Fator-faktor Mendorong Tumbuhnya Persepsi
16
haji, status “darah biru” atau keturunan keluarga tertentu yang terhormat, atau apa pun yang bernilai ekonomis. Namun, di
berbagai masyarakat tentunya sesuatu yang dihargai tidaklah selalu sama. Misalnya, di lingkungan masyarakat pedesaan
bahwa tanah dan sawah lebih berharga dibandingkan gelar pendidikan akademis atau perguruan tinggi, sedangkan di
masayarakat modern pendidikan gelar akademis atau perguruan lebih berharga.
19
Namun, istilah kelas juga tidak selalu mempunyai arti yang sama, walaupun pada hakikatnya mewujudkan sistem
kedudukan-kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Penjumlahan kelas-kelas dalam masyarakat disebut
class- system. Artinya, semua orang dan keluarga yang sadar akan
kedudukan mereka itu diketahui dan diakui oleh masyarakat umum. Max Weber tetap menggunakan istilah kelas bagi
semua lapisan. Adanya kelas yang bersifat ekonomis di bagi nya lagi ke dalam sub yang bergerak dalam bidang ekonomi.
20
Adapun definisi dari kelas sosial menurut para ahli sosiologi, yaitu:
a Max Weber menyatakan, bahwa sebuah kelas terdiri atas
orang-orang yang life chances nya sama, ialah kepentingan
ekonomis dalam milik barang-barang dan kesempatan mendapatkan penghasilan, menurut syarat-syarat pasaran
barang dan tenaga buruh.
21
b Hassan Shadily, menyatakan bahwa kelas sosial adalah
sebagai golongan yang terbentuk karena adanya perbedaan kedudukan yang tinggi dan rendah, dan karena adanya rasa
segolongan dalam kelas itu masing-masing, sehingga kelas yang satu dapat dibedakan dari kelas yang lain.
22
19
J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan,
Jakarta: Kencana, 2007, h. 152
20
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta:Rajawali Pers, 2012, Cet .44,
h. 205
21
Ibid.,
22
Abdulsyani, Sosilogi Skematika, Teori, dan Terapan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012,
Cet. 4, h. 89
17
c Menurut Pitrim A. Sorikin yang dimaksud dengan kelas
sosial adalah “Pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat
hierarchis. Dimana perwujudannnya adalah lapisan-lapisan atau kelas-kelas
tinggi, sedang, ataupun kelas-kelas yang rendah.
23
d Peter Berger, mendefinisikan kelas sebagai
“a type of stratification in which one’s general position in society is
basically determinate by economic criteria“.
24
Seperti yang dirumuskan Max dan Weber, konsep kelas dikaikan dengan
posisi seorang dalam masyarakat berdasarkan kriteria ekonomi. Apabila semakin tinggi perekonomian seserang
maka semakin tinggi pula kedudukannya dan bagi mereka perekonomiannya bagus termasuk kategori kelas tinggi
high class, begitu juga sebaliknya bagi mereka yang perekonomiannya cukup, termasuk kategori kelas
menengah
middle class, mereka yang perekonomiannya rendah termasuk kategori kelas bawah
lower class. Dari beberapa definisi yang dikemukakan para ahli
sosiologi di atas penulis menyimpulkan bahwa kelas sosial adalah pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas bertingkat
hierarchis yang didasarkan pada faktor ekonomi, pendidikan, pekerjaan, dan keterkitan jabatan. Adapun perwujudannya
adalah lapisan-lapisan atau kelas-kelas tinggi, sedang, ataupun kelas-kelas yang rendah.
2 Ukuran atau Kriteria Kelas Sosial Ukuran atau kriteria yang biasa di pakai untuk
menggolongkan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan masyarakat sebagai berikut :
a Kekayaan dan penghasilan Seseorang yang memiliki kekayaan paling banyak akan
menempati kelas teratas. Kekayaan tersebut bisa dilihat seperti, mobil pribadi, rumah, cara berpakaian atau
kebiasaan berbelanja.
25
23
Anwar dan Adang. loc.cit
24
Komanto Sunarto, Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, 2012, h. 93
25
Soekanto, op.cit., h. 208