Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB 1 PENDAHULUAN

Pendahuluan merupakan bab pertama yang menjelaskan kepada pembaca mengenai topik penelitian, alasan, dan pentingnya suatu karya ilmiah. Bab pendahuluan dapat membimbing pembaca melalui pemikiran logis mengenai apa yang dibahas dalam suatu penelitian. Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Berikut ini penjelasan untuk masing-masing sub bab:

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal mendasar bagi kehidupan manusia. Dewantara 1947 dalam Munib 2012:30 menjelaskan, “Pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan tumbuhnya budi pekerti kekuatan batin dan karakter, pikiran intelek, dan tubuh anak.” Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses dalam mengembangkan diri untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Manusia memperoleh pendidikan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, mengembangkan potensi, dan kepribadian yang dimiliki. Pendidikan yang berkualitas akan memengaruhi terbentuknya manusia yang berkualitas pula. Indonesia membutuhkan Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas tinggi untuk menghadapi tantangan di era globalisasi. Kualitas SDM dibentuk melalui peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan tersebut diarahkan agar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Undang-Undang Nomor 2 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 menyebutkan tujuan pendidikan nasional negara Indonesia adalah sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk ber- kembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. Sekolah Dasar SD sebagai salah satu bentuk pendidikan formal memiliki peran strategis dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses pembelajaran. Majid 2014:5 menyatakan, “Pembelajaran adalah suatu konsep dari belajar dan mengajar yang harus direncanakan dan diaktualisasikan, serta diarahkan pada pencapaian tujuan atau penguasaan kompetensi dan indikatornya sebagai gambaran hasil belajar.” Siswa diarahkan untuk mengembangkan diri sesuai bakat, minat, dan kemampuan dengan dibekali berbagai pengetahuan dan keterampilan. Keterampilan berbahasa merupakan salah satu keterampilan yang diberikan kepada siswa sebagai bekal dalam mengembangkan diri. Siswa dapat menerapkan keterampilan berbahasa untuk berkomunikasi, baik secara langsung, tidak langsung, tertulis, maupun lisan. Tarigan 2008:1 menyebutkan, terdapat empat komponen keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sehingga disebut catur tunggal. Salah satu keterampilan berbahasa yang penting untuk dikuasai siswa adalah keterampilan menulis. Tarigan 2008:3 menjelaskan, “Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak 3 langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.” Menulis adalah keterampilan berbahasa yang memberikan berbagai manfaat bagi individu yang mempelajarinya. Keterampilan menulis penting untuk dipelajari siswa karena dapat meningkatkan daya ingat dan berpikir kritis. Susanto 2015:248 menyebutkan, “Menulis juga dapat memperdalam daya tangkap, memecahkan masalah, dan menyusun urutan suatu peristiwa.” Menurut Tarigan 2008:23, tidak jarang seseorang menemukan apa yang sebenarnya dipikirkan dan dirasakan mengenai orang lain, gagasan, masalah, dan kejadian hanya dalam proses menulis. Keterampilan berbahasa memiliki keterkaitan satu sama lain, begitu halnya dengan keterampilan menulis dan keterampilan membaca. Tarigan 2008:4 menjelaskan, hubungan antara menulis dan membaca pada dasarnya adalah hubungan antara penulis dan pembaca. Penulis harus mengetahui maksud dan tujuan yang hendak dicapai sebelum menulis. Penulis yang dapat merumuskan maksud dan tujuan dari sudut pembaca akan menghasilkan karya yang tepat. Ketepatan yang dimaksud dalam hal ini yaitu sesuai dan serasi dengan yang diharapkan oleh pembaca. Karya yang tepat akan diminati oleh lebih banyak pembaca daripada suatu karya yang dihasilkan hanya dari sudut pandang penulis. Berdasarkan pendapat para ahli, baik menulis maupun membaca merupakan keterampilan yang penting untuk dikuasai siswa. Keterampilan menulis dan membaca memberikan bekal kepada siswa untuk mengembangkan potensi diri. Keterampilan tersebut dapat dikuasai oleh siswa melalui latihan dan praktik yang berulang. Keterampilan menulis dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut memberikan pengaruh bagi perkembangan kemampuan menulis 4 seseorang. Menurut Syarif, dkk 2009:13, faktor-faktor yang memengaruhi