tindak lanjut remidi, pengayaan, atau konseling, serta meyampaian rencana pembelajaran selanjutnya Depdiknas, 2009:27. Guna merangsang kreativitas
siswa dalam pembelajaran guru harus melibatkan siswa, baik mengenai bagaimana cara belajar yang terbaik menurut siswa sendiri maupun tentang apa
yang telah dipelajari selama dalam pembelajaran. Serangkaian pelaksanaan pembelajaran tersebut merupakan proses dimana
guru menciptakan sebuah lingkungan yang kondusif untuk siswa belajar. Lingkungan belajar yang dapat merangsang kreativitas siswa dapat diusahakan
oleh guru dengan menciptakan suasanya atau kondisi seperti tidak diawasi tetapi diarahkan untuk mencapai yang terbaik, agar siswa menunjukkan minat, tetapi
tidak merasa tegang dan tertekan oleh sikap guru; selain itu, guru harus mendorong siswanya untuk belajar menurut cara terbaiknya, namun perlu
ditekankan kepada siswa mengenai proses belajar bukan pada penilaian Utami Munandar, 2012:111; sehingga hasil dekorasi keramik maksimal, memiliki nilai
estetis, dan memiliki kualitas kreativitas yang tinggi.
3. Evaluasi Pembelajaran
Pembelajaran yang telah dilaksanakan pada akhirnya diperlukan sebuah refleksi dan perhitungan dengan evalusi pembelajaran. Menurut M. Chabib Thoha
2003:1 menyatakan bahwa evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya
dibandingkan dengan tolok ukur untuk memperoleh kesimpulan. Selain itu, evaluasi adalah sebuah kegiatan untuk mengumpulkan informasi mengenai
sesuatu yang selanjutnya informasi tersebut digunakan dalam menentukan alternatif pengambilan sebuah keputusan Arikunto Suharsimi, 2008:2.
Sedangkan menurut Dimyati 1999:191 evaluasi adalah proses sistematis untuk
menentukan nilai sesuatu tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, obyek dan yang lain berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Penilaian
yang dimaksud adalah menentukan unjuk kerja, baik proses maupun hasil dari suatu kegiatan. Secara umum evaluasi bertujuan untuk melihat sejauh mana suatu
program atau suatu kegitan tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan Aunurrahman, 2009:205.
Penilaian dalam proses pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan nilai suatu keberhasilan pembelajaran secara kualitatif, sedangkan pengukuran
dalam pembelajaran adalah suatu proses membandingkan keberhasilan pembelajaran dengan kriteria tertentu secara kuantitatif Dimyati, 1999:192.
Evalusai proses dalam pembelajaran dekorasi keramik meliputi perencanaan dekorasi, kreativitas desain dekorasi, teknik yang digunakan, sikap
pada saat pengerjaan karya, penggunaan alat dekorasi yang tepat, penggunaan bahan baku yang efisien, memperhatikan keselamatan kerja, ketekunan pada saat
pengerjaan dekorasi, dan kebersihan baik proses maupun setelah mendekorasi karya. Namun hal yang paling penting adalah kreativitas siswa dalam
mendekorasi dan keterampilan teknik dekorasi. Kreativitas dekorasi difokuskan pada kompleksitas, orisinalitas, dan kebaruan dekorasi keramik. Sedangkan teknik
yang digunakan lebih ditekankan pada penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan berdasarkan indikator yang telah ditentukan.
Dalam evaluasi pembelajaran dekorasi keramik, baiknya siswa diberikan apresiasi serta dorongan untuk menghasilkan kreasi baru dekorasi keramik. Pada
saat pelaksanaan evaluasi baiknya guru melibatkan siswa dalam penilaian dan refleksi, sehingga guru mengetahui kekurangan dan kelebihan siswanya dalam
praktik berkarya dekorasi keramik. Hal ini sekaligus menunjukkan keterbukaan
guru kepada siswa dalam penilaian, sehingga siswa tidak merasa tertekan dan tegang dengan hasil dekorasi yang telah dibuatnya.
C. Kreativitas dalam Konteks Pembelajaran Dekorasi Keramik