Uji Linearitas Pengujuan Persyaratan Analisis

= 4589 x 100 = 83,44 5 x 25x 44 Hasil perhitungan tersebut menunjukan bahwa persentase skor persepsi masyarakat kelas bawah terhadap pendidikan sebagai investasi ekonomi dan sosial adalah sebesar 83,44 Jadi, kesimpulannya perbedaan persentase masyarakat kelas menengah dengan kelas bawah terhadap pendidikan sebagai investasi ekonomi dan sosial sebesar 3,21

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan, dapat diketahui diperoleh perbedaan persentase 3,21, sig. 0,1650,005, t hitung t tabel 2,296 2,002 artinya Ho ditolak. Dengan demikian, hipotesis alternatif Ha diterima yang menyatakan terdapat Perbedaan Persepsi Masyarakat Kelas Menengah dengan Kelas Bawah terhadap Pendidikan sebagai Investasi Ekonomi dan Investasi Sosial. Hal ini diperkuat teori yang membahas persepsi. Menurut Leavit dalam Desmita, perception dalam pengertian sempit adalah “penglihatan”, yaitu bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas, perception adalah “pandangan”, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. 1 Persepsi masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti perhatian, set, kebutuhan, sistem nilai, dan ciri kepribadian 2 . dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Berdasarkan hasil deskripsi data Pendidikan sebagai Investasi Ekonomi pada masyarakat kelas menengah menunjukkan bahwa skor tertinggi pada posisi cukup baik 37,50 dengan rentang nilai 44-46 dan Pendidikan sebagai Investasi Ekonomi pada masyarakat kelas Bawah menunjukkan bahwa skor tertinggi 29,29 dengan rentang nilai 44-47. Ini menunjukkan bahwa lebih tinggi skor masyarakat kelas menengah 1 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, h. 117 2 Sarlito Wirawan Sarwanto, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta, bulan bintang, 2003 h. 49-50 dibandingkan kelas bawah. Hal ini diperkuat oleh teori yang membahas pendidikan sebagai investasi ekonomi Menurut Nanang Fatah “ Pendidikan mempunyai peranan penting dalam peningkatan sumber daya manusia. Pendidikan mempengaruhi secara penuh pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Hal ini bukan saja karena pendidikan akan berpengaruh terhadap produktivitas, tetapi juga berpengaruh terhadap fertilitas masyarakat. Pendidikan menjadikan sumber daya manusia lebih cepat mengerti dan siap dalam menghadapi perubahan lingkungan kerja. Oleh karena, itu tidaklah mengherankan apabila negara yang memiliki penduduk dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan mempunyai tingkat ekonomi yang pesat”. 3 Hal ini menandakan bahwa Pendidikan sebagai Investasi Ekonomi memang bernilai penting dari kelas menengah maupun kelas bawah, mengembangkan keterampilan yang ada di dalam diri manusia untuk siap dalam bekerja nantinya, sehingga menerima kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan datang, menerima pendapatan yang sesuai dengan keadaan. Berdasarkan hasil deskripsi data Pendidikan sebagai Investasi Sosial pada masyarakat kelas menengah menunjukkan bahwa skor tertinggi pada posisi sangat baik 37,50 dengan rentang nilai 23-24 dan Pendidikan sebagai Investasi Sosial pada masyarakat kelas menengah menunjukkan bahwa skor tertinggi pada posisi sangat baik 31,82 dengan rentang nilai 24-26, ini menunjukkan bahwa lebih tinggi skor masyarakat kelas menengah dibandingkan kelas bawah. Hal ini diperkuat dengan teori pendidikan sebagai investasi sosial. Menurut Carlonie Pascarina yang dikutip oleh Rusli Yahya Yusuf mengatakan bahwa investasi sosial yang terbaik adalah pada bidang pendidikan. Investasi pada pendidikan seumur hidup life long learning, kesehatan, dan pengembangan komunitas sebagai modal sosial merupakan 3 Nanang Fatah, Ekonomi Pembiayaan Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, Cet. 5, h. 77