keterampilan menulis dapat dikategorikan menjadi dua yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal salah satunya yaitu keadaan lingkungan fisik, sedangkan faktor internal mencakup faktor teknis dan psikologis. Faktor psikologis yang memengaruhi kemampuan menulis salah satunya yaitu minat. Nuryanti 2008:56 menjelaskan, minat merupakan perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan sesuatu dalam mewujudkan tujuan yang diinginkan. Secara sederhana, minat diartikan oleh Susanto 2015:16 sebagai kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar dari seseorang terhadap sesuatu. Siswa yang memiliki minat besar terhadap keterampilan menulis akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa yang lain. Pemusatan perhatian yang tinggi mendorong siswa mempelajari keterampilan menulis secara intensif dan memungkinkan capaian kemampuannya melebihi siswa lain. Faktor minat selain memberikan pengaruh pada keterampilan menulis juga memberikan pengaruh terhadap keterampilan berbahasa lain, yaitu membaca. Menurut Rahim 2009:28, minat baca adalah keinginan yang kuat disertai usaha- usaha seseorang untuk membaca. Siswa yang mempunyai minat membaca tinggi diwujudkan dalam usahanya mendapatkan bahan bacaan dan kemudian membaca- nya atas kesadaran sendiri. Kesadaran diri tersebut disertai dengan perasaan senang dan ketertarikan yang tinggi terhadap kegiatan membaca sehingga mengarahkan siswa untuk membaca dengan kemauannya sendiri. Membaca dan menulis merupakan aktivitas berbahasa ragam tulis. Membaca adalah kegiatan yang bersifat reseptif, sedangkan menulis adalah 5 kegiatan berbahasa yang bersifat produktif. Kedua keterampilan tersebut tidak dapat dipisahkan, sehingga keterampilan membaca seorang siswa akan memengaruhi keterampilan menulisnya. Minat baca sebagai pendorong tercapainya keterampilan membaca juga secara tidak langsung akan memengaruhi keterampilan menulis siswa. Faktor lain yang memengaruhi keterampilan menulis adalah keadaan lingkungan fisik. Keadaan lingkungan fisik yang dimaksud yaitu tersedianya bahan pustaka atau bacaan yang menarik, bervariasi, dan mudah ditemukan. Ketersediaan bahan bacaan akan memunculkan pengalaman membaca pada siswa. Rahim 2009:8 menjelaskan, pengalaman membaca berbagai jenis bahan bacaan memberikan siswa pengetahuan sejumlah struktur teks dan meningkatkan proses memahami suatu teks. Struktur-struktur teks yang telah dipahami dapat membantu siswa dalam melakukan kegiatan menulis. Sekolah sebagai lembaga pendidikan perlu mewujudkan keadaan lingkungan fisik yang memadai bagi kebutuhan siswa. Keadaan tersebut dapat diwujudkan melalui perpustakaan sekolah. “Perpustakaan adalah suatu ruangan berisi buku-buku koleksi yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari dan digunakan oleh pembaca” Sutarno 2006:12. Perpustakaan sekolah diupayakan dapat meningkatkan mutu pendidikan melalui ketersediaan koleksi bahan pustaka. Koleksi bahan pustaka tersebut disimpan menurut tata susunan tertentu untuk memudahkan pembaca dalam memanfaatkannya. Tujuan diselenggarakannya perpustakaan sekolah adalah menunjang dan mendukung kegiatan sekolah baik kurikuler, kokurikuler dan ekstra kurikuler. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Bab I Pasal 4 6 menyebutkan, penyelenggaraan perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pembaca, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan sekolah menyediakan koleksi bahan bacaan yang memadai, berkualitas, dan beragam. Tersedianya koleksi bahan bacaan dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam memperoleh informasi yang mereka perlukan. Penyelenggaraan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu warga sekolah dalam proses pembelajaran. Pengadaan koleksi bahan pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang diterapkan di sekolah dan kebutuhan pembaca khususnya siswa. Terpenuhinya kebutuhan siswa akan memunculkan minat membaca dan kebiasaan membaca. Penulis melakukan studi pendahuluan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi. Studi pendahuluan dilakukan dalam bentuk wawancara dengan wali kelas V dan pengelola perpustakaan sekolah. Narasumber wawancara berasal dari 9 SD yang berada di wilayah Dabin 1 Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal. Data-data pendukung juga dikumpulkan pada kegiatan studi pendahuluan. Data-data tersebut seperti data jumlah dan nama siswa kelas V serta beberapa data yang terkait dengan perpustakaan sekolah. Data yang berkaitan dengan perpustakaan