Manfaat penelitian Definisi operasional

18

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori Anak Autistik.

1. Pengertian Anak Autistik. Autism dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang tidak memiliki perhatian terhadap dirinya sendiri. Batasan pengertian anak autistik telah banyak dikemukakan oleh para ahli yang semuanya itu pada dasarnya mengandung pengertian yang sama. Menurut Pamuji 2007:2 anak autis adalah anak yang megalami gangguan perkembangan fungsi otak yang ditandai dengan adanya kesulitan pada kemampuan interaksi sosial, komunikasi dengan lingkungan, perilaku dan adanya keterlambatan pada bidang akademis. Menurut Yosfan Azwandi 2007:144 menyatakan bahwa autisme merupakan gangguan proses perkembangan neurobiologis berat yang terjadi dalam tiga tahun pertama kehidupan. Hal ini menyebabkan gangguan pada bidang komunikasi, bahasa, kognitif, sosial, dan fungsi adaptif. Dari pendapat beberapa ahli tersebut dapat dimaknai bahwa anak autistik memiliki gangguan sistem perkembangan yang kompleks yang disebabkan pada perkembangan fungsi otak yaitu pada proses perkembangan neurobiologis yang sering terjadi pada tiga tahun pertama. Dampak dari gangguan yang kompleks tersebut menyebabkan kesulitan 19 pada kemampuan dalam bidang komunikasi, bahasa, kognitif, sosial dan fungsi adaptif. Anak autistik terkadang tidak memiliki kemampuan dalam bertutur kata, dan hanya mengeluarkan bunyi-bunyi atau meniru apa yang dikatakan orang lain. Anak autistik mengalami gangguan dalam aspek komunikasi dengan ciri-ciri perkembangan yang lambat, terlihat seperti memiliki masalah pendengaran dan tidak memperhatikan apa yang dikatakan oleh orang lain, jarang bicara, sulit untuk diajak berbicara, kadang bisa mengatakan sesuatu namun hanya sebentar saja, perkataan yang disampaikan tidak sesuai dengan pertanyaan, mengeluarkan bahasa yang tidak dapat dipahami oleh orang lain, meniru perkataan atau pembicaraan orang lain echolalia, dapat meniru kalimat atau nyanyian tanpa mengerti maksudnya, suka menarik tangan orang lain bila meminta sesuatu. Kasus anak autistik di SLB C Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta yang berinisial Tiko samaran memiliki gangguan pada aspek komunikasi. Komunikasi yang dilakukan anak tersebut tidak ada respon apabila menginginkan sesuatu, anak hanya merengek dan hanya diam saja. Anak tersebut menangis apabila keinginannya tidak dapat dimengerti oleh lawan bicaranya. 2. Karakteristik Anak Autistik. Karakteristik anak autistik merupakan perilaku khas yang meliputi pengetahuan, sikap atau ucapan yang sering ditunjukkan jika dihadapkan 20 pada suatu obyek atau situasi tertentu yang dapat mendorong tertunjuknya perilaku tersebut. Menurut Yuniar 2002 dalam Pamuji 2007 : 11, menyatakan karakteristik anak autistik disebut juga dengan Trias autistik yang meliputi tiga gangguan yaitu: a. Gangguan atau keanehan dalam berinteraksi dengan lingkungan orang sekitar, obyek dan situasi. Gangguan pada aspek interaksi ini, anak autistik biasanya lebih menarik diri terhadap lingkungan baru maupun tidak mampu melakukan aktivitas apabila terjadi perubahan pada kegiatan sehari- hari. b. Gangguan dalam kemampuan bekomunikasi baik verbal maupun non verbal. Gangguan pada anak autistik dalam berkomunikasi ada beberapa yang mampu melakukan komunikasi secara baik namun terkadang tidak ada maknanya hanya membeo maupun babbling. Lebih banyak anak autistik mengalami gangguan komunikasi verbalnya yang biasanya diam maupun menggumam. c. Gangguan atau keanehan dalam berperilaku motorik, minat yang terbatas, dan respon sensoris yang kurang memadai. Menurut Yuniar 2002:11 ada beberapa yang sering ditemukan di lapangan diantaranya: 1 Mempertahankan rutinitas atau sulit menyesuaikan diri dengan perubahan. 