Display data Menarik kesimpulan
45 Penelitian ini menjelaskan lukisan anak usia 7-9 tahun penderita GPPH.
Melukis bagi anak bukan hanya sekedar sebuah permainan atau khayalan, melainkan permainan, mimpi dan kenyataan yang pernah di alami oleh anak itu
sendiri. Pengalaman diperoleh ketika mereka melihat kejadian, atau terlibat dalam peristiwa itu sendiri. Hal itu berpengaruh terhadap karya anak, termasuk pengaruh
terhadap karya anak hiperaktif. Subjek dalam penelitian ini adalah Alvin berusia tujuh tahun, Hafidz
berusia sembilan tahun, dan Satriya berusia tujuh tahun. Alvin duduk di kelas 1 SD. Hafidz duduk di kelas 3 SD. Satriya duduk di kelas TK B, walaupun umurnya
sudah tujuh tahun. Satriya mengalami keterlambatan sekolah karena pernah menjalani pengobatan kanker yang memakan waktu selama satu tahun. Alvin
tidak meminum obat untuk menekan hiperaktivitasnya, tetapi Hafidz dan Satriya masih menjalani pengobatan untuk menekan hiperaktivitasnya. Jenis obat yang
diminum oleh Hafidz dan Satriya berbeda. Berdasarkan hasil penelitian, Satriya memiliki tingkat hiperaktivitas yang lebih tinggi daripada kedua subjek lainnya,
sehingga masih perlu bimbingan dan tidak dapat lepas dari orangtuanya. Ketiga subjek penelitian, memiliki kondisi keluarga yang berbeda-beda.
Alvin diasuh oleh kedua orang tua yang mampu mendidik, mengawasi, dan menyayanginya. Kondisi tersebut berbeda dengan kedua subjek lainnya. Secara
finansial orang tua kandung mereka berkecukupan, namun tidak dapat memberi perhatian dan kasih sayang untuk mereka. Hafidz dibimbing dan diperhatikan oleh
kakaknya. Satriya sejak bayi, diasuh dan dirawat oleh orang tua angkatnya.
46 Secara fisiologis, Gangguan Pemusatan Perhatian dengan Hiperaktif tidak
berpengaruh dalam kemampuan penglihatan anak seperti visus ataupun status buta warna. Namun demikian Alvin mengalami buta warna parsial, dan Satriya tidak
dapat diperiksakan karena terbentur izin dari orang tua. Wicaksana 2011 menyatakan, secara umum penderita buta warna parsial akan mengalami kesulitan
membedakan warna merah, kuning, atau hijau, serta membedakan warna tersebut yang memiliki intensitas rendah.
Pengaruh GPPH dapat dilihat dalam tiga bidang yaitu pengaruh di bidang pendidikan, perilaku dan sosial anak Sugiarmin, 2007. Karakteristik fisik,
tingkah laku, sifat, dan kebiasaan sehari-hari dilakukan melalui pengamatan langsung oleh peneliti Nilam Sulistiana Barani, maupun wawancara pada subjek,
orang tua, dan guru.