Investasi Sosial Pendidikan sebagai Investasi Ekonomi dan Investasi Sosial

39 Tabel 2.1 Penelitian Relevan No. Judul Penelitian Inti Penelitian Perbedaan Persamaan

1. Persepsi

Masyarakat Tentang Pentingnya Pendidikan Formal 12 Tahun Studi Kasus Kampung Pejamuran, Desa Pasilian, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang Untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang pentingnya pendidikan di Kampung Pejamuran, Desa Pasilian, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang Menggunakan metode deskriptif kualitatif, variabel X nya pendidikan formal 12, dan tidak menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan angket 2. Pandangan Keluarga Kelas Sosial Menengah Terhadap Pendidikan Agama Islam di Masyarakat Desa Morocalan Kecamatan Glagan Kabupaten Lamongan Untuk mengetahui bagaimana pandangan Keluarga Kelas Sosial Menengah Terhadap Pendidikan Agama Islam di Masyarakat Desa Morocalan Kecamatan Glagan Kabupaten Lamongan Menggunakan metode kualitatif deskriptif, variabel X Kelas Sosial Menengah, Variabel Y Pendidikan Agama Islam, dan tidak mengggunakan teknik pengumpulan data angket Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentai 40 No. Judul Penelitian Inti Penelitian Perbedaan Persamaan 3 Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tingkat Pendidikan Anak Studi Pada Keluarga Buruh Tani di Dusun Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbut a Untuk mengetahui hubungan antara kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani dengan tingkat pendidikan anak di Dusun Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbuta Menggunakan pendekatan metode asosiatif, Variabel Y Tingkat Pendidikan Anak, pengambilan sampel sebanyak 20, teknik dan pengumpulan data penelitian tidak menggunakan wawancara dan teknik analisis menggunakan uji kolerasi Teknik Pengumpulan data dengan menggunakan Angket dan Dokumentasi, serta menggunakan Uji T Penelitian yang relevan tersebut menjadi bahan untuk mempertegas posisi penelitian yang akan saya lakukan.

E. Kerangka Berpikir

Di zaman era globalisasi seperti saat ini, tentunya pendidikan merupakan hal yang umum dan penting bagi kehidupan di masyarakat. Pada umumnya persepsi masyarakat tentang pendidikan berbeda-beda. Persepsi merupakan pandangan seseorang terhadap suatu objek yang diamati melalui indera. Persepsi masyarakat berasal dari masyarakat kelas menengah dan masyarakat kelas bawah dengan masing-masing dimensi aspek kognitif yang berindikator perhatian, set, kebutuhan, sistem nilai, dan ciri kepribadian dan aspek afeksi indikator yaitu perilaku. Adapun masyarakat kelas menengah dan kelas bawah dengan masing-masing indikator kekayaaan, pendidikan, ekonomi, gaya hidup life style, peluang hidup dan kesehatan, respon masyarakat terhadap perubahan, peluang bekerja dan berusaha, kebahagiaan dan sosialisasi dengan keluarga, serta perilaku politik. Kekayaan bagi masyarakat kelas menengah tentunya 41 hartanya lebih kaya di bandingkan kelas bawah, begitu juga dalam hal pendidikan kelas menengah rata-rata lulusan D3, D4, dan S1 sedangkan kelas bawah pendidikan tertinggi SMA dan paling rendah tidak sekolah bahkan tidak dapat membaca, selanjutnya secara ekonomi kelas menengah dapat mencukupi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier sedangkan kelas bawah untuk memenuhi kebutuhan primer terkadang kesulitan. Gaya hidup life style kelas menengah tentunya sering berlibur ke luar kota dan kelas bawah hanya sekitar daerah tempat tinggalnya, selanjutnya peluang hidup dan kesehatan kelas menengah mendapatkan perawatan medis yang baik dari pada kelas bawah, respons terhadap perubahan umumnya kelas menengah cenderung lebih cepat dan respons terhadap ide serta inovasi dibandingkan kelas bawah. Peluang kerja dan berusaha lebih besar peluangnya untuk kelas menengah dibandingkan kelas bawah, karena pada umumnya masyarakat kelas menengah lebih berpendidikan dan mempunyai uang. Kebahagiaan dan sosialisasi di Keluarga kelas menengah lebih bahagia dibanding kelas bawah, selanjnya perilaku politik masyarakat kelas menengah tidak radikal dan kelas bawah tidak kritis. Pendidikan sebagai investasi ekonomi yang berindikator pada pengembangan sumber daya manusia, penghargaan terhadap sumber daya manusia. nilai balikan pendidikan, pengaruh pendidikan terhadap pembangunan, dan masalah investasi ekonomi, serta pendidikan sebagai investasi sosial yang berindikator pengembangan investasi sosial dan masalah investasi sosial. Hal ini juga telah di perkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Makhsus, F. Zahroh, dan Nurul Hasanah. Untuk memudahkan kerangka berpikir di lukiskan dalam bentuk bagan yang melukiskan keterkaitan logis variabel-variabel peneliti