Deskripsi Pelaksanaan Intervensi saat pemberian treatment

117 Setelah pengenalan media pictograph sudah mampu dipahami oleh subjek, peneliti mengenalkan media pictograph mencuci tangandengan benda nyatanya yaitu kran air, media pictograph menyabun tangan dengan mengenalkan benda nyatanya yaitu sabun pencuci tangan. Setelah waktu untuk pengenalan media pictograph dengan benda nyata diberikan tindakan selesai, kemudian peneliti memperlihatkan media pictograph mencuci tangan yaitu dengan gambar kedua telapak tangan dibawah kran yang air nya keluar. Subjek harus melaksanakan serangkaian aktivitas mencuci tangan yang diawali dari tahap membuka kran air, membasuh air, menekan sabun pencuci tangan, menggosokkan tangan supaya sabun berbusa, membilas tangan, menutup kran dan yang terakhir mampu mengeringkan tangan dengan handuk.

e. Pertemuan Kelima

Pertemuan kelima yaitu mengenalkan media pictograph aktivitas memakai baju berkancing. Masing-masing komponen diperkenalkan seperti gambar baju dengan jenis hem yaitu pakaian seragam sekolah yang berkancing. Kemudian dikenalkan gambar kancing baju. Pertemuan ini akan digunakan media pictograph untuk melihat kemampuan subjek melakukan kegiatan dengan bantuan media gambar, maka perlu diberikan tindakan untuk mengetahui kemampuan subjek terhadap kemampuan menunjuk gambar kegiatan dari materi yang diterima. 118 Tes yang dilakukan yaitu berupa tes perbuatan yang terdiri dari beberapa kegiatan subjekdi sekolah seperti: mengamati gerakan yang diperagakan oleh peneliti, kemudian menirukan gerakan, menunjuk gambar kegiatan, mengambil gambar kegiatan tersebut secara nonverbal. Apabila sudah terlaksana maka subjek diberikan waktu sebentar untuk beristirahat, kemudian dilanjutkan dengan tahap berikutnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari munculnya perilaku menyimpang seperti: marah dan bosan, sehingga harus disesuaikan dengan kondisi emosional anak. Setelah pengenalan media pictograph sudah mampu dipahami oleh subjek, peneliti mengenalkan media pictograph memakai bajudengan benda nyatanya yaitu baju atau hem berkancing dan gambar kancing. Setelah waktu untuk pengenalan media pictograph dengan benda nyata diberikan tindakan selesai, kemudian peneliti memperlihatkan media pictograph memakai baju yaitu dengan gambarbaju. Subjek harus melaksanakan serangkaian memakai baju yang diawali dari tahap membuka kancing, memasukkan kedua tangan ke lengan baju, mengancingkan baju.

f. Pertemuan Keenam

Pertemuan keenam yaitu mengenalkan media pictograph aktivitas memakai sepatu. Masing-masing komponen diperkenalkan seperti gambar sepatu dan kaos kaki, aktivitas tersebut bisa dilihat dalam lampiran hasil foto kegiatan. Pertemuan keenam ini 119 menggunakan media pictograph untuk melihat kemampuan subjek melakukan kegiatan dengan bantuan media gambar, maka perlu diberikan tindakan untuk mengetahui kemampuan subjek terhadap kemampuan menunjuk gambar kegiatan dari materi yang diterima. Tes yang dilakukan yaitu berupa tes perbuatan yang terdiri dari kegiatan di sekolah seperti mengamati gerakan yang dilakukan oleh peneliti dan kemudian menirukan gerakan, menunjuk gambar kegiatan, mengambil gambar kegiatan tersebut secara nonverbal. Apabila sudah terlaksana maka subjek diberikan waktu sebentar untuk beristirahat, kemudia dilanjutkan dengan tahap berikutnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari munculnya perilaku menyimpang seperti: marah dan bosan, sehingga harus disesuaikan dengan kondisi emosional anak. Setelah pengenalan media pictograph sudah mampu dipahami oleh subjek, peneliti mengenalkan media pictograph memakai sepatu dengan benda nyatanya yaitu sepatu dan gambar kaos kaki. Setelah waktu untuk pengenalan media pictograph dengan benda nyata diberikan tindakan selesai, kemudian peneliti memperlihatkan media pictograph memakai sepatu yaitu dengan gambar sepatu. Subjek harus melaksanakan serangkaian memakai sepatu yang diawali dari tahap memakai kaos kaki pada kedua kaki dengan benar, membuka perekat sepatu, memasukkan kedua kaki ke sepatu bagian kanan dan kiri, merekatkan perekat sepatu. 120

