Dekorasi Keramik dengan Kreativitas yang Sedang

salah dalam penerapan motif dan keteknikan, menjadikan dekorasi keramik malah merusak badan keramik, khususnya pada bagian konstruksi. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa karya dekorasi keramik dengan kreativitas yang rendah terdapat 18 karya dengan penyusunan motif yang horor vaccum karena kurang memberikan ruang kosong pada sekitar motif utama, khususnya dengan memberikan tekstur titik disekitar motif utama; dalam penerapannya kebanyakan motif masih nampak datar dengan teknik toreh saja; serta dalam keteknikannya kebanyakan malah mengurangi kekuatan konstruksi badan keramik karena lubang yang dibuat terlalu besar dan penempatan lubang yang kurang tepat.

C. Dekorasi Keramik dengan Kreativitas yang Sedang

Dekorasi keramik dengan kreativitas yang sedang hanya terdapat 4 karya dari 32 karya yang dinilai oleh guru. Karya dengan kreativitas yang sedang kebanyakan adalah kreasi baru dalam pembuatan motif dan tekniknya. Prayanto hasil wawancara, Februari 2015 mengungkapkan bahwa dekorasi keramik dengan kreativitas yang sedang kebanyakan motifnya baru tidak menggunakan titik-titik sebagai tekstur, namun motifnya unik. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa dekorasi keramik dengan kreativitas sedang sudah baik dalam penerapan keteknikannya. Dekorasi keramik pada tingkat kreativitas sedang ini pada dasarnya sudah menunjukkan orisinalitas dan kompleksitas yang baik. Kebaruan motifnya berbeda dari yang lainnya, sedangkan dari sisi keteknikan sudah baik, terutama membentuk motif dengan teknik ukit, seperti gambar berikut. Gambar XVII: Dekorasi Kermaik dengan Kreativitas Sedang Karya: Sherlina Laraswati Sumber: Dokumentasi Agung Sulistyo, Juni 2014 Karya di atas merupakan salah satu kreasi baru yang dibuat oleh Sherlina Laraswati. Motif yang dibuat adalah motif geometris yang disusun memebentuk seperti labirin. Penyusunan motif dibuat dengan pengulangan teratur sejajar melingkar sebanyak 4 kali. Dalam penampilannya pengulangan yang dibuat tidak terlalu nampak karena terkesan random. Motif dibuat kobistis balok-balok persegi panjang yang disusun sedemikian rupa. Dalam penerapannya ada sebuah konsistensi yang utuh dari motif ini, yaitu khususnya pada besaran keseluruhan bidang. Prayanto hasil wawancara, Februari 2015 mengungkapkan bahwa motif yang dibuat Sherlina Laraswati ini adalah sebuah kreasi baru yang jarang ada di studio keramik. Hal ini menunjukkan sebuah nilai orisinalitas yang tinggi. Sedangkan menurut Sherlina Laraswati hasil wawancara, Mei 2014, motif yang dibuatnya adalah motif yang dibuat dan dipelajarinya dulu di tempat praktik industri. Apabila dilihat dari sudut keteknikan dekorasi keramik Sherlina Laraswati ini menggunakan teknik ukir. Dalam penerapannya ia menggunakan butsir kawat, penggaris, pisau pemotong, dan kuas. Teknik ukir dilakukan dengan mengurangi bagian yang sudah ditentukan dengan menggunakan butsir kawat. Sedangkan kuas ia gunakan untuk membersihkan sisa tanah liat. Namun demikian, sesuatu yang kurang dalam penerapan dekorasi keramik miliki Sherlina Laraswati ini adalah kurang lurusnya motif yang dibuat, serta pembuatan sudut yang kurang siku. Apabila motif dibuat dengan lebih presisi dengan garis yang lurus dan sudut yang siku, maka motif ini akan lebih baik lagi. Selain dekorasi keramik dengan teknik ukir milik Sherlina Lawarwati, dekorasi keramik dengan kreativitas yang sedang adalah karya milik Hegar Romansyah Hadi. Dalam penerapannya ia mengguanakan beberapa kombinasi motif dalam karyanya. Motifnya yang ia buat pada dasarnya horor vaccum, namun walau demikian karena dalam penyusunannya baik, hal tersebut menjadi tidak tampak hasil wawancara Prayanto, Februari 2015. Kombinasi motif yang dibuat adalah perpaduan dari dua motif yang sangat berbeda, yaitu motif Dayak dan motif ceplok Yogyakarta. Kedua motif tersbut ditirunya dari karya milik kakak kelasnya. Berdasarkan hasil observasi Mei 2014 menunjukkan bahwa Hegar Romansyah Hadi ini dalam pengerjaannya mencontoh sama persis dengan karya kakak kelasnya yang dibuat pada tahun 2013. Tidak ada pengembangan yang dilakukannya. Ia meniru sama persis dengan karya yang ditirunya. Gambar XVIII: Dekorasi Keramik dengan Kreativitas yang Sedang Karya: Hegar Romansyah Hadi Sumber: Dokumentasi Agung Sulistyo, Juni 2014 Sedangkan dari sisi keteknikan ia hanya menerapkan dengan teknik toreh saja. Ia menggunakan pensil untuk pengerjaan dekorasi ini, yaitu menggambar dulu dengan kertas, kemudian menjiplaknya pada permukaan badan keramik. Garis utamanya diperjelas dengan pensil dan kemudian di sekitar motif diberikan tekstur titik untuk menonjolkan motif utamanya. Pada dasarnya karya dengan kreativitas yang sedang sudah menunjukkan adanya orisinalitas. Kebaruan yang dibuat adalah bukan saja pada kreasi baru, namun juga bentuk pengembangan atau pengkombinasian motif dengan merubahnya secara prinsipal. Motif yang dibuat sudah berbeda dibandingan dengan temannya yang lain, terlebih lagi dengan kreasi baru tersebut motif yang dibuat siswa juga langka diantara karya yang ada di studio keramik. Dengan demikian, orisinalitas motif yang dibuat siswa memiliki kadar kebaruan khususnya bagi siswa itu sendiri dan lingkup studio keramik SMK Negeri 1 Kalasan. Kompleksitas yang dibentuk dalam dekorasi keramik dengan kreativitas yang sedang menunjukkan adanya sebuah penyusunan yang baik, terutama pada pengembangan motif dan penggunaan keteknikan. Motif dikembangan dengan lebih baik dan adanya kreasi baru, serta dalam pembentukannya telah menunjukkan adanya penggunaan teknik yang baik dibandingkan dengan karya dengan kreativitas yang sebelumnya. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karya dengan kreativitas yang sedang terdapat empat karya saja; dalam pembuatan motifnya sudah ada kreasi baru motif dekorasi keramik yang berbeda dengan teman sebayanya; sedangkan dalam keteknikannya pengembangan dan penerapannya sudah baik, tidak merusak bentuk badan keramik, namun mendukung bentuk badan keramik memiliki nilai estetis di dalamnya.

D. Dekorasi Keramik dengan Kreativitas yang Tinggi