74
dasarnya perubahan yang stabil dapat dikategorikan ke dalam taraf yang lebih baik daripada data yang didapat cenderung naik dan turun.
Kestabilan pada baseline 1 dan intervensi akan mempengaruhi kestabilan pada kondisi baseline 2.
Pengukuran variabel terikat dalam penelitian subjek tunggal ini dilakukan secara berulang-ulang dengan periode waktu sebelas kali
pertemuan, tiga sesi berturut-turut pada minggu pertama sebagai fase baseline
-1, lima sesi pertemuan berturut-turut pada minggu kedua sebagai fase intervensi, dan dilanjutkan pada minggu ketiga sebagai pengulangan
kondisi baseline-1 selama tiga sesi berturut-turut sebagai evaluasi intervensi yang diberikan berpengaruh pada anak. Perbandingan ini
dilakukan terhadap subjek yang sama dalam kondisi yang berbeda, kondisi yang dimaksud adalah kondisi baseline dan ekspreimen intervensi. Pada
penelitian ini, tujuan digunakannya pola desain A-B-A yaitu untuk mengetahui efektivitas penggunaan pictograph sebagai media komunikasi
non verbal anak autistik. Berikut ini adalah penjelasan mengenai pola desain A-B-A:
1. A-1 Baseline-1 adalah lambang dari data garis baseline dasar.
Baseline merupakan suatu kondisi awal kemampuan anak dalam komunikasi awal sebelum diberikan perlakuanintervensi. Pengukuran
pada fase ini dilakukan sebanyak 3 sesi dengan durasi waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan 45 menit. Pengukuran pada fase
baseline-1 dilakukan sampai data stabil. Data tentang kemampuan
75
awal sebelum diberikan tindakan anak autistik mengenai pemahaman komunikasi nonverbal gerak tubuh atau dengan menunjuk gambar
kegiatan yang terdapat pada media sehingga dapat mempertegas atau mengganti pesan atau ucapan secara verbal untuk menyampaikan
kegiatan sehari-hari kepada orang lain diperoleh dari hasil tes kemampuan awal. Tes kemampuan awal ini dilakukan dengan
memberikan soal tes perbuatan kepada subjek yang berbentuk 10 soal dengan kriteria keberhasilan harus mencapai skor 40.
2. B Intervensi yaitu suatu gambaran mengenai kemampuan yang
dimiliki anak dalam berkomunikasi praktis ketika diberikan intervensiperlakuan secara berulang-ulang dengan melihat hasil pada
saat intervensi. Pada tahap ini anak diberikan perlakuan menggunakan media pictograph secara berulang-ulang sehingga didapatkan data
yang stabil. Intervensi ini dilakukan sebanyak 5 sesi. Proses intervensi setiap sesi dengan waktu 45 menit. Fase intervensi peneliti
menggunakan media pictograph sebagai alat yang digunakan untuk membantu anak autistik lebih mudah melakukan komunikasi dalam
ketrampilan berkomunikasi non verbal. Gambaran mengenai pemahaman komunikasi nonverbal dengan memahami media
pictograph, cara menggunakan media pictograph, fungsi benda dan
cara menggunakannya dalam kegiatan sehari-hari di sekolah 3.
A-2 Baseline-2 merupakan pemantapan kondisi baseline-1 setelah mendapatkan intervensi sebagai evaluasi. Bagaimana intervensi yang
76
diberikan berpengaruh terhadap anak. pengukuran dilakukan dengan menggunakan presentase dengan melihat berapa besar peningkatan
kemampuan komunikasi praktis anak. Dilakukan sampai data stabil dan agar lebih jelas. Tes dilakukan harus dilakukan secara mandiri dan
untuk menentukan tingkat kestabilan subjek dalam melakukan aktivitas setelah diberikan intervensi menggunakan media pictograph.
B. Waktu dan Tempat Penelitian.
Penelitian ini dilakukan di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dengan waktu penelitian selama tiga minggu dengan jumlah
waktu 11 hari, tiga hari pada minggu pertama, lima hari pada minggu kedua dan tiga hari pada minggu ketiga.
