Masa Bagan 7-9 tahun

19 Davido 2012: 9, juga membagi perkembangan gambar pada anak, yaitu:

a. Titik-titik

Anak yang berusia kurang dari 12 bulan jika dibiarkan ikut melukis, maka yang akan di hasilkan adalah berupa titik-titik atau bulatan-bulatan. b. Periode tulisan “ceker ayam” Anak berusia sekitar 12 bulan melewati tahapan lukisan menyerupai “ceker ayam.” Tahapan ini sangat penting karena terkadang di tahap ini, coretan si anak sudah dapat mengungkapkan sesuatu. c. Periode coretan tidak beraturan Periode coretan tidak beraturan griffonnage memperlihatkan fase yang lebih intelek di mana anak berusaha meniru tulisan tangan orang dewasa. Pada periode ini anak dapat menggenggam pensil lebih baik dan akan memberikan nama yang terlintas begitu saja dalam pikirannya terhadap apa yang sedang ia gambar.

d. Periode menggambar “manusia kodok” secara umum

Anak usia sekitar 3 tahun, mulai dapat menggambar dan memberi makna pada gambarnya. Anak usia 3-5 tahun menggambarkan orang dengan lingkaran, mewakili kepala dan tubuh yang dilihat dari depan, disertai dua kaki dan dua tangan. Memasuki usia 5 atau 6 tahun berdasarkan studi statistic Thomazi, tubuh orang terlihat dalam bentuk dua lingkaran. Orang selalu terlihat dari depan, kedua lengan tersambung dengan tinggi yang selalu berubah-ubah. 20

e. Realisme visual

Realisme visual muncul pada anak usia 7-12 tahun. Sepanjang tahap ini, anak-anak menggambar apa yang dilihatnya dan anak tidak memerlukan bahasa untuk menjelaskan gambarnya karena mereka telah lebih konkret dan ekspresif. Pandangan tentang dunia lebih objektif.

2. Fungsi Gambar bagi Anak

Lukisan anak memiliki cerita tersesendiri di dalamnya. Davido 2012: 2, menjelaskan manfaat gambar bagi anak, sebagai berikut: a. Untuk menguji kematangan pikiran. Dari sebuah gambar, tingkat kecerdasan seorang anak intellectual quotient dapat diukur. b. Untuk media komunikasi. Gambar dapat memperbaiki kekurangan yang mungkin ada pada kemahiran berbahasa anak. Dengan gambar dapat dijelaskan apa yang dialami atau dirasakan anak, yang mungkin tidak dapat dijelaskan melalui tulisan. c. Untuk mengeksplorasi perasaan anak. d. Untuk pengetahuan tentang tubuh dan lingkungan sekitarnya.

3. Tema Karya Seni Rupa Anak

Setiap lukisan memiliki temanya tersendiri. Widia P. 2005: 112 menjelaskan, tema merupakan ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni. Ide pokok karya seni dapat dipahami atau dikenali melalui pemilihan subject matter pokok soal dan judul karya. Sedangkan Shadily 1975: 7 menjelaskan, tema berasal dari bahasa inggris theme Bhs. Yunani, kata ini di dalam istilah

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE PRECISION READING PADA ANAK BERGANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN (GPP) DALAM MEMBACA PERMULAAN : Studi Kasus terhadap Anak yang Mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian.

0 3 15

Pengaruh Konsumsi DHA terhadap Kecenderungan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas pada Anak Usia 3 - 6 Tahun.

2 7 17

Pelatihan Divided Attention Pada Anak yang Mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP).

1 1 1

Rancangan Modul Peningkatan Selective Attention Pada Anak Yang Mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP) Uji Coba Modul Peningkatan Selective Attention Melalui Permainan "Kumpulkan Bola Merah" Pada Anak yang Mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP)

1 8 15

Studi Tentang Rancangan dan Uji Coba Pelatihan Peningkatan Kemampuan Menpertahankan Perhatian (PKMP) pada Anak usia 9-10 tahun yang mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP).

0 0 2

Pelatihan Pengendalian Gerak Pada Anak Yang Mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian Disertai Hiperaktivitas.

0 2 12

Rancangan Modul Peningkatan Sustained Attention Pada Anak Yang Mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP) Uji Coba Modul Peningkatan Sustained Attention Melalui Media Kartu Merah dan Hitam pada Anak Usia 10 Tahun yang Mengalami Gangguan Pemusatan Perhat

0 2 15

Rancangan Modul Peningkatan Sustained Attention Pada Anak Yang Mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian Uji Coba Modul Peningkatan Sustained Attention Melalui Permainan "Pemburu Nyamuk" Pada Anak Usia 8-9 Tahun (kelas 3 SD) yang Mengalami Gangguan Pemusatan

0 2 13

POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK YANG TERDETEKSI DINI MENGALAMI GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS (GPPH) DI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SE-DESA HEGARMANAH.

1 1 2

Studi Komparasi Kecenderungan Gangguan Pemusatan Perhatian Dan Hiperaktivitas (GPPH) Berdasarkan Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Prasekolah Di Tk Pkk Pundong Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 1 18