Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Dimensi Empati Emphaty

kedisiplinan petugas, kecepatan pelayanan, kepastian biaya dan kepastian jadwal pelayanan Rasa nyaman, kesopanan dan keramahan perawat merupakan indikator- indikator dari variabel jaminan perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan. Dan indikator-indikator tersebut berhubungan erat dengan kepuasan pasien. Mutu pelayanan kesehatan bagi seorang pasien tidak lepas dari rasa puas terhadap pelayanan kesehatan yang diterima, dimana mutu yang baik dikaitkan dengan kesembuhan dari penyakit, peningkatan derajat kesehatan atau kesegaran, lingkungan perawatan yang menyenangkan, dan keramahan petugas. Dari hasil jawaban keseluruhan responden menyatakan bahwa aspek jaminan itu adalah adalah bagian dari tanggung pekerjaan yang dilakukan secara bersama- sama antara pasien, perawat dan dokter artinya ini menjadi “simbiose mutualisme” bahwa harus ada relasi yang saling menguntungkan supaya kesembuhan pasien menjadi tanggung jawab bersama, walaupun menurut perawat aspek jaminan adalah memberi kepastian kesembuhan tidak bisa dilakukan perawat sendiri melainkan harus bekerjasama dengan pihak lain dan menurut perawat inisiatif mereka tidak bisa lebih adalah dengan cara menghubungi dokter, yang merawat pasien tersebut.

5.5 Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Dimensi Empati Emphaty

terhadap Kepuasan Pasien Umum Persepsi tentang kualitas pelayanan dimensi empati di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBB Medan meliputi: perhatian petugas administrasi dalam Universitas Sumatera Utara memberikan penjelasan kepada pasien tentang pelayanan rumah sakit, perhatian dokter dalam menangani pasien dan kesediaan dokter dalam memberikan waktu khusus kepada pasien untuk konsultasi, perhatian perawat dalam memberikan pelayanan perawatan, perlakuan pihak rumah sakit terhadap pasien, sikap simpati dokter dalam menenangkan rasa cemas terhadap penyakit yang pasien alami. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 68,6 responden menyatakan dimensi empati pelayanan kesehatan pada kategori tidak baik. Hasil uji multivariat dengan uji statistik regresi berganda menunjukkan dimensi empati dalam kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pasien umum p0,05. Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa perhatian yang diberikan petugas kesehatan kepada pasien akan meningkatkan kepuasan pasien umum. Dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit, keberadaan perawat sangat menentukan persepsi pasien tentang kualitas pelayanan, karena perawat mempunyai tingkat interaksi yang paling tinggi dengan pasien dibandingkan tenaga kesehatan lainnya. Oleh karena itu dimensi empati pada kualitas pelayanan sangat dipengaruhi oleh perhatian perawat terhadap pasien. Sesuai penelitian Taunay 2005 yang menyimpulkan dimensi empati empaty berpengaruh terhadap kepuasan pasien di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang, Yang dipersepsikan pasien tentang dimensi empati adalah : dokter memberikan penjelasan tentang penyakit pasien, dokter dan perawat memperhatikan keluhan dan penyakit pasien agar pasien lebih memahami penyakit yang dideritanya, ada hubungan komunikasi yang baik antara dokter dan pasien untuk membantu pasien Universitas Sumatera Utara untuk lebih mengerti dan memahami semua petunjuk dokter, petugas administrasi sopan dan ramah dalam menerima dan mendata pasien sehingga pasien merasa diperhatikan tidak hanya karena kewajiban petugas tetapi dengan kesungguhan dalam melayani setiap pasien. Empati merupakan perhatian yang diberikan suatu layanan usaha kepada pelanggannya. Pasien sebagai orang sakit pada umumnya sangat mengharapkan perhatian dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Perawat sebagai karyawan rumah sakit yang paling sering berinteraksi dengan pasien maupun keluarga pasien dituntut untuk bisa menunjukkan rasa empatinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden yang mempersepsikan petugas kurang mempunyai rasa empati dalam menjalankan tugas pelayanan kesehatan lebih banyak bila dibandingkan dengan responden yang mempersepsikan perawat punya rasa empati.

5.6 Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien