92 Berdasarkan Tabel 4.11, diketahui nilai signifikansi uji linieritas variabel
kemampuan menulis narasi dan minat baca sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel
memiliki hubungan yang linier. Hasil uji linieritas secara lengkap dapat dibaca pada Lampiran 21.
Tabel 4.12 Hasil Uji Linieritas Kemampuan Menulis Narasi dan Koleksi Buku Perpustakaan
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F
Sig. Kemampuan_
Menulis_Nar asi
Koleksi_Buk u_Perpustaka
an Between
Groups Combined
2296,518 33
69,591 1,123 ,320
Linierity 910,045
1 910,045 14,686 ,000
Deviation from Linierity
1386,473 32
43,327 ,699 ,877
Within Groups 6816,482
110 61,968
Total 9113,000
143
Berdasarkan Tabel 4.12, dapat diketahui nilai signifikansi uji linieritas variabel kemampuan menulis narasi dan koleksi buku perpustakaan sebesar 0,000.
Nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang linier. Hasil uji linieritas secara lengkap
dapat dibaca pada Lampiran 21.
4.3.1.3 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linier antarvariabel bebas dalam model regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi
dalam model regresi adalah tidak ada multikolinieritas. Uji multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 20. Hasil uji
multikolinieritas dilihat pada output Coefficients dari nilai Variance Inflation Factor VIF. Apabila nilai VIF 5, maka dapat disimpulkan tidak ada
93 multikolinieritas antarvariabel independen dengan model regresi. Hasil uji
multikolinieritas dapat dibaca pada Tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinierity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 30,104
7,048 4,271
,000 Minat_Baca
,218 ,064
,277 3,397
,001 ,886
1,128 Koleksi_Buku_
Perpustakaan ,235
,086 ,222
2,727 ,007
,886 1,128
a. Dependent Variable: Kemampuan_Menulis_Narasi
Berdasarkan Tabel 4.13, dapat diketahui nilai VIF untuk variabel minat
baca dan koleksi buku perpustakaan sebesar 1,128. Nilai VIF hasil uji ini lebih kecil dari 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian tidak ditemukan
adanya multikolinieritas pada model regresi. Hasil uji multikolinieritas secara
lengkap terdapat pada Lampiran 22. 4.3.1.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya ketidak- samaan varians dari residual pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi
dalam model regresi adalah tidak ada masalah heteroskedastisitas. Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan uji
spearman’s rho yaitu mengorelasi- kan nilai residual Unstandardizedresidual dengan masing-masing variabel in-
dependen. Jika signifikansi korelasi kurang dari 0,05, maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dilihat pada
output Unstandardized Residual. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dibaca pada Tabel 4.14 berikut:
94 Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Correlations
Unstandardized Residual
Minat _Baca
Koleksi_Bu ku_Perpust
akaan
Spearmans rho
Unstandardized Residual
Correlation Coefficient 1,000
-,045 -,035
Sig. 2-tailed .
,591 ,676
N 144
144 144
Minat_Baca Correlation Coefficient
-,045 1,000
,312 Sig. 2-tailed
,591 .
,000 N
144 144
144 Koleksi_Buku_
Perpustakaan Correlation Coefficient
-,035 ,312
1,000 Sig. 2-tailed
,676 ,000
. N
144 144
144 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan output Correlations pada Tabel 4.14, nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari 0,05. Nilai signifikansi variabel minat baca dengan
Unstandardized Residual yaitu 0,591, sedangkan variabel koleksi buku perpustakaan dengan Unstandardized Residual nilai signifikansinya yaitu 0,676.
Nilai signifikansi korelasi yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa tidak ditemukannya masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Hasil uji heteros-
kedastisitas secara lengkap dapat dibaca pada Lampiran 23. 4.3.2 Analisis Akhir Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak rancangan hipotesis. Uji hipotesis
dilakukan setelah semua uji prasyarat terpenuhi. Berdasarkan hasil uji prasyarat, dapat diketahui bahwa data penelitian ini berdistribusi normal dan memiliki
hubungan yang linier. Data penelitian ini juga tidak memiliki hubungan multikolinieritas dan heteroskedastisitas. Teknik analisis yang digunakan untuk
menguji hipotesis pertama dan kedua adalah teknik analisis regresi sederhana.
95 Hipotesis ketiga diuji menggunakan teknik analisis regresi berganda. Pada hasil
penghitungan analisis regresi, penulis juga dapat mengetahui hasil nilai korelasi, koefisien determinasi, uji F. Penjelasan masing-masing pengujian hipotesis adalah
sebagai berikut:
4.3.2.1 Pengujian Hipotesis Pertama