133
3 Penutup
Peneliti meminta subjek melepas kembali baju dan melipat.
k. Pertemuan Kesebelas
Materi: pembelajaran di kelas sesuai dengan tema kegiatan kemandirian aktivitas memakai sepatu. Pelaksanaan dalam
pembelajaran yakni: 1
Kegiatan apersepsi Peneliti meminta subjek untuk menunjuk media pictograph
aktivitas memakai sepatu, kemudian peneliti meminta subjek untuk mengambil media pictograph memakai sepatu dan peneliti
meminta subjek menempelkan media pictograph ke papan display.
2 Aktivitas pembelajaran
Peneliti menegaskan kembali kartu gambar yang telah ditempelkan ke papan display oleh subjek makna media
pictograph aktivitas memakai sepatu. Peneliti mengambil media
pictograph yang terdapat pada papan display kemudian peneliti
memberikan media pictograph aktivitas memakai sepatu kepada subjek sambil mengucapkan “pakai sepatu” dengan maksud
bahwa subjek harus melakukan aktivitas mencuci tangan secara mandiri.
134
3 Penutup
Peneliti meminta subjek menyusun media pictograph aktivitas memakai sepatu dari gambar kaos kaki dan kemudian
gambar sepatu.
6. Deskripsi data hasil baseline 2 A2
Perhitungan dengan rumus untuk mengetahui efektivitas penggunaan pictograph
sebagai media komunikasi anak autistik dapat dilihat pada lampiran, dan hasil penghitungan sebagai berikut:
Tabel 13. Hasil Keterampilan Komunikasi Non Verbal Fase Baseline 2 Anak Autistik Tipe Ringan Kelas TKLB
Sesi ke
Tanggal Skor
baseline 2 Keterampilan
Komunikasi Non Verbal Baseline 2
1 15 September
2014 36
90 2
16 September 2014
37 92,5
3 17 September
2014 39
97,5
Cara penghitungan fase baseline 2sebagai berikut: Diketahui skor: 36, 37, 39
= R
SM x 100
Keterangan: NP : nilai persen yang dicari atau diharapkan
R : skor mentah yang diperoleh siswa SM : skor maksimum dari semua tes
100 : bilangan tetap
135
Sesi 10 : skor 36 NP =
1 +
, 100 =
90 Sesi 11 : skor 37
NP =
10 +
, 100 =
92,5 Sesi 12 : skor 39
NP =
12 +
, 100 =
97,5
Hasil yang diperoleh Tiko samaran pada fase post-tes yakni mengalami perubahan yang lebih baik, penggunaan media pictograph
memberikan pengaruh terhadap kemandirian dan kemudahan subjek dalam mengkomunikasikan aktivitas. Hasil post-test sesi pertama yaitu 90, sesi
kedua 92,5 dan sesi ketiga 97,5. Kegiatan yang diberikan pada fase post-test
sama dengan fase intervensi pada sesi keempat, kelima dan keenam. Kegiatan tersebut yaitu serangkaian kegiatan mencuci tangan,
memakai baju dan memakai sepatu yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan di sekolah. Pada fase post-test subjek mengalami perubahan lebih
baik dalam penggunaan media pictograph, perubahan tersebut ditandai dari kemandirian melakukan aktivitas, pemahaman terhadap perintah
penggunaan media pictograph. Subjek mampu memahami makna gambar pada media pictograph apabila diperlihatkan kartu gambar mencuci
tangan, subjek mampu melaksanakan dengan mandiri, namun masih dibantu dengan bantuan verbal. Kelemahan subjek yaitu aktivitas memakai
baju, karena masih kesulitan menarik lengan dan mengancingkan baju
sehingga pad maupun fisik.
Secara vis verbal anak au
Putra II Yogya baseline
2 A2
Sk
Keteran : gar
: sk
Gamba Ver
S k
o r
K et
ra m
p il
an
K o
m u
n ik
as i
N o
n V
er b
al
136
ada aktivitas tersebut masih diberikan bantu k.
isual dapat dilihat perkembangan kemampuan autistik tipe ringan kelas TKLB di SLB Dha
yakarta pada fase baseline 1 A1, fase interve A2 melalui grafik sebagai berikut:
kor Keterampilan Komunikasi N
Sesi angan :
aris fase skor hasil tes
bar 6. Grafik Perkembangan Keterampilan Kom erbal dariSetiap Fase
10 20
30 40
50
1 2
3 4
5 6
7 8
9
ntuan baik verbal
n komunikasi non harma Rena Ring
vensi B dan fase
Non Verbal
omunikasi Non
10 11
12
137
D. Deskripsi Hasil Analisis Data
1. Deskripsi Analisis Data Dalam Kondisi
Komponen yang akan dianalisis dalam kondisi ini meliputi: 1 panjang kondisi, 2 estimasi kecenderungan arah, 3 tingkat kestabilan,
4 tingkat perubahan, 5 jejak data, dan 6 level perubahan. a.
Panjang kondisi Panjang kondisi menunjukkan banyaknya jumlah sesi dalam
setiap fase. Pada penelitian ini terdapat tiga fase, pada setiap fase masing-masing yaitu fase pertama baseline 1 3 sesi, fase kedua
intervensi 5 sesi, dan fase ketiga baseline 2 3 sesi. b.
Estimasi kecenderungan arah Estimasi kecenderungan arah adalah melihat perkembangan
perilaku dengan menggunakan garis naik, sejajar atau turun, dengan membelah dua split-middle dengan cara:
1 Membagi data pada fase baseline atau intervensi menjadi
dua bagian. 2
Bagian kanan kiri juga masing-masing dibagi menjadi dua bagian lagi.
Tarik garis sejajar dengan absis yang menghubungkan titik temu antara garis grafik dengan garis belahan kanan dan kiri,
garisnya naik, mendatar atau menurun. Dibawah ini untuk melihat kecenderungan arah garis naik, turun atau datar pada kondisi