Kajian Tentang Media Pembelajaran.
28
Tidak hanya dengan miniatur, media berbasis audio visual seperti video, film, radio dapat digunakan sebagai media untuk membantu
menyampaikan pesan secara lebih jelas. Peristiwa-peristiwa alam akan lebih mudah dijelaskan dalam media berbasis audio visual.
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
anak tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka. Manfaat media pembelajaran dapat memberikan kesamaan yang
dimaksud yaitu memberikan pengalaman yang serupa tentang konsep maupun benda yang dimaksud dari mata pelajaran yang telah diberikan
sebelumnya. Supaya tidak menimbulkan persepsi yang berbeda pada tiap anak, dapat dilakukan pengamatan secara langsung dengan benda yang
nyata atau pengalaman yang nyata misalnya melalui karyawisata di lingkungan sekitar maupun kunjungan yang lain seperti museum, kebun
binatang dan tempat-tempat yang mampu dimanfaatkan sebagai tempat yang mengandung unsur pendidikan.
Manfaat praktis menurut ahli di atas dapat dikaji tentang fungsi media pembelajaran, yaitu media sebagai penjelas dan membantu guru untuk
menyampaikan informasi secara jelas dari beberapa materi pelajaran yang membutuhkan proses yang secara terinci perlu diketahui oleh anak serta
bertujuan mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu. Dibidang kognitif, anak-anak autistik memiliki cara berpikir yang
berbeda. Otak mereka menerima informasi dari pengideraan telinga, mata,
29
kulit, dan hidung dengan cara yang lain. Mereka mendengar, merasa dan meilhat sebagaimana orang lain tetapi otak mereka menerima informasi-
informasi tersebut dengan cara berbeda. Oleh karena itu mereka menunjukkan perbedaan dalam berkomunikasi dan berinteraksi.
Sebagai contoh dalam pembelajaran pengenalan konsep, pengenalan konsep kata benda pada anak-anak “normal” umumnya tidak begitu sulit
namun menyenangkan bagi anak. Apabila anak atau anak melihat guru membawa sesuatu benda atau gambar ke dalam kelas, maka perhatian anak
akan tertuju kepada benda yang dibawa guru tersebut. Kemudian anak- anak biasanya akan bertanya, atau bagi yang sudah tahu akan langsung
menyebutkannya. Keadaan ini memudahkan guru untuk mengajarkan konsep baru pada anak.
Lain halnya dengan anak autistik, perhatiannya tidak mudah diterka, dan sulit mengarahkan dan mengontrolnya. Ada diantara anak autistik
yang tertarik dengan benda yang dibawa guru, dan adapula yang menunjukkan ketidak tertarikan. Oleh karena permasalahan yang dialami
anak autistik sangat berat dan spesifik berkenaan dengan gangguan komunikasi, bahasa, kognitif dan sosial emosi, maka peran utama yang
menonjol adalah media sebagai alat untuk menarik dan mengarahkan perhatian anak. Sebab uapaya memberikan stimulus terhadap anak
autisme, merupakan masalah utama yang sangat berat. Anak autistik yang hanya menggunakan sistem sensorinya “mono
chanel” untuk merespon rangsangan yang ada, jika tidak dapat
30
mengembangkan sistem pendengaran dan penglihatanpada waktu yang bersamaan, maka ia akan merasakan stimulus yang lemah dan sulit
memberikan respon. Keadaan ini menjadi salah satu penyebab terjadi kesulitan belajar pada anak autistik. Maka dari itu media pembelajaran
akan berperan sebagai upaya memperkuat rangsangan sehingga dapat direspon anak dengan tepat. Jadi media berperan sebagai alat yang dapat
memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar meningkatkan proses dan hasil belajar.
Dari uraian di atas, penggunaan media dalam pembelajaran anak autistik diperlukan untuk 1 alat untuk mengarahkan perhatian anak, 2 alat
untuk meningkatkan dan memlihara konsentrasi anak, 3 mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu, 4 sebagai alat yang dapat
memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar, 5 alat untuk memberikan
kesamaan pengalaman kepada anak tentang peristiwa-peristiwa. 2.
