Proses Kreatif dalam Pembelajaran Dekorasi Keramik

menimbulkan kekaguman pada siswa terhadap gurunya. Lebih lanjut juga ia menjelaskan bahwa seorang guru harus mampu untuk memberikan contoh-contoh, sekaligus mampu untuk mempraktikan hal-hal yang diperintahkan olehnya kepada siswa. Semua hal tersebut bertujuan untuk menumbuhkan motivasi intrinsik siswa dengan rangsangan dari eksternal, sehingga hasil pelaksanaan pembelajaran dekorasi keramik akn lebih kreatif dan inovatif. Evaluasi proses pembelajaran dilaksanakan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran Depdiknas, 2009:29. Dalam merangsang kreativitas siswa tahap evaluasi ini guru harus toleran kepada siswa, memberikan dorongan, serta penghargaan atau apresiasi kepada siswa.

4. Proses Kreatif dalam Pembelajaran Dekorasi Keramik

Proses kreatif meliputi lima dalam tahapannya menurut A. M. Mangunhardjana 2003,18 yaitu persiapan, konsentrasi, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. Lebih jelasnya akan diuraikan di bawah ini. a Tahap Persiapan dalam Proses Kreatif Persiapan dalam sebuah kreativitas yang paling penting adalah minat dari orang itu sendiri A. M. Mangunhardjana, 1986:19. Minat dalam kreativitas berarti keinginan seseorang yang kuat untuk memecahkan sebuah masalah dengan sudut pandang yang berbeda. Persiapan dalam kreativitas merupakan kondisi di mana seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan belajar berpikir, mencari jawaban, bertanya kepada orang dan sebagainya Wallas, dalam Utami Munandar, 2012:39. Dalam pembelajaran dekorasi keramik, tahap ini terjadi pada saat pelaksanaan pembelajaran. Tahap ini siswa merencanakan dekorasi apa yang akan diterapkan dengan melihat bentuk benda kerja keramik; kemudian mencari alternatif dekorasi yang tepat untuk menghias permukaan keramik tersebut dengan mengandalkan kreativitasnya; baik dengan berpikir mandiri, melihat dekorasi yang ada, bertanya pada teman atau guru, atau yang lainnya; bergantung pada kemampuan berpikir kreatif siswa itu sendiri. b Tahap Konsentrasi dalam Proses Kreatif Tahap konsentrasi merupakan tahap di mana seseorang sepenuhnya memikirkan, masuk luluh, terserap dalam perkara yang dihadapi A. M. Mangunhardjana, 2003,18. Konsentrasi merupakan waktu memusatkan, waktu menimbang-nimbang, waktu menguji, waktu awal untuk trial and error mencoba dan mengalami kegagalan. Dalam pembelajaran dekorasi keramik, siswa pada tahap ini akan memusatkan perhatian dan memfokuskan diri pada satu perkara yaitu dekorasi keramik. Siswa akan mencoba untuk menggambar pada permukaan keramik atau kertas dengan motif yang ada dalam pikirannya. Maka dari itu, diperlukan sebuah kesabaran yang tinggi dalam diri siswa. Apabila dari usaha konsentrasi itu, tidak terlahir sukses dalam waktu yang wajar, konsentrasi memuncak dan menjadi semacam kegilaan dalam diri siswa A. M. Mangunhardjana, 2003,20. c Tahap Inkubasi dalam Proses Kreatif Inkubasi merupakan tahap di mana seseorang seakan-akan melepaskan diri untuk sementara dari masalah tersebut, dalam artian bahwa ia tidak memikirkan masalahnya secara sadar, tetapi mengeramnya dalam alam pra-sadar Utami Munandar, 2012:39. Lebih lanjut A. M. Mangunhardjana 1986:22 menegaskan bahwa tahap inkubasi mengarah pada kondisi di mana sedikit demi sedikit seseorang itu dibebaskan dari kerumitan berpikir, kebiasaan bekerja, dan kelaziman pemakaian metode. Secara ilmiah ia menjelaskan bahwa proses ini seperti otak manusia membutuhkan waktu untuk beristirahat dan mendapatkan kebugarannya kembali setelah banyak memikirkan masalah atau perkara yang sedang dihadapi. Tahap ini seseorang membutuhkan waktu untuk berkonsentrasi, tanpa adanya konsentrasi hanya akan tercipta sebuah kemasalasan, dan hasilnya adalah nol. Pada pembelajaran dekorasi keramik, siswa pada tahap ini akan melepaskan diri sejenak untuk beristirahat dari proses penentuan dekorasi yang akan diterapkan pada permukaan keramik; seperti berbingcang-bingcang dengan teman, bermain-main, berjalan-jalan, dan lainnya. d Tahap Iluminasi dalam Proses Kreatif Iluminasi merupakan tahap timbulnya insight atau aha-erlebnis , saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru, beserta proses-proses psikologis yang mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi atau gagasan baru Utami Munandar, 2012:39. Seorang siswa telah menemukan sebuah ide atau gagasan yang tepat untuk dekorasi keramik yang akan diterapkan. Dalam hal ini inspirasi yang muncul lebih mengarah pada pemecahan masalah dengan sudut pandang yang berbeda dari kebanyakan, artinya gagasan atau inspirasi tersebut muncul dengan melihat peluang yang ada, yaitu dengan melihat berbagai dekorasi yang telah ada atau mengeksplorasi dekorasi baru, kemudian mengkombinaikan dekorasi yang telah ada tersebut atau menemukan dekorasi yang baru sehingga muncullah sebuah kreasi dekorasi yang baru atau sama sekali baru. e Tahap Verifikasi dalam Proses Kreatif Tahap verifikasi atau evaluasi ialah tahap di mana ide atau kreasi baru tersebut harus diuji secara realis. Tahap ini adalah tahap paling berat menurut A. M. Mangunhardjana 1986:24-26 di mana seorang siswa harus mewujudkan inspirasi kreatifnya dalam bentuk nyata bukan gagasan seperti tahap iluminasi. Dalam tahap ini diperlukan kecakapan kerja yang merupakan bagian penting dalam produk kreatif. Betapapun banyak ide, gagasan, ilham, jika tidak dapat diwujudkan, semuanya berarti nol. Maka dari itu, seorang siswa yang akan menghasilkan produk kreatif haruslah mamiliki kecakapan kerja yang baik, sehingga produk yang dihasilkan kreatif dan inovatif. Dalam pembelajaran dekorasi keramik seorang siswa akan mulai menggambar desain dekorasi dalam kertas dan merealisasikannya pada tugas karya keramiknya, serta sekaligus mengevaluasinya; dengan cara memperbaiki, menyempurnakan dan menyederhanakan inspirasi kreatifnya.

5. Kualitas Kreativitas dalam Karya Dekorasi Keramik