Tabel 1. Waktu dan Kegiatan Penelitian
Waktu Kegiatan Pelaksanaan
Persiapan Minggu I
Pelaksanaan fase baseline-1 sebelum intervensi Minggu II
Pelaksanaan intervensi Minggu III
Pelaksanaan fase baseline-2 setelah intervensi Minggu V
Analisis data Minggu VI
Penyusunan laporan Minggu XVI
Penyusunan naskah jurnal Minggu XXV
Publikasi hasil penelitian
77
C. Subjek Penelitian.
Subjek penelitian menurut Suharsimi 2006 : 122 yaitu subjek yang ingin dituju untuk diteliti oleh peneliti. Subjek tersebut adalah seorang
anak autistik yang telah dipilih berdasar karakteristik. Dalam penelitian ini karakteristik subjek tersebut adalah:
1. Anak autistik kelas TKLB SLB Dharma Rena Ring Putra II
Yogyakarta. 2.
Anak autistik yang belum mampu melakukan komunikasi secara verbal dan non verbal.
3. Anak autistik yang masih bergantung pada orang lain dalam
keterampilan bina diri. 4.
Anak autistik yang menarik diri terhadap lingkungan baru, pendiam hipoaktif.
5. Anak autistik yang masih duduk di kelas TKLB.
Untuk membantu anak dalam melatih kemandirian dan melatih komunikasi secara non verbal dengan memanfaatkan media pictograph
yang dijadikan subjek penelitian adalah satu orang anak autistik kelas TKLB di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta.
Subjek bernama Tiko samaran secara fisik normal tidak mengalami kecacatan, dengan tinggi badan kurang lebih 97 cm berat badan kurang
lebih 30 kg. Subjek merupakan anak yang pasif dan menarik diri terhadap lingkungan baru. Anak yang belum mampu melakukan komunikasi baik
secara verbal maupun non verbal sehingga menghambat pada diri anak
78
untuk melakukan interaksi dan komunikasi dengan guru maupun orang lain. Anak melakukan komunikasi hanya dengan gerakan tubuh yaitu
menarik tangan orang dewasa serta menggumam tanpa mengetahui artinya. Apabila keinginannya tidak dapat dimengerti oleh orang lain, ia
akan marah dan pergi mencari benda yang dia inginkan seperti koran yang dalam memainkannya dengan melipat-lipat.
D. Variabel Penelitian.
Penelitian dengan eksperimen subyek tunggal mengenai efektivitas penggunaan pictograph sebagai media komunikasi non verbal anak
autistik di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta ini, terdapat dua variabel penelitan yang akan diteliti. Menurut Suharsimi Arikunto
2006:96 variabel penelitian merupakan objek penelitian atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Adapun variabel yang terdapat
dalam penelitian ini adalah: 1.
Variabel bebas dalam penelitian subjek tunggal dikenal dengan nama intervensi atau perlakuan yakni: efektivitas penggunaan pictograph.
Dalam penelitian untuk mengembangkan komunikasi non verbal dan kemandirian anak autistik tersebut menggunakan media pictograph
yang sekaligus dalam penelitian sebagai variabel bebas. Sehingga diharapkan dengan digunakannya media pictograph maka akan
memberikan pengaruh yang dapat bermanfaat bagi anak autistik untuk melatih komunikasi non verbal serta dalam pembelajaran mampu
melatih kemandirian anak autistik tersebut.
79
2. Variabel terikat dalam penelitian subjek tunggal dikenal dengan nama
target behavior atau perilaku sasaran yakni: komunikasi non verbal
anak autistik. Dengan penggunaan media pictograph dalam penelitian ini diharapkan media pictograph mampu memberikan pengaruh positif
bagi anak autistik terhadap kemampuan interaksi melalui komunikasi non verbal. Kemampuan komunikasi non verbal anak autistik sekaligus
sebagai variabel terikat dalam variabel penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data.
Langkah yang paling utama dalam penelitian yaitu mengumpulkan data, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
Sugiyono, 2009:308. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode tes untuk memperoleh suatu informasi atau data-data yang terkait dengan kemampuan yang dimiliki anak dalam
melakukan interaksi dan komunikasi non verbal serta dalam akademik mampu melatih kemandirian anak. Metode observasi dalam penelitian ini
sebagai bagian dari aktivitas pencatatan hasil tes antara baseline-1 dan baseline
-2.
1. Tes
Tujuan tes pada penelitian penting dilakukan menurut Suharsimi Arikunto 2006:223 karena tes digunakan untuk mengukur ada atau
tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti. Tes yang dilakukan dalam pengumpulan data ini bertujuan untuk mengetahui