g. Pertemuan Ketujuh

Pertemuan ketujuh peneliti meminta subjek melakukan serangkaian aktivitas mulai dari mencuci tangan, memakai baju dan memakai sepatu. Tes perbuatan ini, subjek diperlihatkan media pictograph yang ditempelkan pada papan display satu persatu. Kartu gambar yang ditempelkan yang pertama adalah media pictograph mencuci tangan. Peneliti meminta subjek mengambil media pictograph mencuci tangan kemudian peneliti meminta anak melakukan aktivitas mencuci tangan. Setelah selesai melakukan aktivitas mencuci tangan, subjek diminta untuk menempelkan kembali pada papan display. Kartu gambar yang ditempelkan yang kedua adalah media pictograph memakai baju. Peneliti meminta subjek mengambil mediapictographmemakai baju kemudian peneliti meminta anak melakukan aktivitas memakai baju. Setelah selesai melakukan aktivitas memakai baju, subjek diminta untuk menempelkan kembali pada papan display. Kartu gambar yang ditempelkan yang ketiga adalah media pictograph memakai sepatu. Peneliti meminta subjek mengambil media pictograph memakai sepatu kemudian peneliti meminta anak melakukan aktivitas memakai sepatu Setelah selesai melakukan aktivitas memakai sepatu, subjek diminta untuk menempelkan kembali pada papan display. 121

h. Pertemuan Kedelapan

Pertemuan kedelapan sama dengan kegiatan pertemuan ketujuh peneliti meminta subjek melakukan serangkaian aktivitas mulai dari mencuci tangan, memakai baju dan memakai sepatu. Tes perbuatan ini, subjek diperlihatkan media pictograph yang ditempelkan pada papan display satu persatu. Kartu gambar yang ditempelkan yang pertama adalah media pictograph mencuci tangan. Peneliti meminta subjek mengambil media pictograph mencuci tangan kemudian peneliti meminta anak melakukan aktivitas mencuci tangan.Setelah selesai melakukan aktivitas mencuci tangan, subjek diminta untuk menempelkan kembali pada papan display. Kartu gambar yang ditempelkan yang kedua adalah media pictograph memakai baju. Peneliti meminta subjek mengambil media pictograph memakai baju kemudian peneliti meminta anak melakukan aktivitas memakai baju. Setelah selesai melakukan aktivitas memakai baju, subjek diminta untuk menempelkan kembali pada papan display. Kartu gambar yang ditempelkan yang ketiga adalah media pictograph memakai sepatu. Peneliti meminta subjek mengambil media pictograph memakai sepatu kemudian peneliti meminta anak melakukan aktivitas memakai sepatu Setelah selesai melakukan aktivitas memakai sepatu, subjek diminta untuk menempelkan kembali pada papan display. 122

