang, kerapatan karang, kelandaian karang serta
keberadaan spesies yang dilindungi Tabel 2.7. Persentase penutupan karang adalah luasan areal yang ditutupi oleh karang, sementara kerapatan karang adalah posisi dan letak
antara karang satu dengan yang karang yang lainnya, baik satu spesies ataupun spesies yang berbeda Rodgers 1994.
2.2.2.2. Indeks Sosial-Ekonomi
Nilai sosial NS untuk ekosistem terumbu karang dihitung menggunakan beberapa kriteria seperti area potensial pengembangan wisata, daerah penangkapan
pada ikan karang, dan pemanfaatan lainnya sebagaimana modifikasi PKSPL-IPB 2009. Tabel 2.8. Kriteria Nilai Sosial NS Ekosistem Terumbu Karang
No. Penjelasan
Kriteria Skor
1 Pengembangan area potensial wisata
Sangat potensial Potensial
Cukup potensial Kurang potensial
Tidak potensial 5
4 3
2 1
2 Daerah penangkapan ikan
Sangat intensif Intensif
Cukup intensif Kurang intensif
Tidak intensif 5
4 3
2 1
No. Penjelasan
Kriteria Skor
3 Pemanfaatan lainnya
Sangat bermanfaat
Bermanfaat Cukup bermanfaat
Kurang bermanfaat Tidak bermanfaat
5 4
3 2
1
Sumber: Grigalunas, TA and R Congar 1995 di adopsi dan dimodifikasi oleh PKSPL-IPB 2009
Sama halnya dengan ekosistem mangrove, pengembangan area potensi wisata untuk ekosistem terumbu karang dikategorikan kedalam 5 kriteria potensial Tabel
2.8. Penentuan kriteria NS ini didasarkan kepada seberapa potensial, intensif dan bermanfaatnya eksositem terumbu karang bagi masyarakat dan pemerintah sekitar
pulau Pramuka. Penilaian tersebut untuk kemudian ditentukan tingkat kepekaannya setelah dilakukan agregasi dari tiga paramater NS yang diperoleh.
Sedangkan nilai ekonomi NE mangrove dihitung berdasarkan perhitungan nilai ekonomi total dari sumberdaya mangrove yang terdiri dari manfaat langsung,
manfaat tidak langsung, manfaat pilihan serta manfaat keberadaan. NE merupakan gambaran dari preferensi masyarakat terhadap nilai sumberdaya, dapat dihitung
berdasarkan aktual ataupun literatur yang ada.
2.2.3. IKL Ekosistem Lamun