5.2.2.3.2. Nilai Ekonomi
a Nilai Manfaat Langsung Direct Use Value
Nilai manfaat langsung terumbu karang Direct Use Value adalah nilai yang diperoleh dari pemanfaatan komoditas yang diperoleh masyarakat dengan cara
mengambil langsung dari alam. Komoditas tersebut bermanfaat bagi masyarakat karena memiliki nilai ekonomi, sehingga dapat dijual. Jenis pemanfaatan langsung
yang ditemukan di kawasan terumbu karang perairan Pulau Pramuka adalah manfaat penangkapan ikan penghuni asli terumbu karang.
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa nelayan yang menjadi responden, terdapat 8 jenis ikan karang yang dimanfaatkan. Dengan menggunakan metode
pengaruh pada produksi Effect on ProductionEOP, maka total penerimaan dari ikan
karang ini adalah sebesar Rp. 2.532.467.964 per tahun dalam kondisi optimal aktifitas
penangkapan ikan selama 9 bulan 274 hari dalam setahun. Nilai EOP ini berlaku untuk kedua wilayah KHU dan KHS rincian dapat dilihat pada Lampiran 2.
Komoditas manfaat langsung ikan dari kawasan terumbu karang di Pulau Pramuka biasanya dipasarkan kepada pedagang pengumpul ataupun langsung dipasarkan
kepada warga yang ingin membeli.
b Nilai Manfaat Tidak Langsung Indirect Use Value
Nilai manfaat tidak langsung Indirect Use Value merupakan nilai dari manfaat yang dirasakan oleh pengguna kawasan terumbu karang di perairan Pulau Pramuka
secara tidak langsung. Jenis pemanfaatan tidak langsung yang dapat diidentifikasi di kawasan terumbu karang perairan Pulau Pramuka terdiri dari :
b.1 Manfaat Feeding Ground
Salah satu manfaat tidak langsung dari ekosistem terumbu karang adalah sebagai tempat mencari makan feeding ground biota baik yang hidup di lingkungan
ekosistem terumbu karang maupun yang hanya singgah untuk mencari makan. Manfaat feeding ground didekati dari nilai penjualan ikan yang tidak hidup di
ekosistem terumbu karang, tetapi tertangkap di wilayah ekosistem terumbu karang. Perhitungan EOP untuk kawasan terumbu karang perairan Pulau Pramuka ini dapat
dilihat pada Lampiran 2.
Berdasarkan hasil perhitungan, terdapat 4 jenis ikan yang memenuhi klasifikasi diatas. Nilai manfaat feeding ground ekosistem terumbu karang di perairan Pulau
Pramuka berdasarkan kepada pengaruh produksi ikan non karang sebesar Rp. 5.522.073.325
. Dimana kegiatan melaut optimal adalah selama 9 bulan dalam setahun.
b.2 Manfaat Pariwisata
Manfaat pariwisata adalah manfaat yang diperoleh dari kegiatan pariwisata yang dilakukan di kawasan terumbu karang perairan Pulau Pramuka. Kegiatan pariwisata
yang dapat diidentifikasi di kawasan terumbu karang Pulau Pramuka terdiri dari diving
dan snorkling. Metode biaya perjalanan Travel Cost Method adalah metode yang digunakan
untuk menganalisis permintaan terhadap kegiatan wisata snorkling dan diving di kawasan terumbu karang Pulau Pramuka. Metode ini diaplikasikan untuk
menganalisa biaya perjalanan yang dikeluarkan individu untuk melakukan kegiatan wisata di kawasan Pulau Pramuka. Hasil analisa kemudian digunakan untuk
membangun kurva permintaan dan surplus konsumen kegiatan wisata yang kemudian menjadi nilai manfaat pariwisata kawasan terumbu karang di perairan Pulau Pramuka.
Fungsi permintaan kegiatan kawasan ekosistem terumbu karang Pulau Pramuka diperoleh dengan meregresikan umur, pendidikan, pekerjaan, tujuan wisata, informasi
dan lama tinggal hari serta penghasilan dari responden. Analisis regresi yang dilakukan menghasilkan persamaan sebagai berikut :
TCM = 19,7361 + 0,00000183 TC - 0,04692860 AGE - 0,11524998 EDU -
1,91218603 JOB + 1,20237628 AIM - 4,09866847 INFO - 0,96950323 DUR - 0,00000013 INCOME
Dimana TC
= Biaya Total AIM
= Tujuan Wisata AGE
= Umur INFO
= Informasi EDU
= Pendidikan DUR
= Lama Waktu JOB
= Pekerjaan INCOME
= Penghasilan Hasil perhitungan menunjukkan bahwa surplus konsumen kegiatan wisata
sebesar Rp. 3.977.681 per-individu per-tahun. Berdasarkan data yang diperoleh jumlah kunjungan wisatawan tahun 2010 sebanyak 25.654 jiwa. Dengan demikian
nilai surplus konsumen di kawasan wisata terumbu karang Pulau Pramuka adalah Rp 102.043.425.407
per tahun Lampiran 5.
b.3 Manfaat Perlindungan Pantai