Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Dimensi Jaminan Assurance

5.4 Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Dimensi Jaminan Assurance

terhadap Kepuasan Pasien Umum Persepsi tentang kualitas pelayanan dimensi jaminan di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBB Medan meliputi: jaminan pengobatan yang diberikan kepada pasien, kemampuan dokter dalam menetapkan diagnosa dan menyembuhkan keluhan pasien, kesopanan dan keramahan dokter, kemampuan perawat dalam memberikan perawatan, kesopanan dan keramahan perawat dalam melayani pasien Hasil penelitian menunjukkan sebesar 75,5 responden menyatakan dimensi jaminan pelayanan kesehatan pada kategori tidak baik. Hasil uji multivariat dengan uji statistik regresi berganda menunjukkan dimensi jaminan dalam kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pasien umum p0,05. Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa petugas kesehatan yang mampu menjamin pasien untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhannya akan meningkatkan kepuasan pasien umum. Sesuai penelitian Trimumpuni 2009 menyimpulkan bahwa ada hubungan antara persepsi jaminan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dengan kepuasan klien rawat inap di RSU Puri Asih Salatiga. Permasalahan tentang jaminan pelayanan kesehatan juga ditemukan oleh Darmawati 2009 tentang indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan pada RSUD Achmad Mochtar Sumatera Barat, menemukan empat unsur jeminan pelayanan yang belum baik yaitu : Universitas Sumatera Utara kedisiplinan petugas, kecepatan pelayanan, kepastian biaya dan kepastian jadwal pelayanan Rasa nyaman, kesopanan dan keramahan perawat merupakan indikator- indikator dari variabel jaminan perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan. Dan indikator-indikator tersebut berhubungan erat dengan kepuasan pasien. Mutu pelayanan kesehatan bagi seorang pasien tidak lepas dari rasa puas terhadap pelayanan kesehatan yang diterima, dimana mutu yang baik dikaitkan dengan kesembuhan dari penyakit, peningkatan derajat kesehatan atau kesegaran, lingkungan perawatan yang menyenangkan, dan keramahan petugas. Dari hasil jawaban keseluruhan responden menyatakan bahwa aspek jaminan itu adalah adalah bagian dari tanggung pekerjaan yang dilakukan secara bersama- sama antara pasien, perawat dan dokter artinya ini menjadi “simbiose mutualisme” bahwa harus ada relasi yang saling menguntungkan supaya kesembuhan pasien menjadi tanggung jawab bersama, walaupun menurut perawat aspek jaminan adalah memberi kepastian kesembuhan tidak bisa dilakukan perawat sendiri melainkan harus bekerjasama dengan pihak lain dan menurut perawat inisiatif mereka tidak bisa lebih adalah dengan cara menghubungi dokter, yang merawat pasien tersebut.

5.5 Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Dimensi Empati Emphaty