4. Deskripsi data hasil intervensi

Perhitungan dengan rumus untuk mengetahui efektivitas penggunaan pictograph sebagai media komunikasi anak autistik dapat dilihat pada lampiran, dan hasil penghitungan sebagai berikut: Tabel 12.Rekapitulasi Data Hasil Keterampilan Komunikasi Non Verbal Fase Intervensi Anak Autistik Tipe Ringan Kelas TKLB c a Cara penghitungan fase intervensisebagai berikut: Diketahui skor: 26, 26, 27, 31, 32, 33 = R SM x 100 NP : nilai persen yang dicari atau diharapkan R : skor mentah yang diperoleh siswa SM : skor maksimum dari semua tes 100 : bilangan tetap Sesi ke Tanggal Skor Intervensi Taraf Pencapaian Keterampilan Komunikasi Non Verbal 1 8 September 2014 26 65 2 9 September 2014 26 65 3 10 September 2014 27 67,5 4 11 September 2014 31 77,5 5 12 September 2014 32 80 6 13 September 2014 33 82,5 123 Sesi 4 : skor 26 NP = + , 100 = 6 5 Sesi 5 : skor 26 NP = + , 100 = 65 Sesi 6 : skor 27 NP = + , 100 = 67,5 Sesi 7 : skor 31 NP = 1- + , 100 = 77,5 Sesi 8 : skor 32 NP = 1 + , 100 = 80 Sesi 9 : skor 33 NP = 11 + , 100 = 82,5 Gambaran mengenai pemahaman komunikasi nonverbal dengan memahami media pictograph, cara menggunakan media pictograph, fungsi benda dan cara menggunakannya dalam kegiatan sehari-hari di sekolah subjek Tiko samaran pada intervensi yakni sebagai berikut: Kegiatan yang pertama pada sesi keempat yaitu aktivitas mencuci tangan. Pada sesi keempat setelah dilakukan pengamatan mengenai kemampuan awal subjek dalam aktivitas mencuci tangan didapatkan hasil yaitu kemampuan subjek dalam aktivitas mencuci tangan masih belum 124 memenuhi kriteria keberhasilan, yakni hanya 62,5. Dari kemampuan awal subjek tersebut, untuk mampu memenuhi kriteria keberhasilan subjek dalam melakukan aktivitas mencuci tangan harus membutuhkan alat atau media yang mampu membantu subjek memahami kegiatan dengan baik yaitu menggunakan media pictograph. Media pictograph dikenalkan kepada subjek khususnya pada kegiatan yang pertama yaitu aktivitas mencuci tangan. Pengenalan media pictograph ada beberapa macam aktivitas atau komponen yang dilakukan pada saat aktivitas mencuci tangan, seperti pengenalan kartu gambar aktivitas membasuh tangan yang gambarnya adalah kran air yang mengeluarkan air dan gambar kedua tangan yang saling bersentuhahan. Arti dari media pictograph tersebut yaitu mencuci tangan secara kompleks. Komponen gambar aktivitas mencuci tangan yang melengkapi adalah mencuci tangan dengan sabun, pengenalan media pictographnya yaitu menekan sabun cuci tangan dan media pictograph menggosokkan kedua telapak tangan supaya mengeluarkan busa. Dan komponen gambar aktivitas mencuci tangan yang terakhir yaitu mengeringkan tangan dengan handuk tangan. Pada tahap pengenalan media pictograph subjek lebih antusias belajar karena pada dasarnya subjek lebih menyukai mainan yang bahan dasarnya kertas dan berwarna. Pengenalan media media pictograph aktivitas mencuci tangan dilakukan dengan instruksi sederhana seperti “tunjuk gambar…”, “ambil gambar…”. Pengenalan kartu gambar lebih mudah 125 dipahami oleh subjek karena kartu gambar sebagai media baru pada proses pembelajaran selama pembelajaran. Subjek mampu membedakan media pictograph aktivitas menekan sabun, menggosokkan tangan dan mengeringkan tangan. Tetapi ketika mengimitasi gerakan menggosokkan sabun subjek belum mampu melakukan secara mandiri, harus dengan bantuan. Setelah dikenalkan dengan kartu gambar aktivitas satu persatu, dan mengimitasi gerakan, subjek diminta mengamati media pictograph mencuci tangan kemudian diminta untuk mempraktekkan dengan instruksi “cuci tangan”. Subjek mampu apabila dilakukan dengan benda nyata secara langsung yaitu di depan kran air dengan instruksi mencuci tangan subjek mempraktekkan. Kemudian diperlihatkan kartu gambar menekan sabun, subjek belum mampu secara mandiri menekan sabun, setelah diberikan bantuan cara menekan menggunakan takan kanan dan tangan kiri menerima sabun subjek mampu menekan sendiri. Setelah mampu mengeluarkan sabun, diperlihatkan kartu gambar tangan yang berbusa karena sabun, subjek hanya diam karena tidak memahami, oleh karena itu peneliti membantu subjek menggosokkan kedua telapak tangan sampai mengeluarkan busa. Langkah keempat diperlihatkan kembali kartu gambar mencuci tangan kembali yang artinya subjek harus menghidupkan kran air untuk membersihkan busa yang ada di tangannya. Peneliti memperlihatkan kartu gambar dan memberikan bantuan verbal untuk perintah mencuci tangan.Kegiatan yang terakhir yaitu mengeringkan tangan dengan serbet,

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C1 DHARMA RENA RING PUTRA I YOGYAKARTA.

0 4 15

IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C1 DHARMA RENA RING PUTRA I YOGYAKARTA.

0 2 13

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C1 DHARMA RENA RING PUTRA I YOGYAKARTA.

0 4 38

PENUTUP IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C1 DHARMA RENA RING PUTRA I YOGYAKARTA.

0 4 61

Pemanfaatan program geogebra dalam membantu kesulitan siswa kelas III di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dalam memahami bentuk-bentuk bangun datar : studi kasus siswa tunagrahita ringan.

0 1 191

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMASAK BAGI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK DI SLB-C DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

5 15 134

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BABA BAGI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS D II SEKOLAH LUAR BIASA DHARMA RENA RING PUTRA 2 YOGYAKARTA.

0 4 194

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU POP-UP PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA 1 YOGYAKARTA.

1 6 161

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA ABAKUS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SLB C1 DHARMA RENA RING PUTRA 1.

0 0 208

Pemanfaatan program geogebra dalam membantu kesulitan siswa kelas III di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dalam memahami bentuk-bentuk bangun datar : studi kasus siswa tunagrahita ringan - USD Repository

0 1 189