34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian: Studi kasus
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Creswell 2015: 135 menjelaskan, studi kasus adalah pendekatan kualitatif yang
penelitiannya mengeksplorasi kehidupan nyata, sistem terbatas kasus atau berbagai kasus, melalui pengumpulan data yang detail dan mendalam yang
melibatkan beragam sumber informasi atau sumber informasi majemuk pengamatan, wawancara, bahan audiovisual, dokumen dan berbagai laporan.
Penelitian studi kasus melaporkan secara deskripsi kasus dan tema kasus. Ary dalam Idrus, 2009: 57 juga berpendapat bahwa studi kasus merupakan suatu
penyelidikan intensif tentang seorang individu, namun studi kasus terkadang dapat juga dipergunakan untuk menyelidiki unit sosial yang kecil seperti keluarga,
sekolah, kelompok-
kelompok “geng” anak muda.
Penelitian studi kasus berusaha untuk menemukan semua variabel penting yang terkait dengan diri subjek. Peneliti mengumpulkan data mengenai kondisi
masa kini, pengalaman pada masa lalu, lingkungan sekitarnya, dan menemukan keterkaitan antar faktor Idrus,2009: 57-58.
Terdapat 3 tipe studi kasus Idrus, 2009: 58: 1.
Studi Kasus Intrinsik, merupakan studi kasus yang menekankan pada pemahaman yang mendalam terhadap kasus tunggal yang disebabkan kasus
tersebut menarik.
35 2.
Studi Kasus Instrumental, menekankan pada kasus tunggal yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan secara detail sehingga dapat
membentuk suatu konstruksi ataupun memperbaiki teori. 3.
Studi Kasus Kolektif, mempelajari kasus secara bersamaan, agar dapat meneliti fenomena, populasi, atau kondisi umum.
Pada penelitian ini, jenis studi kasus yang digunakan adalah studi kasus intrinsik karena kasus tunggal yang menarik yaitu tentang lukisan anak penderita
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif, dengan meneliti tiga anak berusia 7-9 tahun.
B.
Data Penelitian
Subjek penelitian ini adalah lukisan anak penderita Gangguan Pemusatan Perhatian dengan Hiperaktif. Data yang didapat pada penelitian akan berupa
gambar, tabel, dan deskripsi karya. Deskripsi karya diungkapkan pada setiap hasil lukisan anak. Hasil penelitian ini menjelaskan tentang lukisan anak usia 7-9 tahun
penderita GPPH. C.
Sumber Data Penelitian
Sumber dalam data penelitian ini diperoleh dari subjek penelitian, guru, dan orang tua. Menurut Moleong 2013: 157, sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik. Data tertulis dapat berupa hasil wawancara, dokumen pribadi, dan
dokumen resmi lainnya yang berkaitan untuk mendukung proses penelitian. Objek formal dalam penelitian ini adalah tema, bentuk, warna, tipe, dan perkembangan
36 lukisan anak, sedangkan lukisan sebagai objek material. Penelitian ini dilakukan
di rumah masing-masing subjek. Nama dan alamat subjek sebagai berikut: 1.
Alfian Yustia Hafidz : Perumahan Pesona Griya Mutiara No B3,
Tempel, Ngipik, Baturetno, Bantul, Yogyakarta. 2.
Ignazius Alvin Cahaya : Papungan, Sumbersari, Moyudan, Sleman,
Yogyakarta. 3.
Catria Karunia Rahmadan : Soragan DK III, Ngestiharjo Kasihan Bantul, Yogyakarta.
Sumber data utama pada penelitian ini adalah data hasil observasi , wawancara, dan dokumentasi karya lukis anak usia 7-9 tahun penderita GPPH.
D. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Menurut
Suharsimi A. 2000: 126, metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk memperoleh informasi. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Informasi yang telah ditemukan kemudian diolah dengan menggabungkan hasil penelitian
dari berbagai teknik pengumpulan data yang telah ada. Metode pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah: 1.
Observasi
Pedoman observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengetahui beberapa aspek permasalahan. Menurut Sukmadinata 2012: 220, observasi
adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi penelitian ini