3 mereka masih belum dapat membaca, dan menulis. Namun demikian, lukisan
anak penderita GPPH belum pernah diteliti.
B. Fokus Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan belum adanya penelitian tentang lukisan anak penderita GPPH, maka penulis tertarik untuk meneliti lukisan Alvin,
Hafidz dan Satriya, anak usia 7-9 tahun penderita Gangguan Pemusatan Perhatian dengan Hiperaktif GPPH. Fokus masalah penelitian yang akan dikaji yaitu
lukisan Alvin, Hafidz, dan Satriya anak penderita GPPH, ditinjau dari tema, bentuk, warna, tipe, dan perkembangan lukisannya.
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalahan di atas, tujuan penelitian ini secara operasional dirumuskan sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan karakteristik lukisan anak usia 7-9 tahun penderita
Gangguan Pemusatan Perhatian dengan Hiperaktif sesuai dengan tema, bentuk, warna, dan tipe lukisannya?
2. Mengetahui perkembangan lukisan anak usia 7-9 tahun penderita GPPH.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis dan praktis bagi orang tua, guru, dan peneliti selanjutnya.
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan memperkaya
kajian keilmuan tentang seni lukis anak.
4 b.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian keilmuan tentang anak penderita Gangguan Pemusatan Perhatian dengan Hiperaktif.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pendidik
1 Pendidik dapat mengerti bagaimana penanganan anak penderita Gangguan
Pemusatan Perhatian dengan Hiperaktif sehingga anak dapat berkembang dengan baik.
2 Pendidik dapat mengapresiasi karya anak penderita Gangguan Pemusatan
Perhatian dengan Hiperaktif.
b. Bagi Orang Tua Anak Penderita GPPH
1 Mengetahui cara membimbing anak Gangguan Pemusatan Perhatian dengan
Hiperaktif dengan baik, agar anak mampu mengembangkan potensinya. 2
Memberi pengarahan positif kepada anak penderita Gangguan Pemusatan Perhatian dengan Hiperaktif dalam berkarya, agar anak tersebut mampu
mengembangkan dirinya.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat menjadi dasar untuk melakukan penelitian mengenai lukisan anak Penderita Gangguan Pemusatan Perhatian dengan Hiperaktif.
5
BAB II ANAK USIA 7-9 TAHUN PENDERITA GPPH DAN LUKISAN ANAK
A. Karakteristik Anak
1. Perkembangan anak usia 7-9 tahun
Seiring bertambahnya usia, anak tentu mengelami perkembangan pada fase yang berbeda-beda. Begitu pula yang terjadi pada anak dengan usia 7
– 9 tahun. Pada usia tersebut dapat pula diidentifikasi fase yang sedang dialami pada
masa perkembangan anak. Pada usia 7-9 dapat memiliki fase tertentu yang tidak dimiliki oleh anak pada usia lain.
Fase anak usia 7-9 tahun salah satunya diungkapkan oleh Rita. Menurut Rita 2008: 116 masa kanak-kanak akhir dibagi menjadi dua fase yaitu fase
kelas-kelas rendah sekolah dasar usia 67 tahun – 910 tahun, dan masa kelas-
kelas tinggi sekolah dasar 910 tahun – 1213tahun. Santrock 2007: 20 juga
menjelaskan anak berusia sekitar enam hingga sebelas tahun merupakan masa kanak-kanak tengah dan akhir, periode ini disebut sebagai tahun-tahun sekolah
dasar. Pada masa ini anak menguasai keterampilan dasar membaca, menulis, aritmatik, dan mereka secara formal dihadapkan pada dunia dan budaya yang
lebih besar.
Adapun tugas-tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir, yang dijelaskan oleh Havighurst Hurlock, 1978: 40 adalah anak sudah dapat belajar
kecakapan fisik yang diperlukan ketika bermain, sehingga sudah dapat bergaul dengan teman sebaya. Pada usia 7-9 tahun juga sudah dapat bermain peran pria
dan wanita yang sesuai dengan gendernya. Kemampuan dasar anak dalam