113 tengah sebesar 79,00, dan nilai yang sering muncul yaitu 79. Nilai standar deviasi
data ini sebesar 7,551 dan varians sebesar 57,011. Rentang nilai yang terbentuk sebesar 36. Nilai terendah yang muncul yaitu 59 dan nilai tertinggi yaitu 95. Hasil
penghitungan analisis deskripsi variabel koleksi buku perpustakaan diperoleh 77,90. Berdasarkan kriteria Three Box Method, nilai indeks tersebut termasuk
dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan persepsi responden terhadap item pernyataan yaitu tinggi. Hasil penghitungan menunjukkan nilai indeks indikator
yang paling dominan terletak pada indikator “Relevansi dengan kebutuhan siswa”. Nilai indeks yang diperoleh sebesar 80,58. Nilai indeks indikator yang paling
rendah terletak pada indikator “Jumlah buku bacaan sesuai dengan jumlah siswa”. Nilai indeks indikator tersebut sebesar 73,14.
4.4.3 Kemampuan Menulis Narasi
Kemampuan menulis narasi merupakan variabel terikat Y dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menilai hasil karangan
narasi siswa. Karangan narasi dinilai menggunakan pedoman yang telah dibuat. Unsur-unsur yang dinilai terkait isi gagasan yang dikemukakan, organisasi isi
karangan, tata bahasa, pilihan struktur dan kosakata, serta ejaan. Pedoman penilaian karangan narasi siswa dapat dibaca pada Lampiran 7.
Deskripsi data pada variabel kemampuan menulis narasi Y dari 144 sampel menunjukkan skor total sebesar 9564; mean atau rata-rata data bernilai
66,42; median atau titik tengah sebesar 66,00; modus atau nilai yang sering muncul bernilai 70; standar deviasi sebesar 7,983; varians sebesar 63,727; rentang
nilai atau jangkauan data sebesar 40; nilai terendah bernilai 47; dan nilai tertinggi yaitu 87. Berdasarkan kriteria penggolongan, nilai rata-rata penilaian menulis
114 narasi secara umum termasuk dalam kategori sedang. Terdapat tujuh siswa yang
memperoleh nilai berkategori tinggi. Jumlah siswa yang memperoleh nilai berkategori sedang yaitu 132, sedangkan lima siswa yang lain memperoleh nilai
berkategori rendah. Hasil penilaian menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang memperoleh nilai berkategori sangat tinggi dan sangat rendah.
4.4.4 Pengaruh Minat Baca terhadap Kemampuan Menulis Narasi
Minat baca berpengaruh terhadap kemampuan menulis narasi. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05, sehingga
dinyatakan bahwa minat baca memengaruhi kemampuan menulis narasi. Berdasarkan hasil analisis korelasi sederhana, diketahui koefisien korelasi antara
minat baca dan kemampuan menulis narasi sebesar 0,352. Nilai korelasi sederhana berada di antara 0,20
– 0,399, sehingga hubungan antara kedua variabel tergolong rendah. Arah hubungan kedua variabel tersebut adalah positif karena
nilai R positif. Hal tersebut menunjukkan apabila semakin tinggi minat baca, maka semakin meningkat kemampuan menulis narasi. Selain itu, diperoleh angka
R
2
R Square sebesar 0,124. Hasil R
2
menunjukkan kontribusi pengaruh variabel minat baca terhadap kemampuan menulis narasi sebesar 12,4, sedangkan
sisanya yaitu 87,6 dipengaruhi oleh faktor lain di luar bahasan penelitian. Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan hasil bahwa H
ditolak dan H
a
diterima karena nilai signifikansi 0,000 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara minat baca
terhadap kemampuan menulis narasi siswa kelas V SD se-Dabin 1 Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal. Persamaan regresi pada variabel minat baca terhadap
kemampuan menulis narasi, diketahui persamaan regresi Y‟ = 43,634 + 0,277X
1
.
115 Nilai konstanta sebesar 43,634. Hal tersebut dapat diartikan jika minat baca
bernilai 0, maka kemampuan menulis narasi bernilai 43,634.Nilai koefisien regresi variabel minat baca sebesar 0,277. Hal tersebut dapat diartikan jika minat
baca mengalami kenaikan 1, maka kemampuan menulis narasi akan mengalami peningkatan sebesar 27,7. Koefisien tersebut bernilai positif yang berarti
terdapat pengaruh yang positif antara minat baca dan kemampuan menulis narasi. Semakin tinggi minat baca, maka semakin tinggi pula kemampuan menulis narasi.
Sutarno 2006:27 menjelaskan, “Minat baca seseorang dapat diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi orang tersebut kepada suatu sumber
bacaan.” Menurut Pearson dalam Somadayo 2011:30, faktor yang memengaruhi minat baca dapat diklasifikasikan ke dalam dua faktor, yaitu faktor intrinsik dan
ekstrinsik. Faktor intrinsik antara lain pembawaan, kebiasaan, dan ekspresi diri. Faktor ekstrinsik yang memengaruhi minat baca berasal dari dalam teks bacaan
dan luar lingkungan baca. Faktor yang berasal dari teks bacaan misalnya keterbacaan dan organisasi teks, sedangkan faktor yang berasal dari luar
lingkungan antara lain fasilitas, guru, dan model pembelajaran.
4.4.5 Pengaruh Koleksi Buku Perpustakaan terhadap Kemampuan Menulis Narasi