58
3.6.1 Wawancara
Cristensen 2004 dalam Sugiyono 2014:188 menjelaskan, “Wawancara merupakan teknik pengumpulan data di mana pewawancara mengajukan suatu
pertanyaan kepada yang diwawancarainya.” Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila penulis ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang akan diteliti. Wawancara dapat digunakan juga apabila penulis ingin mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden.
Teknik wawancara tidak terstruktur digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam melaksanakan penelitian. Sugiyono 2014:191
menjelaskan, “Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.” Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Wawancara ini digunakan untuk mengumpulkan data awal pada kegiatan studi pendahuluan. Wawancara dilaksanakan pada bulan Januari dengan dua
responden, yaitu wali kelas V dan pengelola perpustakaan. Wali kelas V sebagai responden terkait dengan keterampilan berbahasa khususnya keterampilan
membaca dan menulis siswa kelas V. Pengelola perpustakaan sebagai responden dalam wawancara terkait pengelolaan koleksi buku yang ada di perpustakaan
sekolah tersebut. Waktu pelaksanaan wawancara disesuaikan dengan waktu senggang masing-masing responden dan dilaksanakan di lingkungan sekolah.
3.6.2 Observasi
Menurut Widoyoko 2015:46, observasi dapat diartikan sebagai kegiatan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang nampak
59 dalam suatu gejala pada objek penelitian. Nurgiyantoro 2014:93 menjelaskan,
observasi merupakan cara untuk mendapatkan informasi dengan mengamati objek secara cermat dan terencana. Objek yang dimaksud dapat berwujud manusia,
kegiatan, keadaan, benda, dan lain-lain. Teknik observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi non
partisipan dan terstruktur. Menurut Widoyoko 2015:48, suatu observasi dikatakan non partisipan jika observer tidak terlibat secara langsung dalam
kegiatan yang sedang diamati.” Penulis hanya bertindak sebagai pengamat independen. Widoyoko 2015:48 menjelaskan, observasi terstruktur dilakukan
apabila penulis telah mengetahui variabel yang perlu diamati, kapan, dan di mana tempat observasi dilakukan serta telah menyiapkan pedoman observasi. Kegiatan
observasi dilaksanakan untuk mengamati kegiatan pengelolaan dan keadaan koleksi buku perpustakaan sekolah di SD se-Dabin 1 Kecamatan Tegal Barat Kota
Tegal. Pedoman observasi koleksi buku perpustakaan terdapat pada Lampiran 5, sedangkan lembar observasi koleksi buku perpustakaan terdapat pada Lampiran 6.
3.6.3 Analisis Dokumen