Klasifikasi Media Pembelajaran Ada beberapa klasifikasi media pembelajaran yang digunakan dalam
proses pengajaran menurut Yoswan Azwandi 2007:168 salah satunya media berbasis manusia. Pada umumnya manusia sebagai sumber
informasi pertama dalam proses memperoleh pengetahuan, namun manusia bukan satu-satunya sumber media pengetahuan karena jika tidak
didukung oleh benda atau media yang lain sebagai pendukungnya, pengetahuan akan sulit dijelaskan. Adapun klasifikasi media pembelajaran
31
menurut Yoswan Azwandi 2007:168 yang lain beserta penjelasannya sebagai berikut:
1 Media berbasis manusia, yang meliputi guru kelas, guru
pembimbing khusus, guru mata pelajaran, guru pendamping shadow, dan anggota kelompok.
Klasifikasi media berbasis manusia yaitu semua informasi dan peraga dalam pembelajaran dari manusia. Namun biasanya
informasi dari sumber manusia tidak begitu efektif, karena hanya dengan ceramah. Hakekatnya manusia meliputi guru, pembimbing
dan anggota kelompok berperan penting dalam proses belajar mengajar, apabila tidak ada guru sebagai sumber informasi hidup,
anak akan mengalami kesulitan apabila hanya diberikan media atau benda saja tanpa ada informasi yang jelas tentang media atau benda
tersebut. 2
Media berbasis cetakan, diantaranya buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas.
Media berbasis cetakan seperti buku teks dan lainnya yang didalamnya terdapat informasi-informasi secara tertulis serta
penjelasan mengenai informasi tersebut merupakan salah satu media praktis yang dapat dipelajari hanya dengan membaca dan
informasi banyak didapatkan. Media cetak seperti buku teks dimanfatkan guru sebagai sumber bahan belajar bagi anak. Media
cetak kurang efektif digunakan bagi anak apabila tidak ditunjang
32
oleh praktik langsung, misalnya pada materi pengembangan diri memakai pakaian, apabila hanya diperlihatkan gambar dan tulisan
saja belum tentu anak mampu memahami caramemakai pakaian yang benar sesuai tahapan. Untuk itu, selain menggunakan media
cetak harus didukung dengan praktik langsung. Pengalaman belajar tiap anak berbeda-beda, sehingga apabila dengan membaca saja
informasi yang didapat satu anak dengan yang lain akan menimbulkan persepsi belajar yang berbeda. Untuk itu, harus ada
media pendukung lain seperti manusia yaitu guru untuk membimbing anak mencapai satu persepsi yang sama. Guru akan
memanfaatkan media atau alat bantu sebagai pendukung proses penyampaian pesan kepada anak.
3 Media berbasis visual, pembelajaran anak autistik dimulai dari
membangun stimulus dan respon visual, seperti kontak mata. Media berbasis visual menjadi media yang sangat menarik bagi
anak dan mempermudah menerima pelajaran, karena media berbasis visual bagi anak biasanya menggunakan gambar yang
menarik dan berwarna-warni sehingga mampu menimbulkan perhatian dan minat belajar anak. Bagi anak autistik, media
berbasis visual seperti media kartu gambar berwarna akan lebih memfokuskan anak terhadap benda sehingga menarik perhatian
anak. Jadi media berbasis visual dalam pembelajaran anak autisme memegang peran yang sangat penting.
33
4 Media berbasis audio-visual, anak autistik membutuhkan input
sensori lebih dari satu sumber atau modalitas supaya proses datangnya informasi dapat diterima dengan akurat.
Media berbasis audio-visual sebagai media yang lebih kompleks dan lebih jelas sebagai sumber belajar. Tidak hanya
menampilkan gambar saja namun anak dapat mendengarkan suara secara langsung pada gambar maupun film yang sedang dilihatnya.
Audio pada film maupun gambar slide membantu guru dalam menyampaikan informasi maupun penjelasan yang terdapat pada
gambar. 5
Media berbasis benda nyata, terdiri dari benda-benda asli dan benda tiruan tergolong pada benda tiga dimensi.
