Tujuan Perpustakaan Sekolah Fungsi Perpustakaan Sekolah

28 sekolah lebih spesifik dalam hal institusi yang menaungi dan sasaran pemustaka atau pengguna bahan pustakanya. Perpustakaan sekolah merupakan unit kerja yang berada di lembaga sekolah tertentu dan pengguna perpustakaannya adalah warga sekolah itu sendiri, seperti guru dan siswa.

2.1.4.1 Tujuan Perpustakaan Sekolah

Tujuan didirikannya perpustakaan sekolah tidak terlepas dari tujuan di- selenggarakannya pendidikan sekolah secara keseluruhan. Tujuan tersebut adalah memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengikuti pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. Perpustakaan sekolah sebagai bagian dari penyelenggaraan pendidikan di sekolah dimanfaatkan sebagai alat penunjang pencapaian tujuan pendidikan. Yusuf dan Suhendar 2013:3 menjelaskan, tujuan perpustakaan sekolah antara lain menumbuhkembangkan kemampuan berbahasa siswa. Kemampuan berbahasa tersebut khususnya minat dan kebiasaan membaca siswa, serta membantu menulis kreatif bagi siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan. Perpustakaan sekolah juga bertujuan untuk menghimpun informasi dalam berbagai bentuk untuk pelestarian bahan pustaka. Perpustakaan menyediakan sumber informasi yang sesuai dengan pelaksanaan kurikulum. Sumber informasi yang ada di perpustakaan sekolah juga diharapkan mampu memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca.

2.1.4.2 Fungsi Perpustakaan Sekolah

Bafadal 2009:6 menyebutkan lima fungsi umum perpustakaan sekolah, yaitu fungsi edukatif, informatif, tanggung jawab administratif, riset, dan rekreatif. Perpustakaan sekolah menyediakan buku-buku baik yang bersifat fiksi 29 maupun nonfiksi. Koleksi buku tersebut dapat membantu siswa untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer berbagai konsep pengetahuan. Pengadaan buku-buku yang tersedia di dalam perpustakaan disesuaikan dengan kurikulum sekolah. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan di sekolah, sehingga perpustakaan sekolah dikatakan memiliki fungsi edukatif. Perpustakaan yang sudah maju tidak hanya menyediakan bahan pustaka berupa buku, tetapi juga menyediakan bahan pustaka bukan berupa buku seperti majalah, surat kabar, artikel dan peta. Perpustakaan yang sudah maju juga di- lengkapi dengan alat-alat seperti slide projector dan video tape recorder. Fasilitas tersebut memberikan informasi yang diperlukan oleh siswa dan warga sekolah lainnya, sehingga perpustakaan sekolah dikatakan memiliki fungsi informatif. Pemanfaatan fasilitas perpustakaan sekolah perlu diberlakukan beberapa aturan agar penggunaannya dapat tertib dan terorganisasi dengan baik. Aturan atau tata tertib yang berlaku berkenaan dengan fungsi tanggung jawab administratif perpustakaan sekolah. Setiap siswa yang akan masuk ke perpustakaan sekolah harus menunjukkan kartu anggota perpustakaan dan tidak diperbolehkan membawa tas. Denda akan diberlakukan bagi siswa yang terlambat mengembalikan buku pinjaman. Aturan-aturan tersebut selain mendidik siswa ke arah tanggung jawab, juga membiasakan siswa bersikap dan bertindak secara lebih administratif. Fasilitas perpustakaan sekolah khususnya koleksi bahan pustaka dapat dijadikan informasi untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana. Semua warga sekolah dapat melakukan riset literatur library research dengan 30 cara membaca buku-buku yang telah tersedia di dalam perpustakaan sekolah. Pelaksanaan penelitian sederhana dapat memupuk sikap teliti, berpikir kritis, dan peka pada diri siswa. Penelitian sederhana yang dapat dilakukan siswa misalnya penelitian mengenai jenis-jenis simbiosis di lingkungan kebun sekolah. Koleksi bahan pustaka yang bersifat ringan seperti majalah, koran, dan buku fiksi diharapkan dapat menghibur pembacanya. Siswa dapat mengisi waktu luang mereka dengan membaca buku-buku cerita. Guru juga dapat membaca koran saat tidak ada jam mengajar. Hal tersebut berkaitan dengan fungsi rekreatif perpustakaan. Fungsi rekreatif memang bukan merupakan tujuan utama diselenggarakan- nya perpustakaan sekolah, namun sangat penting kedudukannya bagi upaya peningkatan kesadaran intelektual warga sekolah. Seseorang tidak mungkin selalu berhadapan dengan bahan bacaan yang serius dan berat. Mereka juga membutuhkan bahan bacaan yang ringan dan bersifat menghibur seperti buku cerita, surat kabar, dan majalah.

2.1.4.3 Pengertian Koleksi Perpustakaan Sekolah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ketersediaan Koleksi Perpustakaan Terhadap Minat Baca Siswa SMP Negeri 30 Medan

11 117 83

Program Peningkatan Minat Baca Masyarakat Oleh Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumentasi Aceh Selatan

3 47 43

ANALISIS KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DI SDN DABIN V KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL

3 25 215

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR SE DABIN I KECAMATAN TEGAL BARAT KOTA TEGAL

3 20 239

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD SE DABIN III TEGAL BARAT KOTA TEGAL

6 78 269

PENGARUH KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD SE GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL

3 52 190

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN GUGUS WERKUDORO KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL -

1 1 55

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN (SBK) DI SD NEGERI DABIN IV KECAMATAN TEGAL BARAT KOTA TEGAL

0 0 77

PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA OLEH KHALIDA AZRIN ABSTRAK - PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA SMA IPIEMS SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK TERHADAP PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI (Kajian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SD Negeri Mertasinga 07 Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap) - repository perpustakaan

0 0 13