tetapi perlunya digalang tanggung jawab bersama public. Ciri unik tersebut juga dikemukakan oleh beberapa ahli ekonomi kesehatan seperti Feldstein.
2.3.4 Syarat-Syarat Pelayanan Kesehatan
Menurut Azwar 2000 terdapat 5 lima syarat pelayanan kesehatan yang baik yaitu :
a. Tersedia dan berkesinambungan Artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat
tidak sulit ditemukan, serta keberadaannya dalam masyarakat adalah pada setiap saat dibutuhkan
b. Dapat diterima dan wajar Pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan dan
kepercayaan masyarakat c. Mudah dicapai
Pelayanan kesehatan yang baik mudah dicapai accesible oleh masyarakat d. Mudah dijangkau
Dari sudut biaya pelayanan kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat
e. Berkualitas Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan menunjukkan tingkat
kesempurnaan dan dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan serta tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
Dimensi kepuasan pasien menurut Azwar 2000 bervariasi. Suatu pelayanan kesehatan disebut sebagai pelayanan kesehatan yang berkualitas apabila penerapan
standard dan kode etik profesi dapat memuaskan pasien. Ukuran-ukuran pelayanan kesehatan yang mengacu pada standar dan kode etik profesi yang pada dasarnya
mencakup penilaian terhadap kepuasan pasien mengenai : a. Hubungan dokter-pasien
Hubungan dokter-pasien akan terbina dengan baik bila ada kewajiban etik profesi, agar dapat terselenggara pelayanan kesehatan yang berkualitas, hubungan
dokter-pasien yang baik harus dapat dipertahankan. Setiap dokter diharapkan mampu dan bersedia memberikan perhatian yang cukup, menampung dan mendengarkan
semua keluhan, serta menjawab dan memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya tentang segala hal yang ingin diketahui oleh pasien.
b. Kenyamanan pelayanan Agar dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas, suasana
pelayanan yang nyaman harus dapat dipertahankan. Kenyamanan yang dimaksud disini tidak hanya yang menyangkut fasilitas yang disediakan, tetapi yang terpenting
lagi yang menyangkut sikap serta tindakan para pelaksana ketika menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
c. Kebebasan melakukan pilihan Pelayanan kesehatan disebut berkualitas apabila kebebasan memilih dapat
diberikan, dan harus dapat dilaksanakan oleh setiap penyelenggara pelayanan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
d. Pengetahuan dan kompetensi teknis Pelayanan kesehatan yang didukung oleh pengetahuan dan kompetensi teknis
bukan saja merupakan bagian dari kewajiban etik, tetapi juga merupakan prinsip pokok penerapan standar pelayanan profesi. Secara umum disebutkan makin tinggi
tingkat pengetahuan dan kompetensi teknis tersebut maka makin tinggi pula kualitas pelayanan kesehatan.
e. Efektivitas pelayanan Semakin efektif pelayanan kesehatan tersebut, maka makin tinggi pula
kualitas pelayanan kesehatan. f. Keamanan tindakan
Untuk dapat terselenggaranya pelayanan kesehatan yang berkualitas, aspek keamanan tindakan ini haruslah diperhatikan. Pelayanan kesehatan yang
membahayakan pasien, bukanlah pelayanan kesehatan yang baik, karena itu tidak boleh dilakukan.
2.3.5 Pelayanan Rawat Inap