Indeks Kerentanan dan Indeks Ekologi

No. Penjelasan Kriteria Skor 3 Pemanfaatan lainnya Sangat bermanfaat Bermanfaat Cukup bermanfaat Kurang bermanfaat Tidak bermanfaat 5 4 3 2 1 Sumber: Grigalunas, TA and R Congar 1995 di adopsi dan dimodifikasi oleh PKSPL-IPB 2009 Sama halnya dengan ekosistem mangrove, pengembangan area potensi wisata untuk ekosistem terumbu karang dikategorikan kedalam 5 kriteria potensial Tabel 2.8. Penentuan kriteria NS ini didasarkan kepada seberapa potensial, intensif dan bermanfaatnya eksositem terumbu karang bagi masyarakat dan pemerintah sekitar pulau Pramuka. Penilaian tersebut untuk kemudian ditentukan tingkat kepekaannya setelah dilakukan agregasi dari tiga paramater NS yang diperoleh. Sedangkan nilai ekonomi NE mangrove dihitung berdasarkan perhitungan nilai ekonomi total dari sumberdaya mangrove yang terdiri dari manfaat langsung, manfaat tidak langsung, manfaat pilihan serta manfaat keberadaan. NE merupakan gambaran dari preferensi masyarakat terhadap nilai sumberdaya, dapat dihitung berdasarkan aktual ataupun literatur yang ada.

2.2.3. IKL Ekosistem Lamun

2.2.3.1 Indeks Kerentanan dan Indeks Ekologi

Lamun merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang mampu hidup dalam air di lingkungan perairan dangkal. Secara taksonomi, lamun termasuk ke dalam kelompok Angiospermae yang hidupnya terbatas pada lingkungan laut, di wilayah perairan pesisir mulai dari daerah pasang surut hingga kedalaman 40 meter Kiswara 1997. Stabilitas pertumbuhan lamun tergantung dari kecerahan, suhu, salinitas, substrat, dan kecepatan arus. Selain itu kondisi substrat dasar, kejernihan perairan dan adanya pencemaran sangat berperan dalam penentuan komposisi jenis, kerapatan, dan biomassa lamun. Secara fisik, lamun berfungsi untuk menstabilkan dasar perairan, menangkap sedimen hasil erosi dari daratan Kiswara 1993. Lamun yang terdapat di hamparan karang juga berfungsi untuk menenggelamkan, menyangga, serta menyaring nutrient dan bahan kimia yang masuk ke lingkungan perairan English et al. 1994. Peran lamun secara biologis adalah sebagai habitat penting bagi ikan-ikan spawning, nursery , dan feeding ground, memberikan perlindungan bagi ikan, sumber utama detritus, mendukung rantai makanan, dan juga berfungsi sebagai produsen. Berbagai fungsi dan peran padang lamun yang sangat tinggi tersebut, sehingga untuk Ekosistem Lamun merupakan ekosistem yang termasuk rentan terhadap suatu pencemaran tumpahan minyak. NOAA 2001 mengkategorikan Ekosistem Lamun sebagai ekosistem yang rentan terhadap kejadian tumpahan minyak IK = 5. Menurut Sloan 1993 dalam menentukan IE untuk eksosistem padang lamun dapat dihitung dengan cara melihat karakteristik pesisir serta luas penutupan seagrass, dimana nilai akhir merupakan agregat dari dua nilai tersebut. Karakteristik pantai berlumpur memiliki tingkat kepekaan yang cukup tinggi dibanding dengan pantai yang berkarakteristik berbatu Tabel 2.9. Tabel 2.9. Kriteria Indeks Ekologi IE Ekosistem Lamun Skor Karakteristik Pantai Persen Penutupan 1 Pantai Berbatu – 20 2 Pantai Berpasir 20 – 40 3 Terpapar oleh Pasang Surut 40 – 60 4 Terlindung dari Pasang Surut 60 – 80 5 Pantai Berlumpur 80 – 100 Sumber : Sloan 1993

2.2.3.2 Indeks Sosial-Ekonomi