orisinalitas dekorasi keramik mengarah pada hasil dari kemampuan siswa dalam memproduksi dekorasi keramik sesuai dengan kemampuan berpikir kreatifnya,
baik yang bersifat kreasi baru maupun pengembangan, dalam lingkup pengalaman dan pelatihan yang sama.
Kedua, kompleksitas berarti penggabungan pada satu tingkat atau lebih berbagai unsur Utami Munandar, 2012:42. Unsur-unsur dalam dekorasi keramik
terbagi atas tiga pokok unsur keindahan, karena hakikat dari dekorasi sendiri adalah memperindah, yaitu keutuhan atau kebersatuan
unity
, penonjolan atau penekanan
dominance
, dan keseimbangan
balance
Djelantik, 2004:37. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa keutuhan berarti karya yang indah menunjukkan
dalam keseluruhannya sifat utuh, yang tidak ada cacat, tidak ada yang kurang dan tidak adayang berlebihan; sedangkan pembahasan mengenai penonjolan
mempunyai maksud untuk mengarahkan perhatian orang yang menikmati suatu karya seni yang dipandang lebih penting daripada hal-hal lainnya; serta
pembahasan tentang keseimbangan terbagi atas dua aspek yaitu keseimbangan simetris dan asimetris.
D. Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam menunjang kebermaknaan penelitian ini diperlukan hasil penelitian atau kajian yang relevan yang berhungan dengan penelitian ini. Selain itu, hal ini
juga untuk menghindarkan penelitan ini pada plagiarisme. Berikut ini merupakan hasil penelitian dan kajian yang relevan yang berhubungan dengan penelitian ini.
Hasil penelitian Dita Ajeng Dewati yang dilaksanakan pada tahun 2012 dengan judul
“Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kerajinan Keramik Siswa Kelas VII SMP Swasta PAB 5 Patumbak Kabupaten Deli Serdang
T.P 20112012 ”. Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa pertama, terdapat
pengaruh yang signifikasn hasil belajar kerajinan keramik yang diajarkan dengan metode pembelajaran inkuiri dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan
metode konvensional. Kedua, hasil belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaran inkuiri lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang
diajar dengan metode konvensional dalam materi pembelajaran keramik. Hasil penelitian dan pendidikan oleh Sapia Husain Hasil penelitian ini
berjudul “Kreativitas Guru dalam Merancang Lingkungan sebagai Sumber Belajar
pada Mata Pelajaran Produktif di SMK Kota Gorontalo ”. Dalam penelitian ini
indikator yang digunakan adalah berpikir kreatif, bersikap kreatif, dan perilaku kreatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa a Berpikir kreatif guru
produktif SMK kota Gorontalo cukup baik, b Sikap kreatif guru produktif SMK kota Gorontalo baik, dan c Perilaku kreatif guru produktif SMK Kota Gorontalo
berada pada kotegori baik. Hasil penelitian Restu Wahyuning Tiyas dengan judul
“Peningkatan Kreativitas Menggambar Ornamen pada Poci Melalui Pedenkatan Lingkungan
bagi Siswa Kelas X tekstil 1 di SMK Negeri 2 Adiwerna Tegal ”. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa a Melalui pendekatan lingkungan kreativitas siswa dapat meningkat, dari sebelum tindakan hingga setelah dilakukan tindakan;
peningkatan kreativitas diukur dalam aspek unik, orisinalitas, bentuk, dan teknik.
b Pada pengamatan respon siswa selama proses pembelajaran pada aspek antusiame, respon, arahan, menyelesaikan tugas tanpa ragu-ragu, dan ketepatan
waktu; semua respon menunjukkan peningkatan selama mengikuti pelajaran. Berdasarkan beberapa hasil penelitian di atas, menunjukkan bagaimana
metode meningkatkan kreativitas siswa menggunakan metode pembelajaran; dan survey bagaimana guru dengan kreativitasnya merancang sumber belajar. Dalam
penelitian ini pada dasarnya menjelaskan atau mendeskripsikan kreativitas dalam pembelajaran dekorasi keramik, dan bukan penelitan tindakan kelas maupun
penelitian survei seperti hasil penelitian di atas. Jadi, penelitian ini hakikatnya bersifat baru dan berbeda dengan beberapa hasil penelitian di atas.
51
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, baik yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Menurut Moleong 2014:6 penelitian kualitatif bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Sedangkan penelitian kuantitatif menekankan pada sebuah sebab akibat,
pengukuran, generalisasi, dan lain sebagainya yang dapat dilacak kembali pada akar ilmu pengetahuan Alan Bryman, dalam Julia Brannen, 2005:83.
Pendekatan kualitatif memandang sumber data secara alamiah atau naturalistik, sehingga data yang disajikan benar-benar apa adanya berdasarkan apa
yang dilihat dan tidak dibuat-buat. Jadi, dalam pelaksanaan penelitian ini tidak dilakukan rekayasa ataupun uji coba. Namun lebih menekankan pada deskripsi
apa yang terjadi pada setting penelitian mengenai konteks kajian penelitian. Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk difokuskan pada rumusan penelitian,
yaitu proses kreatif dan faktor yang mempengaruhi rendahnya kreativitas siswa dalam pembelajaran dekorasi keramik.
Selanjutnya pendekatan kuantitatif dilakukan pada akhir penelitian dengan menganalisis kualitas kreativitas dekorasi keramik atau hasil karya siswa kelas XI
keramik SMK Negeri 1 Kalasan tahun 20132014. Analisis karya dilakukan satu per satu karya secara objektif dengan aspek kreativitas, yaitu meliputi orisinalitas,
kompleksitas, dan kebaruan. Dengan demikian, penelitian deskriptif ini dilaksanakan, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.