Titik-titik Periode menggambar “manusia kodok” secara umum

21 kesusastraan Indonesia ditulis tema. Tema berarti buah pikiran yang diuraikan dalam suatu karangan. Untuk memahami karya seni rupa maka tema adalah suatu hal yang dijadikan isi dari suatu ciptaan, hal ini biasa dikutip dari dunia kenyataan, tetapi dilukiskan dengan memakai alat-alat kesenian semata-mata. Jadi tema adalah masalah pokok yang dibahas, jika dikaitkan dengan seni rupa anak, maka yang dimaksudkan tema adalah ide pokok atau cerita yang dikemukakan oleh anak lewat karya seni. Suatu karya seni mempunyai tema, objek ataupun judul. Ketika anak telah memahami karya seni yang telah ia ciptakan seiring usia pemahamnnya, anak dapat menentukan tema dan memberikan judul karya apa yang telah mereka ciptakan. Tema lukisan hadir sebelum seseorang memberikan judul terhadap karyanya. Hal tersebut sesuai dengan teori Pamadhi 2012: 170: “tema lukisan akan hadir sebelum seorang seniman memulai berkarya seni; di dalamnya terjadi proses persiapan berkarya, seperti persepsi, motivasi, atau dorongan yang berupa keinginan yang kuat untuk mencipta karya seni.” Menurut Davido 2012: 21, anak seringkali memililih tema gambar, namun di tengah proses menggambar, tema seringkali berubah untuk membuatnya lebih menarik. Tema – tema yang sering dijadikan dorongan berkarya bagi anak menurut Pamadhi 2012: 171 adalah: a. Lingkungan yang paling menarik dilihat dari mata pandang anak. b. Keikutsertaan anak dalam suatu peristiwa. c. Kejadian yang menimpa anak susah, senang, berkenalan dengan teman, atau kemarahan dengan keluarga dan teman. 22 d. Keinginan anak, seperti meminta berkunjung ke rumah saudara, alat mainan kesenangan balon, sepeda, dll. e. Pikiran masa depan cita-cita. f. Apa yang pernah anak lihat dalam peristiwa sekejap melihat film di televisi. g. Imajinasi h. Cerita kepahlawanan atau wiracarita heroik. Tema-tema yang muncul dari anak sebenarnya sangat bergantung dari faktor yang mempengaruhinya, menurut Pamadhi 2012: 172 diantaranya: a. Tingkat kemampuan berpikir atau kecerdasannya b. Sesuai dengan kemampuan gerakan otot yang senang mengalami pertumbuhan kuantitatif c. Sesuai dengan perkembangan usia mental dan pengetahuannya d. Media yang dia inginkan dan hasratnya.

4. Ciri Umum Lukisan Anak

Anak memiliki ciri khusus dalam melukisn untuk mengungkapkan imajinasi dan perasaannya. Menurut Pamadhi 2012: 173, anak melukiskan kejadian sehari-hari seperti: 1 wiracrita heroisme yaitu lukisan yang menggambarkan cerita kepahlawanan, kepatriotan. 2 gaya dekoratif; walaupun sebenarnya gaya ini sulit diidentifikasi karena tipe anak sendiri juga berbeda-beda interesnya.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE PRECISION READING PADA ANAK BERGANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN (GPP) DALAM MEMBACA PERMULAAN : Studi Kasus terhadap Anak yang Mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian.

0 3 15

Pengaruh Konsumsi DHA terhadap Kecenderungan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas pada Anak Usia 3 - 6 Tahun.

2 7 17

Pelatihan Divided Attention Pada Anak yang Mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP).

1 1 1

Rancangan Modul Peningkatan Selective Attention Pada Anak Yang Mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP) Uji Coba Modul Peningkatan Selective Attention Melalui Permainan "Kumpulkan Bola Merah" Pada Anak yang Mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP)

1 8 15

Studi Tentang Rancangan dan Uji Coba Pelatihan Peningkatan Kemampuan Menpertahankan Perhatian (PKMP) pada Anak usia 9-10 tahun yang mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP).

0 0 2

Pelatihan Pengendalian Gerak Pada Anak Yang Mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian Disertai Hiperaktivitas.

0 2 12

Rancangan Modul Peningkatan Sustained Attention Pada Anak Yang Mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP) Uji Coba Modul Peningkatan Sustained Attention Melalui Media Kartu Merah dan Hitam pada Anak Usia 10 Tahun yang Mengalami Gangguan Pemusatan Perhat

0 2 15

Rancangan Modul Peningkatan Sustained Attention Pada Anak Yang Mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian Uji Coba Modul Peningkatan Sustained Attention Melalui Permainan "Pemburu Nyamuk" Pada Anak Usia 8-9 Tahun (kelas 3 SD) yang Mengalami Gangguan Pemusatan

0 2 13

POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK YANG TERDETEKSI DINI MENGALAMI GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS (GPPH) DI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SE-DESA HEGARMANAH.

1 1 2

Studi Komparasi Kecenderungan Gangguan Pemusatan Perhatian Dan Hiperaktivitas (GPPH) Berdasarkan Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Prasekolah Di Tk Pkk Pundong Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 1 18