2 Terlambat dalam perkembangan bahasa. 3 Sering ”ngoceh” atau menggunakan bahasa sendiri. 21 4 Sering menarik tangan orang dewasa bila menginginkan sesuatu. 5 Sulit bermain dengan teman sebaya. 6 Kontak mata sangat kurang. 7 Cara bermain yang tidak wajar dan monoton, seperti senang membuang-buang, membariskan barang-barang, memutar benda, membuka-buka buku. 8 Suka sekali benda tertentu, seperti botol shampoo, alat adapur, karet gelang dan merobek-robek kertas. 9 Hiperaktif atau sangat pasif, tidak bisa membela dirinya. 10 Tak tertarik pada mainan atau menggunakan mainan tidak sesuai dengan fungsinya. Gangguan atau keanehan dalam berperilaku motorik anak autistik banyak ha-hal yang menjadi hambatan bagi orang lain untuk memaknai dari perilaku tersebut, dan anak autistik mengalami hambatan dalam mengutarakan keinginannya. Hal itu disebabkan karena antara lain keterlambatan dalam perkembangan bahasa. Karakterisitik anak autistik menurut Yoswan Azwandi 2007:146 ditinjau dari interaksi sosial, komunikasi dan pola bermain, serta aktivitas dan minat yaitu dampak gangguan dari dari segi interaksi sosial. Anak autisme dapat dikenal dengan mengamati interaksi sosialnya yang ganjil dibandingkan anak pada umumnya, seperti: 1 Menolak bila ada yang hendak memeluk. 2 Tidak mengangkat kedua lenganya bila diajak untuk digendong. 3 Ada gerakan pandangan mata yang abnormal. 4 Gagal menunjukkan suatu objek kepada orang lain. 5 Sebagian anak autisme acuh dan tidak bereaksi terhadap pendekatan orangtuanya, sebagian lainnya malahan merasa terlalu cemas bila terpisah dan melekat pada orangtuanya. 6 Gagal dalam mengembangkan permainan bersama teman-teman sebayanya, mereka lebih suka menyendiri. 7 Keinginannya untuk menyendiri sering tampak pada masa kanak- kanak dan akan makin berkurang sejalan dengan bertambahnya usia. 8 Tidak mampu memahami aturan-aturan yang berlaku dalam interaksi sosial.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C1 DHARMA RENA RING PUTRA I YOGYAKARTA.

0 4 15

IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C1 DHARMA RENA RING PUTRA I YOGYAKARTA.

0 2 13

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C1 DHARMA RENA RING PUTRA I YOGYAKARTA.

0 4 38

PENUTUP IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C1 DHARMA RENA RING PUTRA I YOGYAKARTA.

0 4 61

Pemanfaatan program geogebra dalam membantu kesulitan siswa kelas III di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dalam memahami bentuk-bentuk bangun datar : studi kasus siswa tunagrahita ringan.

0 1 191

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMASAK BAGI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK DI SLB-C DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

5 15 134

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BABA BAGI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS D II SEKOLAH LUAR BIASA DHARMA RENA RING PUTRA 2 YOGYAKARTA.

0 4 194

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU POP-UP PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA 1 YOGYAKARTA.

1 6 161

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA ABAKUS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SLB C1 DHARMA RENA RING PUTRA 1.

0 0 208

Pemanfaatan program geogebra dalam membantu kesulitan siswa kelas III di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dalam memahami bentuk-bentuk bangun datar : studi kasus siswa tunagrahita ringan - USD Repository

0 1 189