Pengujian Hipotesis Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis

langkah strategis untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa mendatang. 4 Hal ini menunjukan bahwa Pendidikan sebagai Investasi Sosial itu penting baik dari kelas menengah maupun kelas bawah diharapkan dapat merubah perilaku manusia menjadi moral yang baik, beribadah, serta mempuunyai sosial yang baik. Adanya perbedaan persepsi masyarakat kelas menengah dengan kelas bawah terhadap pendidikan sebagai investasi ekonomi dan sosial, jika dikaitkan dengan hasil penelitian yang relevan dilakukan oleh Makhsus dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menunjukan bahwa terdapat persepsi negatif sekitar 52,5 dan persepsi positif 47,5 yang berkembang di dalam persepsi dan pola pikir masyarakat kampung penjamuran. Menurut analisis peneliti salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi tidak terealisasi secara sempurna dalam kultur budaya seperti pengetahuan, kepercayaan, adat istiadat, kesenian, dan kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan dalam masyarakat. 5 Dari hasil analisis peneliti melihat bahwa yang mempengaruhi persepsi selain dari faktor-faktor Sarlito W.Warsono, seperti: perhatian, set, kebutuhan, sistem nilai, dan ciri kepribadian adalah tingkat pendidikan. 6 Peneliti menemukan bahwa masyarakat kelas menengah mayoritas oleh lulusan pendidikan Strata 1 dan masyarakat kelas bawah didominasi oleh Tamatan SDMI dan SMAMASMKSTM. Hal ini tentu mengakibatkan persepsi masyarakat kelas bawah terhadap pendidikan rendah. Hal ini juga terlihat pada tingkat pendidikan anak. Pada masyarakat kelas menengah tingkat pendidikan anak didominasi oleh Lulusan Strata 1, namun untuk masyarakat kelas bawah masih ada anak 4 Rusli Yahya Yusuf, Pendidikan dan Investasi Sosial, Bandung: Alfabeta, 2011, Cet. 1, h. 3 5 Makhsus, “Persepsi Masyarakat Tentang Pentingnya Pendidikan Formal 12 Tahun Studi Kasus Kampung Pejamuran, Desa Pasilian, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang ”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013 h. iii 6 Sarlito Wirawan Sarwanto. loc. cit yang hanya tamat SDMI, tamat SMPMTs dan didominasi oleh Tamatan SMAMASMKSTM. Peneliti juga menemukan bahwa sebagian anak dari masyarakat kelas bawah yang bersekolah mendapatkan bantuan biaya pendidikan dari Pemerintah, seperti Kartu Jakarta Pintar KJP setidaknya membantu meringankan biaya pendidikan anak sekolah yang sekiranya berdasarkan hasil wawancara biaya sekolah mahal dan adanya anggapan atau pola pikir masyarakat yang menganggap pendidikan itu tidak perlu tinggi, berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber yang mengatakan bahwa pendidikan tinggi tidak menjamin keahlian serta pendapatangaji tinggi, itu tergantung dari keuletannya. Hal ini tentunya bertolak belakang dengan teori pendidikan sebagai investasi ekonomi Menurut Ace Suryadi “Pendidikan dapat dianggap sebagai investasi yang dianggap mampu membantu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keahlian tenaga kerja sebagai modal untuk dapat bekerja lebih produktif sehingga dapat meningkatkan pengasilan di masa yang akan datang. Pengaruh pemikiran bahwa pengembangan SDM adalah suatu sarana investasi terus berkembang sepanjang zaman”. 7 Selain berdasarkan tingkat pendidikan, hal yang mempengaruhi adalah penghasilan. Dalam segi penghasilan, masyarakat kelas menengah dengan lulusan Strata 1 menerima penghasilan Rp 1.000.000 yang berprofesi sebagai guru honorer, penghasilan paling tinggi Rp 4.000.000 yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS Guru dan Pemda yang sesuai dengan pangkat mereka, serta karyawan swasta, dan di dominasi oleh penghasilan Rp 2.000.000-Rp 4.000.000, hal ini dengan penghasilan yang mereka dapatkan tinggi, tentunya dapat membiayai anak mereka sendiri tanpa melalui biaya pemerintah. Sedangkan masyarakat kelas bawah mayoritas memiliki penghasilan mulai dari Rp 1.000.000 hingga Rp 2.000.000 umumnya mereka bekerja sebagai pedagang, buruh harian lepas, serta pekerjaan yang tidak menentu dan penghasilan tertinggi sekitar Rp 3.000.000-Rp 4.000.000 umumnya mereka yang bekerja 7 Ace Suryadi, Pendidikan Investasi SDM, dan Pembangunan : Isu, Teori, dan Aplikasi, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, cet. 2, h. 32 sebagai buruh pabrik, hal ini dengan penghasilan yang mereka dapatkan rendah, penghasilan yang mereka dapatkan hanya untuk kebutuhan sehari- hari dan tentunya mereka untuk membiayai sekolah anak kesulitan, sehingga mereka menerima bantuan KJP Kartu Jakarta Pintar itu pun terkadang tidak dapat, sehingga mereka tidak mampu membiayai anak sekolah dan akhirmya anak putus sekolah. Dengan demikian pendidikan itu juga dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi keluarga. Demikian juga penelitian yang relevan dilakukan oleh Nurul Hasanah dari Universitas Negeri Medan, “Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tingkat Pendidikan Anak Studi Pada Keluarga Buruh Tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbuta” bahwa kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap tingkat pendidikan anak sebesar 11,70. Terdapat hubungan yang signifikan kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani dengan tingkat pendidikan anak di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu 8 . Dalam penghasilan masyarakat kelas menengah Rp 1.000.000 yang berprofesi sebagai guru honorer lulusan Strata 1, sedangkan masyarakat bawah sekitar Rp 3.000.000-Rp 4.000.000 umumnya mereka yang bekerja sebagai buruh pabrik dengan gaji UMR Upah Minimum Regional yang umumnya lulusan SMP dan SMAMASMKSTM, tentunya hal ini belum ada korelasi antara penghasilan dengan tingkat pendidikan dan bertentangan dengan teori yang dikemukakan oleh Ace Suryadi Menurut Ace Suryadi “ Pendidikan dapat dianggap sebagai investasi yang dianggap mampu membantu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keahlian tenaga kerja sebagai modal untuk dapat bekerja lebih produktif sehingga dapat meningkatkan pengasilan di masa yang akan datang. Pengaruh 8 Nurul Hasanah, “Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tingkat Pendidikan Anak Studi Pada Keluarga Buruh Tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu”, Jurnal pada Universitas Negeri Medan, 2013.