sekaligus Kepala Studio keramik; dan Agus Taryana selaku wali kelas XI keramik; serta beberapa siswa kelas XI Program Keahlian Kriya Keramik di SMK
N 1 Kalasan, yaitu Agustina Tri Utami, Muhamad Ridho, Rini Ambarwati, Muhammat Syamsul Arifin, Wisnu Antono, Siti Nurhayati, Wahyu
Agustyaningsih, Irmawati, Ana Tri Daryanti, Nadia Putri Setyaningrum, dan Netty Ngabekti. Sedangkan data dokumen berasal dokumen tertulis yang berasal
dari pembelajaran, yaitu berupa RPP, silabus, lembar penilaian dan evaluasi, dan lainnya yang dapat menjadi bahan referensi dan kajian tentang kreativitas siswa
dalam pembelajaran dekorasi keramik di Program Keahlian Kriya Keramik SMK N 1 Kalasan. Pengambilan data dari narasumber dan dokumentasi dilaksanakan
pada 30 April 2014 sampai 30 Juli 2014.
C. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut:
1. Observasi atau Pengamatan
Observasi atau pengamatan merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung ke lapangan untuk memperoleh keterangan
tentang masalah atau fenomena yang terjadi. Observasi yang dilakukan terbagi menjadi dua macam, yaitu observasi fisik dan nonfisik. Observasi fisik dilakukan
untuk mengetahui kondisi sekolah secara umum, kondisi studio keramik, serta fasilitas belajar di studio keramik. Pengamatan ini dilakukan peneliti dengan
langsung terjun di langpangan. Sedangkan observasi nonfisik dilakukan untuk
mengetahui proses kreatif dan faktor yang mempengaruhi rendahnya kreativitas siswa dalam berkarya dekorasi keramik. Pada saat pengamatan dilakukan mulai
dari kegiatan awal hingga penutup pembelajaran. Penelitian ini juga menggunakan observasi terstruktur. Menurut Sugiyono
2013:205, observasi terstruktur adalah observasi yang dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati. Observasi terstruktur ini digunakan
untuk mengetahui kualitas kreativitas dekorasi keramik karya siswa kelas XI keramik SMK Negeri 1 Kalasan.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, di mana hal itu terjadi antara dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2014:186. Wawancara dapat disebut pula dengan metode tatap muka atau metode
pengumpulan data dengan tanya jawab yang dilakukan secara langsung, sistematis, dan terarah kepada tujuan penelitian. Guna mendapatkan data primer
wawancara dilakukan secara mendalam mengenai kreativitas siswa dalam pembelajaran dekorasi keramik kepada Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kalasan
yaitu Mohammad Efendi; Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum yaitu Yusuf Supriyanto; guru produktif kriya keramik yaitu Paryanto sekaligus Kepala Studio
keramik; dam Agus Taryana Selaku wali kelas XI keramik; serta beberapa siswa kelas XI Program Keahlian Kriya Keramik di SMK N 1 Kalasan, yaitu Agustina
Tri Utami, Muhamad Ridho, Rini Ambarwati, Muhammat Syamsul Arifin, Wisnu
Antono, Siti Nurhayati, Wahyu Agustyaningsih, Irmawati, Ana Tri Daryanti, Nadia Putri Setyaningrum, dan Netty Ngabekti.
Wawancara kepada guru produktif dilakukan secara berkala untuk melihat konsistensi jawaban yang diberikan kepada peneliti. Wawancara dilakukan pada
saat pembelajaran dilaksanakan dan setelah selesai pembelajaran. Sedangkan wawancara kepada siswa dilakukan dengan wawancara terstruktur dan tidak
terstruktur pada saat pembelajaran dilaksanakan. Wawancara terstruktur dilaksanakan pada 22 Mei 2014. Sedangkan wawancara tidak terstruktur
dilakukan bersamaan pada saat siswa mengerjakan dekorasi keramik.
3. Dokumentasi