Media berbasis benda nyata tidak hanya benda asli, namun miniatur sebagai benda tiruan yang hampir sama seperti benda
aslinya hanya saja skala atau ukurannya diperkecil lebih menarik bagi anak. Karena tidak perlu ke luar kelas anak belajar, dengan
adanya benda tiruan anak mampu memberikan pengalaman dan menggambarkan secara umum. Bagi anak-anak berkebutuhan
khusus, media tiga dimensi akan memberikan daya tarik pada pengalaman belajarnya tersediri dan memberikan kesempatan pada
anak melihat dan memegang secara langsung.
34
6 Media berbasis komputer, digunakan oleh penyandang anak
autistik khususnya penyandang autism ringan dan tidak mengalami gangguan kognitif.
Media berbasis komputer dimanfaatkan bagi penyandang autism ringan dan tidak mengalami gangguan kognitif karena
kemampuan anak autistik ringan biasanya melebihi kemampuan anak-anak normalsetaranya. Kemampuan anak autistik ringan
dengan kognitif rata-rata anak normal harus dimanfaatkan untuk mencari pengalaman belajar sebanyak-banyaknya. Media komputer
sebagai media yang digunakan oleh guru sebagai alat bantu belajar bagi anak autistik ringan, karena memanfaatkan media komputer
akan memberikan fokus yang lebih dibandingkan hanya menulis di kertas, karena menulis di komputer antara kemampuan fokus ke
layar dan kerjasama antara motoriknya, sehingga keseimbangan otak akan terjadi.
Ahli lain juga memberikan kontribusi tentang klasifikasi media yang lain, tidak hanya terfokus dengan benda-benda namun unsur-unsur pada
media grafis. Klasifikasi media belajar menurut Howard Levis dalam Ahmad Rohani 1997:108 ada empat yaitu Sign Vehicle Characteristic,
Realism Cue Characteristic, Sensory Channel Characteristic, dan Locus
Of Control Characteristic. Keempat klasifikasi tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
35
a. Sign Vehicle Characteristic, seperti:
Karakteristik pada sumber belajar ini mengandung simbol-simbol yang harus diperhatikan pada suatu sumber pembelajaran. Unsur-
unsur tiap simbol berbeda tergantung dari klasifikasinya dan harus diperhatikan, sehingga tercapai keseimbangan antara ukuran dan
bentuk simbolnya. Sign Vehicle Characteristic itu seperti simbol digital yang berupa kata dan angka, simbol iconic berupa gambar dan
diagram. b.
Realism Cue Characteristic, seperti: Karakteristik pada unsur isyarat gambar harus memperhatikan
beberapa hal, sehingga dalam penyampaian melalui gambar harus berpadu antara fokus objek yang akan disampaikan dengan efek suara
sebagai pendukungnya. Media ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1 Jumlah detail gambar-gambar.
2 Warna.
3 Dimensi.
4 Efek pendengaran.
c. Sensory Channel Characteristic, seperti:
Karakteristik saluran sensorik pada klasifikasi sumber belajar harus sesuai dengan kenyataannya, sehingga dalam penyampaian
pesan ataupun informasi bisa dijelaskan tidak menyimpang dengan
36
benda nyatanya walaupun skala pembuatan medianya diperkecil. Karakteristik tersebut berupa:
1 Pengamatan.
2 Pendengaran.
3 Perabaan.
4 Penyajian melalui berbagai saluran.
d. Locus Of Control Characteristic, seperti:
Karakteristik Locus Of Control Characteristicmedia harus mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, sehingga sangat efektif
digunakan bagi anak yang memiliki hambatan. Media dimanfaatkan sebagai sumber belajar untuk membantu anak secara lebih aktif dan
mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1
Menjadi sumber. 2
Kekakuan keluwesan menurut waktu. 3
Kekakuan keluwesan menurut urutan. Berdasarkan kajian dari beberapa para ahli tersebut dapat ditegaskan
bahwa klasifikasi media pembelajaran yang digunakan dalam proses pengajaran tidak hanya bersumber dari media cetak yang banyak
membawa sumber informasi pengetahuan, tetapi pada sumber media cetak seperti buku teks yang memuat informasi pengetahuan tersebut dalam
penyampaian pesan maupun informasi harus dibantu dengan alat atau media yang lain berbasis audio-visual, miniatur serta benda nyata. Khusus
37
bagi pembelajaran anak autistik media berbasis audio-visual lebih merangsang anak autistik dalam pemahaman yang lebih akurat.