sekolah antara lain daftar kunjungan dan data inventaris jumlah koleksi buku perpustakaan sekolah. Berdasarkan studi pendahuluan, masih terdapat siswa kelas V yang belum menguasai keterampilan membaca. Keterampilan membaca yang dimaksud yaitu keterampilan membaca pemahaman. Siswa belum dapat memahami isi bacaan dan informasi-informasi apa saja yang terdapat dalam suatu bacaan. Hal tersebut berdampak pada pendapat siswa yang menganggap bahwa kegiatan membaca 7 tidak memberikan manfaat untuk dirinya. Dampak dari pendapat tersebut adalah rendahnya minat membaca pada diri siswa. Menurut beberapa wali kelas V, tinggi dan rendahnya minat membaca pada diri siswa mengakibatkan perbedaan pengetahuan kosakata. Pengetahuan kosakata tersebut berpengaruh terhadap kemampuan menulis siswa. Siswa yang pengetahuan kosakatanya rendah cenderung mengalami kesulitan saat diberikan tugas menulis oleh guru. Informasi lain yang diperoleh dari kegiatan studi pendahuluan yaitu terdapat beberapa sekolah yang belum memiliki tenaga perpustakaan khusus. Pengelolaan perpustakaan sekolah diserahkan kepada wali kelas secara bergiliran, sehingga administrasi perpustakaan belum tertata rapi. Wali kelas cenderung lebih mengutamakan pengelolaan kelas yang diampunya dibandingkan mengelola perpustakaan sekolah. Koleksi buku perpustakaan di sekolah tersebut juga tidak sesuai dengan perkembangan informasi dan teknologi masa kini karena belum adanya agenda pembaharuan koleksi oleh masing-masing SD. Pengorganisasian koleksi bahan pustakapun belum dilaksanakan secara rutin sehingga informasi yang diberikan oleh pengelola perpustakaan kurang akurat. Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Salah satu penelitian yang relevan yaitu penelitian yang dilakukan Ratnasari tahun 2013 dengan judul Pengaruh Ketersediaan Koleksi Mobil Pintar Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang terhadap Minat Baca Siswa SDN Sendangmulyo 01 Semarang. Simpulan penelitian tersebut adalah terdapat pengaruh ketersediaan koleksi pada Mobil Pintar Arpusda Kota Semarang terhadap minat baca siswa SDN Sendangmulyo 01 Semarang. Jika ketersediaan koleksi di Mobil Pintar ditingkatkan, maka minat baca siswa akan meningkat. 8 Penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Lusanti tahun 2013 yang berjudul Hubungan Minat Baca dengan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas VA SDN 71 Kota Bengkulu. Simpulan penelitian tersebut menyatakan bahwa tingkat minat baca berpengaruh terhadap kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas VA SDN 71 Kota Bengkulu. Jika tingkat minat baca tinggi, maka kemampuan menulis narasi juga akan mengalami peningkatan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis melaksanakan penelitian yang menghubungkan tiga variabel. Variabel tersebut yaitu minat baca, koleksi buku perpustakaan, dan kemampuan menulis narasi. Penelitian yang dilaksanakan berjudul “Pengaruh Minat Baca dan Koleksi Buku Perpustakaan terhadap Kemampuan Menulis Narasi pada Siswa Kelas V SD se-Dabin 1 Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ketersediaan Koleksi Perpustakaan Terhadap Minat Baca Siswa SMP Negeri 30 Medan

11 117 83

Program Peningkatan Minat Baca Masyarakat Oleh Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumentasi Aceh Selatan

3 47 43

ANALISIS KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DI SDN DABIN V KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL

3 25 215

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR SE DABIN I KECAMATAN TEGAL BARAT KOTA TEGAL

3 20 239

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD SE DABIN III TEGAL BARAT KOTA TEGAL

6 78 269

PENGARUH KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD SE GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL

3 52 190

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN GUGUS WERKUDORO KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL -

1 1 55

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN (SBK) DI SD NEGERI DABIN IV KECAMATAN TEGAL BARAT KOTA TEGAL

0 0 77

PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA OLEH KHALIDA AZRIN ABSTRAK - PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA SMA IPIEMS SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK TERHADAP PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI (Kajian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SD Negeri Mertasinga 07 Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap) - repository perpustakaan

0 0 13